DESKJABAR – Produksi buah manggis diketahui merupakan salah satu komoditas buah-buahan andalan ekspor dari usaha pertanian Jawa Barat, yang merupakan penghasil utama Indonesia.
Masa panen buah manggis, diketahui umumnya diperoleh pada bulan November (akhir tahun) sampai Maret (awal tahun). Pada bulan-bulan tersebut, seringkali para petani manggis bernasib untung-untungan, karena terjadi kombinasi antara musim hujan dan cuaca tiba-tiba panas.
Kini usaha budidaya manggis di Jawa Barat memperoleh harapan memperoleh hasil panen yang mulus pada musim hujan, dengan mengatasi cemaran getah kuning. Ini merupakan harapan agar hasil usaha dari budidaya dan bisnis manggis tetap bagus saat panen musim hujan.
Baca Juga: Pertanian Jawa Barat, Peluang Bisnis dari Tiga Komoditas Ini yang Kebutuhannya Meninggi di Dunia
Selama diantara pembudidaya pohon manggis, sampai kini masih ada tantangan, yaitu penyakit getah kuning. Getah kuning yang mencemari arilus (daging buah) menyebabkan warna aril berubah menjadi kekuningan dan rasanya pahit.
Buah manggis yang menjadi bergetah kuning berdampak tidak memenuhi standar mutu. Kondisi demikian menjadi penghambat pemasaran buah manggis, baik ekspor maupun domestik.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, melalui keterangan tertulis diterima DeskJabar, Rabu, 31 Maret 2021 menyebutkan, pihaknya sedang mensosialisasikan bimbingan teknis inovasi pengendalian cemaran getah kuning manggis.
"Ini merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan usaha bisnis manggis di Jawa barat, sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi saat kini sedang pandemi Covid-19,” ujar Dadan Hidayat.