Pertanian Selatan Jawa Barat Diarahkan Menjadi Sabuk Produksi Jagung untuk Pembangunan Ekonomi

- 5 Oktober 2021, 12:55 WIB
Jagung produksi Jawa Barat
Jagung produksi Jawa Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kawasan selatan Jawa Barat diproyeksikan menjadi sabuk produksi jagung, sebagai bisnis bagus usaha pertanian untuk pembangunan ekonomi.

Proyeksi sentra produksi jagung di selatan Jawa Barat itu direncanakan di Garut, Cianjur, Sukabumi, dan Tasikmalaya.

Bisnis jagung yang diproyeksikan rantai produksi di selatan Jawa Barat karena pasarnya komoditas ini bagus dan menguntungkan.

Pembahasan rencana menjadikan kawasan selatan Jawa Barat sebagai sentra rantai produksi jagung dilakukan di Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 5 Oktober 2021.

Baca Juga: Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat Menyalurkan Benih Padi untuk Musim Tanam

Rapat koordinasi tersebut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jawa Barat Benny Bachtiar, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, sejumlah kepala dinas tingkat kabupaten, perusahaan perkebunan, koperasi petani, perbankan, TNI-AU, dll.

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, serta Kepala Biro Perekonomian Benny Bachtiar pada rapat pembangunan sabuk jagung di selatan Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 5 Oktober 2021
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, serta Kepala Biro Perekonomian Benny Bachtiar pada rapat pembangunan sabuk jagung di selatan Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 5 Oktober 2021 Dok Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan berkaitan rencana pembuatan corn belt (rantai produksi jagung) di selatan Jawa Barat, diharapkan dapat memperbaiki perekonomian masyarakat selatan Jawa Barat.

Menurut dia, Pemprov Jawa Barat melakukan strategi inovasi, digitalisasi, kolaborasi, dalam penyelamatan, pemulihan, dan normalisasi perekonomian dampak pandemi Covid-19.

“Jawa Barat memiliki potensi bagus dalam pemulihan dan nomalisasi ekonomi dari usaha pertanian, apalagi memiliki curah hujan yang lebih bagus dibandingkan daerah lainnya,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.

Baca Juga: Dua Inovasi Baru Layanan Pertanian Diperkenalkan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Dadan Hidayat, di selatan Jawa Barat yang potensial adalah di selatan Garut, Tasikmalaya, Cianjur, dan Sukabumi, karena potensi lahannya mendukung untuk produksi jagung.

Selain untuk pembangunan usaha pertanian Jawa Barat, juga sebagai mencari peluang baru bagi usaha petani milenial yang berorientasi menguntungkan.

“Kawasan selatan harus menjadi sabuk jagung Jawa Barat. Pasar jagung asal Jawa Barat itu sudah ada langganan pembeli, sehingga bisa ditingkatkan produksi memanfaatkan potensi yang ada,” ujar Dadan Hidayat.

Disebutkan, dalam rencana pembuatan rantai produksi jagung di selatan Jawa Barat, polanya adalah kolaborasi dengan kabupaten dan kota, serta unit perkebunan.

Baca Juga: Digitalisasi Asuransi Pertanian Bangkitkan Kepercayaan dan Semangat Petani Produksi Pangan di Jawa Barat

Dalam pelaksanaannya, menurut Dadan Hidayat, pihak dinas juga optimis produksi akan bagus, apalagi memiliki petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) dan penyuluh pertanian, maupun bekerjasama dengan perguruan tinggi yang ada di Jawa Barat.

Disebut-sebut dalam rapat tersebut, bahwa rencana pembuatan rantai produksi jagung itu sudah lengkap berbagai aspek, karena ada penjamin pembeli, permodalan dari Bank Mandiri, sarana dan prasarana, petani, dll.

Tampak perwakilan pihak terkait dari selatan Jawa Barat, misalnya Garut, Cianjur, Sukabumi, menyatakan siap mendukung.

Kepala Biro Ekonomi Pemprov Jabar Barat, Benny Bachtiar, menyatakan bahwa pengembangan usaha pertanian jagung termasuk salah satu kebijakan pembangunan ekonomi masyarakat Jawa Barat.

Baca Juga: Produksi Benih Kentang Berkualitas Ditingkatkan untuk Memenuhi Kebutuhan Usaha Pertanian

Dikatakan, kebijakan pembangunan ekonomi masyarakat jawa Barat adalah dari pertanian, digitalisasi, dan pariwisata.

“Ketiga jenis usaha itu sangat potensial bagi perekonomian masyarakat Jawa Barat, termasuk usaha produksi dan bisnis jagung,” ucapnya.

Benny Bachtiar juga mengatakan, Pemprov Jawa Barat akan menginstruksikan BUMD PT Agro Jabar sebagai penampung pembeli panen jagung petani, termasuk jika kemudian dikembangkan untuk petani milenial

“Ya sebagai pemancing saja dahulu, karena kita mengetahui, mental anak muda sekarang banyak yang ‘epes meer’. Dengan kepastian pembeli dan harga, diharapkan mereka menjadi bersemangat usaha bertani,” ujarnya.

Baca Juga: Pertanian, Pengertian dan Pembagian Kelompok Usaha di Indonesia

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yogya memaparkan potensi produksi jagung di selatan Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 5 Oktober 2021
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yogya memaparkan potensi produksi jagung di selatan Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 5 Oktober 2021 Kodar Solihat/DeskJabar

Kepala Dinas Pertanian Garut, Beni Yoga mengatakan, jika di selatan Garut bisnis industri agro berkembang pesat, efek berantainya akan besar bagi pemulihan ekonomi.

Khusus di selatan Garut, katanya, bahwa usaha produksi jagung sebenarnya banyak contoh berhasil, dengan menghasilkan pendapatan bagus bagi petaninya.

Namun ia juga mengharapkan sistem yang aman dalam pengembangan produksi jagung ini, apalagi jika kemudian memanfaatkan lahan perkebunan.

Dalam rapat itu hadir pula perwakilan perusahaan perkebunan di Jawa Barat, yaitu perusahaan perkebunan negara PT Perkebunan Nusantara VIII dan swasta PT Condong Garut. ***

 

 

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah