“Sebelumnya memang ada pola belah secara alami. Belah ini karena ada pergerakan, bergeser. Di sini kemari hujan lebat jadi secara alamiah bergeser (belah),” ujar Irvan.
Baca Juga: Lirik Heaven Emilee, Lagu Terakhir Status InstaStory Amelia Korban Pembunuh Ibu dan Anak di Subang
Baca Juga: BST KAPAN CAIR ? Menteri Risma Malah Menghentikan Bantuan Sosial Tunai Mulai September 2021
Baca Juga: BST DKI Tahap 7 dan 8 Kapan CAIR ? Ini Jawaban Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria
Irvan mengatakan, fenomena tersebut bisa terjadi di mana saja. Bahkan gunung serupa yang tidak ditambang bisa terlihat terbelah karena proses alami. “Ini bisa terjadi di mana saja,” katanya.
Setelah dilakukan pemantauan dan penelitian, Irvan telah merekomendasikan agar menghindari daerah yang terbelah. Sebab bukan tidak mungkin akan terjadi longsoran yang membahayakan jiwa para penambang batu.
“Sekarang tidak boleh ada yang mendekat karena khawatir longsor. Kita isolasi dulu,” ucap Irvan.
Sementara itu Dedi menilai retakan atau belahan yang ada di gunung tersebut cukup besar dan membahayakan. Sehingga ia meminta pemilik tambang mengikuti arahan tim ahli untuk tidak melakukan pekerjaan di sekitar lokasi.