Kunjungan Wisatawan ke Jawa Barat Anjlok, Disparbud Jabar Siapkan Strategi

- 31 Mei 2021, 07:03 WIB
Ilustrasi Situ Cileunca, Desa Wanasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Kunjungan wisatawan ke objek wisata di Jawa Barat anjlok selama masa pandemi Covid-19.
Ilustrasi Situ Cileunca, Desa Wanasari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Kunjungan wisatawan ke objek wisata di Jawa Barat anjlok selama masa pandemi Covid-19. /Pixabay/Astri Thea Rahmanita/

DESKJABAR - Kunjungan ke sejumlah destinasi pariwisata di Jawa Barat dari wisatawan mancanegara selama masa pandemi Covid-19, turun sebesar 16 persen dan turis nusantara anjlok hingga sekitar 80 persen.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat Dedi Taufik, mengungkapkan hal itu di Bandung, Minggu, 30 Mei 2021.

"Di sektor pariwisata yang memang kita sekarang dalam rangka pemulihan. Diharapkan pada tahun 2022 kondisi sektor pariwisata sudah normal kembali seperti biasa," ucapnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Pasar Dombret Purwakarta Bisa Jual Ternak Lewat Internet

Dedi Taufik menjabarkan data BPS Jabar 2019, dalam keadaan sebelum pandemi Covid-19, pariwisata menyumbang Rp3,3 triliun atau sebesar 16 persen dari keseluruhan realisasi pendapatan asli daerah (PAD) provinsi yang sebesar Rp19,8 triliun.

Berdasarkan data Disparbud Jabar, kata dia melanjutkan, angka pendapatan sektor pariwisata yang diperoleh dari kabupaten/kota selama triwulan pertama atau Januari sampai Maret 2021 sebesar Rp819 miliar.

Jumlah tersebut diperoleh dari pajak hotel, restoran dan rumah makan, tempat hiburan, dan retribusi.

Sebagai upaya mempercepat industri kepariwisataan untuk mendongkrak perekonomian sekaligus menekan penyebaran virus Covid-19, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar menyiapkan sejumlah strategi.

Baca Juga: SIM Keliling Bandung Senin 31 Mei 2021 Berikut Jadwal dan Lokasi Lima Hari Ke Depan

Strategi pertama, menguatkan kekuatan budaya. Jawa Barat memiliki zona budaya, Sunda Betawi, Sunda Priangan di wilayah Metropolitan Bandung dan sekitarnya, serta Cirebonan.

"Kekuatan itu akan diangkat melalui ekspansi budaya di masing-masing kabupaten kota di masa pemulihan ini," kata Dedi Taufik seperti dilansir Antara, Minggu, 30 Mei 2021, malam.

Kedua, menguatkan SDM karena di dalam Adaptasi Kebiasaan Baru ada adaptasi di internal dan eksternal pariwisata yang sigap menyesuaikan terhadap kondisi pandemi.

Baca Juga: Regulasi PPDB SMA/SMK dan SLB Tahun 2021 Berubah, Sekolah Swasta Juga Masuk Pilihan

Selanjutnya, mengembangkan konten destinasi. Ada destinasi berbasis religi, alam, serta buatan.

Di masa pemulihan, Disparbud Jabar lebih memprioritaskan pariwisata berbasis alam karena dianggap lebih sesuai dengan kondisi pandemi Covid-19.

"Selain destinasi alam tadi, kita industrinya adalah industri lokal ya, supaya dalam situasi seperti ini yang kita inginkan ekonomi kreatif kita jalan ya. Karena Jawa Barat ini ada keunggulan, di film, fashion, kuliner, dan kriya,”" tutur Dedi Taufik. 

Selain itu, kata dia melanjutkan, pendekatannya ke desa. Dari 5.312 desa tercatat ada 215 desa wisata yang memang punya basis keunikan, baik kesenian, budaya, kerajinan, keunikan di alam, dan lainnya.

Baca Juga: Menjelang PPDB 2021, Begini Cara Orangtua Calon Peserta Didik Cek NIK

Menurut Dedi Taufik, strategi Disparbud Jabar lainnya adalah memperkuat pemasarannya.

"Beberapa langkah yang dilakukan di antaranya promosi bersama antara pusat, provinsi, dan kabupaten dan kota, serta melakukan pengawasan protokol kesehatan yang ketat di setiap tempat wisata," kata Dedi Taufik.

Disparbud Jabar juga terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota melakukan early warning melalui protokol kesehatan dan pengetesan.

Ia menjelaskan, kebijakan yang dilakukan secara disiplin baik oleh pengelola objek wisata maupun pengunjung merupakan salah satu kunci industri pariwisata bisa berbenah di masa pandemi.

Baca Juga: Inilah Manfaat Jintan Hitam dan Pare, Penderita Diabetes Perlu Tahu Ini

Jika ada tempat wisata di Jawa Barat yang masih abai terhadap protokol kesehatan, Pemprov Jabar tak segan melakukan sanksi tegas yang dilakukan melalui prosedur dan tahapan berupa teguran lisan dan tertulis hingga penutupan sesuai peraturan Gubernur Jabar.

Strategi mitigasi Covid-19 harus dilakukan lantaran kunjungan wisatawan menurun setelah pemerintah menerapkan kebijakan pembatasan sosial.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah