Sejarah Budaya, 'Ngijabkeun' Melestarikan Budaya Peninggalan Leluhur di Desa Cikalong

- 7 Maret 2021, 18:12 WIB
Tradisi ngijabkeun
Tradisi ngijabkeun /Muslih Suprianto/DeskJabar

 Sebagai bentuk kesadaran makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya yang saling ketergantungan antara dirinya sebagai makhluk dengan alam semesta dan Tuhannya atau ada makhluk lain yang dianggap turut berperan dalam kehidupan sosialnya.

"Dalam hal ini tentu berlaku rasa hormat dan ketaatan dari yang muda kepada yang lebih tua/tokoh berpengaruh/Pemerintah yang nyakra bumi ngabahu denda," katanya.

 Baca Juga: Bisnis Ikan Hias Pasarnya Menggila, Berbagai Kontes Segera Disemarakan Kembali

Hitung-hitungan 

Selanjutnya hitungan-hitungan Aboge dan hari-hari rangkepan merupakan sisi ilmu tersendiri dalam ilmu pranata mangsa maka pada kehidupan masyarakat petani dan nelayan. 

Hitungan ini akan selalu di pakai sebagai pedoman dalam menentukan langkah kinerja yang berharap mendapatkan keberuntungan dan keberkahan.

"Dalam kegiatan kepariwisataan kegiatan budaya tradisi seperti ini menjadi aset wisata tersendiri,"lanjutnya.

Kemudian kegiatan wisata yang memenuhi unsur di ferensiasi dan keunikan tersendiri,seperti halnya "Gerebeg Sekaten" di Yogjakarta, Gerebeg Mulud di Cirebon tidak harus ada justifikasi horor atas kegiatan itu atas nama agama sekalipun.

 Baca Juga: SEJARAH PERSIB, Makan Konate Memberikan Kontribusi Besar di Musim Pertamanya Bersama Persib

Sebagaimana sejarah yang diketahui bersama bahwa Islam dan agama lain masuk ke Nusantara itu melalui pendekatan budaya yang berlaku di masyarakat.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah