Warga Cilawu Garut Terdampak Longsor Mengungsi Secara Mandiri, Ini Alasannya

- 5 Maret 2021, 19:14 WIB
Masa tanggap darurat habis, warga Cilawu Garut mengungsi secara mandiri.
Masa tanggap darurat habis, warga Cilawu Garut mengungsi secara mandiri. /Antara/


DESKJABAR
- Warga yang rumahnya terdampak bencana tanah longsor di Cilawu Garut, Jawa Barat, mengungsi secara mandiri di rumah saudara maupun mengontrak, karena masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah sudah habis.

"Warga masih mengungsi, mereka sekarang mengungsi secara mandiri," kata Camat Cilawu Mekarwati di Garut, Jumat, 5 Maret 2021.

Ia menuturkan, bencana longsor tanah tebing masih membahayakan masyarakat yang tinggal di sekitarnya, sehingga tidak disarankan untuk kembali ke rumahnya.

Baca Juga: Pakar MIPA Unpad : Virus Corona B117 Menular Dua Kali Lebih Cepat Dibandingkan Covid-19

Rumah yang terdampak maupun terancam bahaya longsor, kata dia, tercatat sebanyak 73 rumah, terdiri dari 88 kepala keluarga atau 303 jiwa yang saat ini memilih mengungsi untuk menghindari risiko dari bencana tersebut.

"Artinya sekarang tidak terpusat di pengungsian, tapi di tempat saudaranya atau ada juga yang dikontrakan, semua 73 rumah, 88 KK atau 303 jiwa," katanya.

Ia menyampaikan, posko pengungsian untuk warga terdampak bencana tanah longsor itu sudah kosong, karena pemerintah sudah menutup masa tanggap darurat.

Baca Juga: Babak Kualifikasi Porprov Jabar XV 2022, Tim Voli Pasir Kota Bandung Loloskan Empat Pasangan

Selanjutnya, kata dia, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) segera memberikan laporan hasil peninjauan lokasi bencana longsor dan tempat relokasi warga yang aman dari bencana.

"PVMBG sudah meninjau ke lokasi, secara lisan mereka merekomendasikan warga yang di radius 45 meter tidak tinggal di rumahnya, nantinya mereka harus relokasi," kata Mekarwati.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah