Banyak Rumah di Cilawu Garut akan Dilakukan Relokasi Menghindari Ancaman Longsor

- 14 Februari 2021, 20:16 WIB
/Antara

DESKJABAR - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyatakan puluhan rumah penduduk di dua kampung, Desa Karyamekar Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut, Jawa Barat, harus dilakukan relokasi karena tebing lokasi rumah terancam longsor.

"Saya saat ini sudah minta camat, kades mencari tanah yang bisa jadi tempat relokasi," kata Helmi saat meninjau lokasi tedampak bencana tanah longsor di Desa Karyamekar, Kecamatan Cilawu, Garut, Minggu.

Ia menuturkan pergerakan tanah maupun longsor di desa itu sudah terjadi sejak 2015, dan terbaru bencana tanah longsor cukup besar terjadi, Jumat (12/2) malam dan mengancam rumah warga.

"Ini yang Cilawu juga di tahun 2015 sudah ada retakan-retakan, lalu longsor-longsor kecil, sekarang sangat luas jadi kalau saya lihat itu dari kejauhan itu ternyata memang longsornya sangat banyak," katanya, dikutip Antara, Minggu, 14 Februari 2021.

Baca Juga: Tarif Air Bersih Kemungkinan akan Disesuaikan Besaran UMR pada Kota/Kabupaten

Ia menyampaikan hasil laporan terbaru ada sembilan rumah tidak diperbolehkan ditempati warga karena kondisinya berpotensi tinggi terdampak bencana tanah longsor.

Jumlah

Selain itu, kata dia, ada 41 rumah warga di Kampung Babakan Kawung dan Kampung Cipageur, Desa Karyamekar terancam bahaya bencana tanah longsor yang sewaktu-waktu bisa terjadi, terutama saat musim hujan.

"Jadi memang ini sangat banyak, kami sedang memikirkan bagaimana ini bisa dilakukan relokasi," katanya.

Baca Juga: Sungai Citepus Bersiap Dilakukan Normalisasi, Bangunan di Bantaran Sudah Diratakan


Ia menambahkan berdasarkan laporan dari BMKG potensi hujan masih akan terjadi di Kabupaten Garut untuk itu masyarakat diimbau tetap waspada terutama di daerah rawan terjadi bencana alam.

Kabupaten Garut, kata dia, salah satu daerah di Indonesia yang potensi bencana alamnya tinggi sehingga menjadi perhatian pemerintah daerah untuk meminimalisasi risiko bencana itu.

"Garut ini kan daerah yang paling rawan bencana, makanya begitu ada peringatan kita harus waspada," katanya. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x