SIMAK Kronologi Seorang Wanita Lansia Dibantai hingga Tewas oleh Pembantu Rumah Tangga

- 26 Februari 2021, 16:42 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan /Pixabay/Twighlightzone

DESKJABAR- Kasus seorang wanita lansia dibantai hingga tewas oleh pembantu rumah tangga berhasil dibongkar oleh aparat Polrestabes Bandung. Wanita lansia itu ditemukan tewas di kamar mandi pada Kamis pekan lalu.

Namun atas kejelian polisi akhirnya kasus seorang wanita lansia dibantai hingga tewas oleh pembantu rumah tangga itu berhasil diungkap.

Pembantu rumah tangga yang dimaksud bernama Ratna (22) dia bekerja di rumah Dewi Romlah (80) yang menjadi korban pembunuhan.

Baca Juga: CATAT, Komorbid tak Sebabkan Reaksi Alergi Usai Divaksin Covid-19

Didepan polisi pembantu rumah tangga itu, menceritakan kronologis bagaimana majikannya itu tewas di kamar mandi utama rumah Dewi di kawasan Buana Cigi Regency, Ciwastra, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis malam pekan lalu.

"Jadi sore itu, Bu Dewi marah ke saya. Saya di pukuli beberapa kali pakai tongkatnya. Yang ke pukul kepala sama badan saya, " Kata Ratna, saat dihadirkan dalam ungkap kasus pembunuhan, oleh Satreskrim Polrestabes Bandung, Jumat 26 Februari 2021.

Ratna sempat berkata, kalau memang majikannya tidak menyukainya, ia akan pergi dari rumah majikannya.

Baca Juga: HEBOH Seorang Nenek Dibantai Pembantu Rumah Tangga Hingga Tewas, Polisi Telah Berhasil Membekuk Pelakunya

Kalimat Ratna tersebut, dibalas majikannya dengan hantaman tongkat ke tubuh dia.

"Saya lalu kalap dan mengambil tongkat milik ibu Dewi, lalu mendorong korban ke kamar mandi, dan langsung berbalik menghantamkan tongkat tersebut, kepada korban," paparnya.

Diakui Ratna, bahwa dirinya memukul majikannya sampai tiga kali lebih.

"Lalu saya pukul ke bagian kepalanya, " jelasnya.

Baca Juga: Singgung Rp60 M Anggaran Trotoar di Kebayoran Baru Jakarta, Ferdinand Hutahaean: Pake Ekstrak Semen Surga?

Setelah korban tak berdaya, Ratna pun tersadar dari kemelut rasa emosinya. Ia menyadari setelah mengecek tubuh korban, majikannya itu telah tak bernyawa.

Dipenuhi rasa ketakutan, Ratna pun mencoba mencari cara, agar orang tidak mengetahui perbuatannya.

"Terlintas dalam pikiran saya untuk membuat skenario, seakan-akan terjadi perampokan," paparnya.

Lalu Ratna mengambil sebilah pisau di dapur.

Baca Juga: Giliran Kelompok Lansia Bandung, Disuntik Vaksin Covid-19

"Saya dengan sadar diri saya nekat merobek perut saya dengan menggunakan pisau dapur, sebelum merobek perut dengan pisau dapur saya juga membongkar satu isi lemari dalam kamar korban, agar terlihat seperti terjadi perampokan," terangnya.

Usai semuanya dilakukan sesuai skenario, Ratna mengaku mulai menjalankan aktingnya.

"Saya teriak sambil keluar rumah, agar dihampiri tetangga. Karena waktu kejadian itu tengah hujan gerimis, tak ada satu orang pun yang terlihat," jelasnya.

Ratna bahkan mengetuk salah satu pintu rumah tetangganya, sambil meminta tolong.

Baca Juga: BMKG : Waspada Cuaca Gelombang Tinggi Wilayah Perairan Samudra Hindia Selatan Banten

Saat tetangga Ratna keluar, ia mengatakan ada dua orang bertubuh besar merampok rumah majikannya.

Tak lama, para warga pun berkumpul. Ditengah Ratna dalam keadaan terluka, beberapa warga masuk ke rumah korban Dewi.

Mereka tak melihat ada pria yang dimaksud Ratna. Namun mereka mendapati Dewi, sudah terkapar dalam kamar mandi.

Tak lama setelah itu, baik Ratna dan Dewi dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Polisi pun datang ke lokasi kejadian.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Lantik Lima Kepala Daerah, Simak Daftar Lengkapnya di Sini

Dari olahraga tempat kejadian, polisi tidak mendapati unsur terjadi perampokan. Karena tidak kerusakan dalam rumah itu. Kemudian, tak ada satu barang pun yang hilang di curi. Keadaan di dalam rumah tidak berantakan.

Dalam perawatan, Ratna masih dapat dimintai keterangan. Saat dimintai kesaksiannya, polisi mencurigai ada gelagat aneh dari Ratna. Setelah lebih dari 48 jam Ratna dimintai keterangan, akhirnya ia mengakui, jika dirinyalah yang menghabisi majikannya itu.

Baik kepada polisi dan wartawan, Ratna mengaku sakit hati atas perlakuan majikannya itu. Ia beberapa kali menahan emosi, karena tabiat majikannya yang sering memukulinya dan sering membandingkan dirinya dengan pembantu sebelum Ratna.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 12 Resmi Ditutup Pukul 12.00 WIB, Pastikan Nomor HP Anda Aktif

"Saat kejadian itu, dia (majikannya atau korban) marah karena saya enggak siram tanaman. Itu memang kebiasaan dia suka siram tanaman," terangnya.

Ratna mengaku baru dua bulan kerja di rumah majikannya itu. Selama dua bulan itu, Ratna kerap mendapat perlakuan kasar dari korban.

 

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x