DESKJABAR - Sebanyak 22 kepala keluarga, yang terdiri dari 43 jiwa di Kampung Cipari, Desa Rawabelut, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur akan direlokasi, karena pergerakan tanah yang terus meluas.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Senin, 15 Februari 2021 mengatakan, rencana relokasi akan disampaikan pada warga terlebih dahulu, karena setiap tahun atau setiap musim penghujan, pergerakan tanah kerap melanda kawasan tersebut.
"Hasil pendataan dan assasmen dari BPBD Cianjur, berkoordinasi dengan BMKG, wilayah tersebut rawan terjadi pergerakan tanah, sehingga tidak layak lagi untuk ditempati, sehingga kami sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pihak desa untuk mencari lahan baru yang dinilai aman dari pergerakan tanah," katanya.
Baca Juga: Cukup Rp20 Ribu Saja, Penumpang Kereta Api Dapat Pelayanan Tes Covid-19 GeNose
Kampung Cipari, tutur Herman, menjadi langganan pergerakan tanah setiap tahunnya, sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pihaknya berharap warga setuju untuk direlokasi ke tempat yang aman dari pergerakan tanah.
"Kami prihatin karena setiap tahun, warga dihantui pergerakan tanah, sehingga perlu relokasi, agar warga dapat hidup dengan tenang, aman, dan nyaman, serta dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa dihantui ketakutan, terutama ketika hujan turun deras," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Kepala Desa Rawabelut, Sarip Hidayat, mengatakan, tingginya curah hujan dengan intensitas lama, membuat pergerakan tanah terus meluas dengan kedalaman beragam hingga tiga meter, terutama di area persawahan dan perkampungan warga.
Baca Juga: Kawasan Rumah Antik Menak Zaman Baheula, Pesona Romantis di Kota Bandung
Baca Juga: Polda Jabar: Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bandung Lakukan Praktik Pungli BLT UMKM Rp2,4 Juta