Sekda Bogor Marah!, Ada 17 Karung Sampah APD Dibuang di Lahan Pertanian

- 2 Februari 2021, 18:21 WIB
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 Februari 2021).
Sekda Kabupaten Bogor, Burhanudin di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa 2 Februari 2021). /ANTARA/M Fikri Setiawan/

DESKJABAR - Setelah mengetahui ada 17 karung berisi sampah alat pelindung diri (APD) dibuang sembarangan di lahan pertanian wilayah Tenjo, Bogor, Jawa Barat, pada Selasa 2 Februari 2021, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin tak kuasa menahan amarahnya.

"Itu bisa dikatakan sampah yang berbahaya, jadi harus ditindaklanjuti, harus dicari sumbernya dari mana," ujarnya saat menghubungi Camat Tenjo, Kurnia Indra usai rapat penanganan Covid-19 di Cibinong, Bogor.

Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu, sampah APD tergolong limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang sudah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Baca Juga: Solusi Digital Bagi Korban Gempa Saat Mencari Perlindungan Dikembangkan Perusahan Properti Jepang

Baca Juga: Tes PCR Kini Tidak Lagi Menakutkan bagi Anak-anak, National Hospital Surabaya Perkenalkan Tes PCR Baru

Baca Juga: Said Didu dan Tengku Zulkarnain Sama-sama Kritisi Abu Janda

"Ada aturannya, apalagi sampah medis di rumah sakit aja nggak sembarangan (buangnya). Bahkan limbah rumah sakit itu tergolong limbah B3," kata Burhan.

Sementara, Camat Tenjo, Kurnia Indra bersama unsur TNI-Polri sudah mendatangi langsung lokasi yang menjadi tempat dibuangnya belasan karung limbah medis yang terdiri dari masker dan hazmat itu.

"Bersama polisi, koramil dan puskesmas langsung datang ke lokasi, mengambil sampel barang bukti untuk ditindaklanjuti pihak kepolisian," kata Kurnia.

Menurutnya, setelah mendokumentasikan gambar tumpukan sampah APD dan mengambil sampelnya, ia langsung melakukan pemusnahan karena khawatir membahayakan masyarakat.

"Setelah difoto untuk dokumentasi dan mengambil sampel, langsung dimusnahkan. Takutnya masyarakat yang datang. Sampelnya dibawa polisi," tuturnya.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x