Buronan Korupsi 548 Miliar Ditangkap di Bali, Hari Ini Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin

- 23 Januari 2021, 12:24 WIB
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jabar, Riyono didampingi Kajari Bandung, Mohamad Iwa Suwia Pribawa, SH dan Kasi Penkum Kejati Jabar Abdul Muis Ali, pada Sabtu 23 Januari 2021 di Kejati Jabar,  saat melakukan konferensi pers terkait penangkapan buronan korupsi Andy Winarto
Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jabar, Riyono didampingi Kajari Bandung, Mohamad Iwa Suwia Pribawa, SH dan Kasi Penkum Kejati Jabar Abdul Muis Ali, pada Sabtu 23 Januari 2021 di Kejati Jabar, saat melakukan konferensi pers terkait penangkapan buronan korupsi Andy Winarto /yedi supriadi

DESKJABAR- Terpidana kasus korupsi Rp 548,4 miliar di Jawa Barat, Andy Winarto, akhirnya dijebloskan ke Lapas Sukamiskin oleh aparat Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (Kejati Jabar) setelah dirinya menjadi buronan selama lima bulan.

Sehari sebelumnya Tim Kejaksaan Agung berhasil mengamankan Andy Winarto ketika sedang berada di Bali tepatnya di Deliu Villa Ayanna, Kabupaten Badung, Bali. Sebelum ditangkap, Andy Winarto berstatus buron selama 5 bulan.

Asisten Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jabar, Riyono didampingi Kajari Bandung, Mohamad Iwa Suwia Pribawa, SH dan Kasi Penkum Kejati Jabar Abdul Muis Ali, pada Sabtu 23 Januari 2021 di Kejati Jabar, mengatakan, Andy Winarto (41) diamankan hari Kamis 21 Januari 2021 pukul 21.25 Wita di sebuah Villa Deliu Villa Ayanna Kabupaten Badung, Bali.

Baca Juga: Wartawan Dianiaya di Flores Timur, Polisi Tahan Dua Tersangka

"Penangkapan buronan Kejaksaan Negeri Kota Bandung Andy Winarto dilakukan Tim Adhyaksa Monitoring Center Kejaksaan Agung RI saat berada di Bali tepatnya di Deliu Villa Ayanna, Kabupaten Badung," ujar Riyono.

Riyono menjelaskan, Andi Winarto merupakan terpidana perkara kredit fiktif di Bank BJB Syariah.
Andi, selaku Dirut PT Hatsuka Sarana Karya pada bulan Juni 2014 -Juli 2016, mengajukan pembiayaan untuk pembelian kios oleh 161 end user melalui PT. Hatsuka Sarana Karya pada Garut Super Blok kepada BJB Syariah sebesar Rp 548 miliar dengan menggunakan agunan sertifikat tanah.

Ternyata sertifikat itu masih menjadi obyek agunan yang dikuasai oleh Bank Lain dan menggunakan data end user yang tidak memiliki kemampuan dan tidak memenuhi persyaratan pembiayaan dan menyimpang dari perjanjian kerjasama antara PT.HSK dengan BJB Syariah.

 Terpidana kasus korupsi Rp 548,4 miliar di Jawa Barat, Andy Winarto, saat akan dibawa ke Lapas Sukamiskin, Sabtu 23 Januari 2021
Terpidana kasus korupsi Rp 548,4 miliar di Jawa Barat, Andy Winarto, saat akan dibawa ke Lapas Sukamiskin, Sabtu 23 Januari 2021 yedi supriadi

 

Baca Juga: Berduka, Banjir Manado Telan Korban 3 Tewas dan Satu Orang Hilang,

Pembiayaan yang diajukan Andy Winarto kemudian dicairkan oleh, Bank BJB Syariah untuk dua perusahaan yakni PT Hatsuka Sarana Karya dan CV Dwi Manunggal Abadi sebesar Rp 548 miliar.

Pada tingkat Pengadilan Tipikor Bandung dalam putusan Nomor 17/Pid.Sus-TPK/2019/PN Bdg tanggal 12 Juli 2019 memutuskan Andy Winarto, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi yang dilakukan secara bersama-sama dan berlanjut,menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Andy Winarto dengan pidana penjara selama 10 tahun dan pidana denda sebesar Rp 1 miliar subsider 6 bulan.

Selain itu, Andi juga dihukum untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 548.25 miliar.
Kemudian pada tahap Banding, Pengadilan Tinggi (PT) Bandung menganulir putusan PN Tipikor Bandung dan menyatakan bahwa perbuatan Andy Winarto merupakan perbuatan perdata dan bukan pidana.

Kemudian Andi Winarto yang saar itu ditahan langsung dikeluarkan.

 Terpidana kasus korupsi Rp 548,4 miliar di Jawa Barat, Andy Winarto,  digiring aparat Kejati Jabar
Terpidana kasus korupsi Rp 548,4 miliar di Jawa Barat, Andy Winarto, digiring aparat Kejati Jabar yedi supriadi

Baca Juga: Inilah 10 Rekomendasi F-PKS DPRD Jabar Soal Covid-19 yang Wajib Dilaksanakan Pemprov Jabar

Atas putusan Pengadilan Tinggi Bandung yang menganulir putusan Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Bandung, Jaksa melakukan Kasasi dan pada tahap kasasi, Andy Winarto dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dan menjatuhkan pidana penjara selama 15 tahun, denda Rp 1 miliar subsider 6 bulan kurungan serta membayar uang pengganti sebesar Rp 548,25 miliar, jika hartanya tidak cukup untuk membayar uang pengganti maka dipidana hukuman penjara selama 15 tahun.

Sejak Putusan Mahkamah Agung tersebut Andy Winarto sempat dipanggil sebabanyak tiga kali untuk pelaksanaan ekaekusi namun yang bersangjutan menghilang.

Kemudian Kejari Bandung mengeluarkan status DPO terhadap Andy dan meminta bantuan kepada Tim Adhyaksa Monitoring Center Kejaksaan Agung RI dan pada hari Kamis tanggal 21 Januari 2021 malam pukul 21,25 Wita Andy Winarto berhasil ditangkap dan diserahkan ke Kejari Bandung.

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Siapkan Wisma Atlet Pademangan Jakarta Sebagai Rumas Sakit Covid

Selanjutnya Andy akan kami serahkan ke Lapas Sukamiskin Bandung untuk menjalani hukuman, namun sebelum itu, terhadap Andy akan dilakukan Ravid Tes Antigen,walau sebelumnya saat akan dibawa dari Bali sudah di Ravid, karena lapas Sukamiskin mita hasil Ravid yang terbaru." Ujar Riyono

Selain itu Kejaksaan juga telah melakukan langkah- langkah penyitaan aset, sebanyak 23 aset tanah yang tesebar dibeberapa wilayah di Jabar telah disita.

Selanjutnya aset- aset itu akan di lelang hasilnya akan diperhitungkan sebagai pegembalian kerugian negara, bila tidak mencukupi kita akan terus mencari dan melakukan penyitaan" jelas Riyono.***

 

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah