Pemprov Jabar Susun Peta Rawan Bencana, Masyarakat Harus Paham

- 20 Januari 2021, 06:05 WIB
KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Dani Ramdan.
KEPALA Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar Dani Ramdan. /Dok Humas Pemprov Jabar/

DESKJABAR - Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan kondisi kebencanaan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) sudah menyusun kajian risiko bencana dan peta rawan bencana sampai tingkat desa.

"Hal itu dilakukan agar masyarakat memahami kondisi kebencanaan di lingkungannya. Pemahaman dan kesadaran masyarakat untuk tetap waspada amat krusial," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan di Bandung, Selasa 19 Januari 2020.

Baca Juga: Kawasan Puncak Bogor Banjir Bandang, Pemkab Gandeng BIG untuk Kaji Potensi Ini

Baca Juga: Inilah Fakta BMKG Soal Penyebab Banjir Bandang Gunung Mas Puncak

Peta rawan bencana di Jabar itu meliputi semua jenis potensi kebencanaan, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami. Dari 27 kabupaten/kota, 14 daerah masuk kategori risiko bencana tinggi dan 13 daerah berisiko bencana sedang. Tidak ada daerah di Jabar yang masuk kategori risiko bencana rendah.

"Hanya gempa yang tidak bisa diprediksi kapan dan di mana terjadi. Tapi kalau banjir, kita lihat dari kondisi alam termasuk banjir rob karena air laut yang naik, sedangkan tsunami dan gempa tidak bisa diprediksi," kata Dani.

Setelah peta rawan bencana disusun, katanya, langkah selanjutnya menyusun rencana penanggulangan bencana (RPB) di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Dari RPB itu, rencana kontingensi jenis kebencanaan setiap kabupaten/kota dapat disusun.

Berdasarkan kajian risiko dan peta rawan bencana itu, katanya, pemerintah desa bisa menyusun, misalnya jalur evakuasi manakala situasinya berpotensi bencana, tempat evakuasi atau pengungsian, kesiapan personel dan peralatan penanganan bencana.

"Ada yang bisa kita cegah, ada yang tidak bisa, seperti gempa. Tapi, kalau kita punya kesiapsiagaan, paling tidak bisa meminimalisasi dampak atau risiko," katanya.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah