DESKJABAR - Jalan kabupaten penghubung antar kecamatan, tepatnya di Desa Cikangkareng Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat, terputus akibat tertimbun longsor sepanjang 30 meter, Minggu.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur Minggu, 6 Desember 2020, mengatakan, tebing setinggi 100 meter yang sempat longsor tahun 2009 itu kembali longsor, sehingga akses utama penghubung antar Kecamatan Cibinong dengan Kecamatan Cikadu, terhambat tidak dapat dilalui kendaraan dari Cibinong atau sebaliknya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Curhat Mengaku Kesal Nasihatnya Tidak Digubris Dua Menteri
BPBD Cianjur berkordinasi dengan dinas terkait untuk mengirim alat berat guna menyingkirkan material longsoran setebal 7 meter tersebut.
"Tidak ada korban jiwa, namun longsor menutup landasan jalan milik kabupaten penghubung antar kecamatan. Tidak hanya menutup jalan, puluhan rumah warga terancam, sehingga relawan tangguh bencana (Retana) diminta mengimbau warga untuk waspada dan segera mengungsi, jika melihat tanda alam," katanya.
Ia menjelaskan, longsor terjadi secara tiba-tiba, meski tidak ada hujan dan cuaca cerah menjelang siang.
Baca Juga: Menteri Sosial Juliari Diperiksa KPK, Program Bantuan Sosial Jalan Terus
Namun tebing yang labil tiba-tiba bergerak dan longsor tidak dapat dihindari. Beruntung saat longsor terjadi arus lalulintas sepi dan sebagian besar warga sedang beraktifitas di ladang, sehingga korban jiwa dapat dihindari.
"Untuk sementara waktu, yang rumahnya dekat lokasi diungsikan," katanya, sebagaimana dikutip DeskJabar dari Antara.
"Kami masih melakukan pendataan, berapa rumah yang terancam, saat ini petugas fokus membersihkan material longsor dengan alat manual dibantu warga sekitar sambil menunggu alat berat dari PUPR Cianjur. Harapan kami proses evakuasi dapat dilakukan dalam dua hari," katanya.
Baca Juga: Menteri Sosial Juliari Tersandung Kasus Bansos, Refly Harun: Ini Mungkin Bukan yang Terakhir
Sementara Korcam Retana Cibinong, Indra mengatakan, sejak jauh hari pihaknya telah melakukan mitigasi dan mengimbau warga terutama pengguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas, karena selama beberapa hari terakhir, sempat terlihat pergerakan tanah di tebing yang longsor.
Dugaan Retana terbukti, tidak ada hujan yang turun, tebing setinggi 100 meter longsor dan menutup akses jalan, ujarnya.