Banjir dan Longsor Pangandaran, Selain Dua Tewas Inilah Korban Lainnya

27 Oktober 2020, 16:09 WIB
RUMAH anak korban tempat jenazah dimandikan. /DeskJabar/

DESKJABAR – Selain dua warga tewas tertimbun lumpur, banjir dan longsor yang menerjang Pangandaran, Selasa, 27 Oktober 2020, juga telah merusakkan 111 rumah di 6 desan dan 4 kecamatan.

Dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar, kerusakan rumah sebanyak 111 unit tersebut membuat 311 jiwa tidak punya tempat berteduh. Bencana yang terjadi dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah yang labil tersebut.

Adapun korban tewas adalah pasangan suami istri yang sudah berusia lanjut di Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran. Keduanya tewas tertimbun lumpur di dalam reruntuhan rumahnya yang ambruk setelah diterjang banjir bandang, Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Kakek dan Nenek Meninggal Dunia Tertimbun Tanah Longsor di Pangandaran

Pasangan suami istri yang meninggal itu, Irut (75) dan Sunarsih (70) warga Dusun Pangasinan RT 2, RW 6 Desa Pasirgeulis, Kecamatan Pafaherang. Banjir bandang terjadi sekitar pukul 02.00 WIB. Kedua korban baru bisa dievakuasi oleh warga setempat pukul 05:30 WIB.

Menurut Camat Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Kustiman, banjir bandang yang terjadi di daerahnya mengakibatkan tebing ambruk. Material tanahnya menimpa rumah korban yang berada tepat di bawahnya.

"Selain itu, imbas dari banjir bandang, sejumlah perkampungan khususnya di beberapa desa di Kecamatan Padaherang digenangi lumpur," ujar Kustiman.

Baca Juga: Ustad Evie Effendi Dikabarkan Gugat Cerai Istrinya di Pengadilan Agama Bandung

Sementara itu menurut pendataan sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran, sedikitnya 111 rumah yang berada di enam desa dan empat kecamatan terendam banjir.

Adapun rincian desa yang terdampak meliputi Desa Pasirgeulis dan Desa Karangmulya di Kecamatan Padaherang, Desa Jadikarya di Kecamatan Langkaplancar, Desa Cikalong di Kecamatan Sidamulih dan Desa Bojong di Kecamatan Parigi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak BPBD Kabupaten Pangandaran dan instansi terkait masih melakukan koordinasi dan assesment ke lokasi kejadian serta distribusi logistik.

Selain itu, tim gabungan yang dihimpun BPBD Kabupaten Pangandaran bersama masyarakat melakukan evakuasi korban yang tertimbun tertimbun longsoran.

Baca Juga: Kisruh Gedung Kadin Jabar, Tatan Pria Sujana Dilaporkan Ke Polda Jabar

 Sementara itu, menurut prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah Provinsi Jawa Barat masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga Rabu (28/10/2020).

Selain wilayah Jawa Barat, provinsi lain yang juga memiliki potensi prakiraan cuaca serupa adalah Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua Barat dan Papua.

Melihat dari hasil prakiraan cuaca tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan dan masyarakat di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Humas Pemprov Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler