DESKJABAR – Meski Kota Banjar menjadi satu-satunya daerah di Priangan Timur yang tidak dilintasi jalan Tol Getaci, namun Pemkot Banjar punya dambaan atas pintu tol yang akan memudahkan akses transportasi ke wilayah mereka.
Tiga Opsi yang Disiapkan Pemkot Banjar
Kepala Badan Perencanaan Penelitian Pengembangan dan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda) Kota Banjar, Soni Horison beberapa waktu lalu pernah memaparkan 3 opsi yang mereka ajukan untuk akses ke Pintu Tol Kertahayu Ciamis.
Sebenarnya, Soni menyatakan bahwa Pemkot Banjar ttidak setuju dengan rencana pembangunan gerbang tol di Kertahayu.
Menurut Soni, keberadaan exit tol di Kertahayu tidak mendukung rencana penataan kawasan industri dan rencana pembangunan jalan lingkar Kedungcawung (Desa Karangkamulyan-Jajawar) sebagai pendukung Gate Tol tersebut.
Soni mengatakan bahwa sejauh ini Pemkot Banjar tidak setuju jika nantinya pembangunan Gate Tol Banjar ditempatkan di Desa Kertahayu Kabupaten Ciamis. Hal itu, karena Gate Tol di Kertahayu dinilai kurang memberikan dampak positif perekonomian di Banjar.
Alasan lainnya karena akses menuju gerbang Tol Getaci di Kertahayu dari arah Banjar juga kurang mendukung. Hal ini karena melewati tanjakan Tangungkerta yang memiliki kontur tanah yang curam. Sehingga kontur jalan seperti itu akan sangat menyulitkan bagi kendaraan besar, terutama kendaraan pengangkut barang atau logistik.
Untuk itu, menurut Soni, Pemkot Banjar mengajukan 3 opsi yakni :
1.Pergeseran akses exit tol Kertahayu ke Jalan Hussein Kartasasmita via Kelurahan Situbatu.
2.Pergeseran akses tol dari exit tol Kertahayu ke Jalan Hussein Kartasasmita via Desa Neglasari.
3.Alternatif dari exit tol Kertahayu ke Jalan Raya Banjar-Pamarican via Desa Sukajaya.
“Dari tiga alternatif itu usulan yang menjadi prioritas utama menjadi Gate Tol di Kota Banjar yaitu via Kelurahan Situbatu,” kata Soni Horison.
Sayangnya, 3 opsi ini harus menunggu lama lagi sejalan dengan belum ada kepastian kapan pembangunan Tol Getaci ruas Ciamis hingga Cilacap dilaksanakan. Paling tidak, pembangunan dimulai setelah tahun 2030, setelah ruas Gedebage hingga Ciamis beroperasi. ***