INILAH Pelaku di Kasus Subang 2021, Profil, Motif, Jumlah, dan Alat yang Digunakan untuk Membunuh Korban

3 Oktober 2023, 06:17 WIB
Anjas Asmara dan dokter Sumy Hastry Purwanti membahas pelaku pembunuhan kasus Subang 2021. /YouTube Anjas Asmara

DESKJABAR – Telah banyak yang dilakukan tim penyidik untuk membongkar siapa pelaku di kasus Subang 2021. Meski puluhan barang bukti sudah dikumpullkan dan lebih dari 100 saksi sudah diperiksa, namun siapa pelaku yang telah tega menghabisi nyawa Ibu Tuti (55) dan Amel (23) masih belum juga terungkap hingga tahun ke-3.

Namun sebenarnya dalam perjalanan pengungkapan kasus Subang 2021, dari keterangan yang sudah tersebar di media, profil, motif, jumlah pelaku, hingga alat yang digunakan pelaku untuk membunuh kedua korban sudah terekpos di media. Bahkan di antaranya keterangan itu berasal dari pihak kepolisian.

Baca Juga: 4 FAKTA Terbaru Kasus Subang 2021 Dalam 2 Bulan Terakhir, Ada Saksi Utama yang Diperiksa Paling Sedikit

Saat ini aroma-aroma bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang 2021 akan segera terbongkar, setelah sejumlah YouTuber pengawal kasus Subang, seperti menyimpan “rahasia” cerita setelah mereka bertemu dengan kuasa hukum Danu, Achmad Taufan, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tidak ada satupun di antara YouTuber tersebut dalam tayangannya di kanal mereka masing-masing, untuk menceritakan secara terang benderang cerita apa yang mereka peroleh dari Achmad Taufan.

Apakah cerita tersebut adalah kronologi peristiwa kasus Subang 2021 versi Achmad Taufan? Ataukah dugaan pelaku versi Achmad Taufan?

Namun yang jelas itu bukan versi tim penyidik di Polda Jabar. Karena sampai saat ini pemeruksaan masih terus berjalan. Dan yang pasti, beberapa potongan kasus Subang 2021 versi pihak kepolisian sudah terekpos di media.

Bahkan profil pelaku, motif pelaku hingga melakukan pembunuhan sadis tersebut sudah diketahui. Bahkan jumlah pelaku serta alat yang digunakan pelaku untuk membunuh Ibu Tuti dan Amel sudah diketahui.

Inilah potongan-potongan gambaran pelaku berdasarkan sejumlah keterangan, di antaranya keterangan dari pihak kepolisian itu sendiri.

Profil Pelaku

Usai melakukan olah TKP kasus Subang 2021 pada 18 Agustus 2021, Kapolres Subang ketika itu yakni AKBP Sumarni menyatakan kepada para wartawan pelakunya adalah orang dekat dengan korban. Hal itu terlihat karena tidak ditemukan ada kerusakan di pintu masuk.

Orang dekat yang dimaksud bisa dekat secara keluarga atau dekat secara pekerjaan.

Apalagi berdasarkan saksi yang melintas di depan TKP pada 17 Agustus 2021 menjelang tengah malam, dia melihat ada 5 orang sedang mengobrol di teras rumah TKP. Kelima orang itu adalah 3 wanita dan 2 laki-laki.

Analisa kemudian berkembang bahwa di antara 3 wanita tersebut, 2 diantaranya adalah Ibu Tuti dan Amel. Apalagi kemudian di rumah tersebut meninggalkan sejumlah jejak dan salah satunya bekas nasi goreng yang dikemas dalam alumunium foil.

Baca Juga: Diduga Ada Pengkondisian Lelang Proyek RSUD Rengasdengklok Karawang Jabar, Massa Siap Unjukrasa

Sementara bagi pakar forensik yang melakukan otopsi kedua di kasus Subang 2021 yakni dr.Sumy Hastry, melihat dari luka yang terdapat di kedua jasad korban, bisa menunjukn profil pelaku yang telah tega melakukan pembunuhan sadis tersebut.

Berbicara tentang siapa pelaku di kasus Subang 2021, secara ilmiah sebenarnya pernah diceritakan dokter Sumy Hastry di Kanal Youtube Hastry Forensik dengan judul KELANJUTAN KASUS SUBANG !! BANYAK YANG PENASARAN !!, rilis 28 Juni 2022.

Berdasarkan kondisi luka-luka yang ditemukan di jasad Ibu Tuti dan Amel, dr. Sumy Hastry berkeyakinan bahwa pelakunya tersebut adalah seorang psikopat.

“Soalnya jelas sekali luka-luka yang dibuat pelaku kepada kedua korban. Sesuatu yang mempengaruhi dia secara kepribadian. Kaya orang baik-baik saja  dan kita tidak yakin dan tidak menyangka bahwa pelakunya sepert I itu,” tuturnya.

Dia menambahkan bahwa dugaan pelaku seorang psikopat karena yang bersangkutan seperti 'menikmati' perbuatan kriminalnya itu. Perbuatan di luar nalar yang tak pandang bulu siapa korbannya.

"Kita tidak nyangka kalau oh dia pembunuhnya padahal kita tidak yakin," tambahnya

Jumlah Pelaku

Di penjelasan awal hasil olah TKP, Kapolres Subang saat tu yakni AKBP Sumarni mengatakan bahwa jumlah pelakunya lebih dari seorang.

Secara logis alasan itu memang benar karena ada beberapa kegiatan mereka yang tidak mungkin dilakukan oleh hanya seorang. Seperti saat harus memandikan kedua jasad korban di kamar mandi, kemudian memindahkannya ke bagasi mobil Alphard.

Apalagi beberapa petunjuk mengarah bahwa pelakunya memang lebih dari seorang. Seperti keterangan saksi yang melihat ada 5 orang di teras rumah TKP pada malam sebelum kejadian dimana dari 5 orang tersebut terdiri dari 3 wanita dan 2 laki-laki. Dua di antara wanita diduga adalah Ibu Tuti dan Amel, yang sedang ngobrol dengan 3 tamunya tersebut.

Baca Juga: DAMPAK Kemarau Panjang, Situ Gede Tasikmalaya Susut Drastis, Pelaku Usaha Lesu

Petunjuk lain adalah adanya rekaman CCTV yang di awal kasus tengah didalami tim penyidik yakni rekaman iring-iringan kendaraan mobil Avanza dan motor Nmax biru yang berboncengan. Dalam rekaman CCTV yang diperoleh dari sejumlah titik, mereka beriringan dari Kota Bandung hingga ke Subang pada malam sebelum kejadian.

Kemudian petunjuk yang mengarah kepada jumlah pelaku juga bisa dilihat ada 2 DNA asing yang ditemukan di TKP, yang sampai sekarang belum diketahui siapa pemiliknya. Karena dari klarifikasi yang dikemukakan Polda Jabar, dari pemeriksaan DNA tersebut tidak ada yang indetik dengan DNA para saksi yang tekah diperiksa.

Mengenai jumlah pelaku ini kemudian berkembang opini yang mengkategorikan para pelaku tersebut yakni sebagai dalang, pelaku pembunuhan, orang yang membantu, orang yang mengetahui. Bahkan kemudian berkembang dengan adanya kategori orang yang berusaha menutup-nutupi kasus.

Kalaupun kemudian Polda Jabar menyebarkan sktesa terduga pelaku, serta rekaman laki-laki di rekaman CCTV yang baru saja diperlihatkan tim penyidik kepada sejumlah saksi saat pemeriksaan 2 Agustus 2023 di Polsek Jalancagak Subang, mereka adalah bagian dari para pelaku.

Motif Pembunuhan

Dokter Sumy Hastry selain mengindentifikasi profil pelaku kasus Subang 2021 dari kondisi luka-luka yang terlihat di kedua jasad korban, dia juga bisa memastikan motif pelaku sehingga tega melakukan pembunuhan sadis tersebut.

Dr. Sumy Hastry juga mengungkapkan hasil otopsi kedua yang dilakukan kepada kedua jasad korban kasus Subang 2021. Menurut Sumy Hastry luka yang paling parah dialami adalah Tuti Suhartini

"Ini menandakan si pelaku sangat menyimpan kekesalan atau rasa dendam kepada korban," kata Sumy Hastry.

Baca Juga: Bupati Bogor Launching Aplikasi SIPINTER, Iwan Setiawan : Inovasi Memudahkan Pelayanan Kepada Masyarakat

Berdasarkan kondisi luka-luka yang ditemukan di jasad Ibu Tuti dan Amel, dr. Sumy Hastry juga berkeyakinan bahwa pelakunya tersebut adalah seorang psikopat.

“Soalnya jelas sekali luka-luka yang dibuat pelaku kepada kedua korban. Sesuatu yang mempengaruhi dia secara kepribadian. Kaya orang baik-baik saja  dan kita tidak yakin dan tidak menyangka bahwa pelakunya sepert I itu,” tuturnya.

"Kita tidak bisa bedain antara psikopat dengan sosiopat, kita kan tidak tahu," tuturnya lagi.

Perbedaan psikopat dan sosiopat, adalah psikopat merupakan segala sesuatu yang dia lakukan tidak nalar atau tidak pandang bulu.

"Entah itu saudaranya, adeknya, ibunya, anaknya atau siapapun yang jelas tidak pandang bulu," ucap Sumy Hastry.

Dan itu adalah larinya ke psikopat. Dijelaskan kalau psikopat penyebabnya adalah di otaknya ada satu area syaraf yang tidak beres.

Alat yang Digunakan Pembunuhan

Pasca dilakukan olah TKP juga menyebutkan dugaan alat yang digunakan oleh pelaku untuk membunuh korban adalah papan pencucian dari kayu. Namun hingga saat ini barang ukti tersebut tidak ditemukan.

Sementara seorang pemerhati kasus Subang 2021 yang juga seorang akademisi yakni Anjas Asmara menilai bahwa dilihat dari kondisi luka di jasad korban, maka kemungkinan alat yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh korban adalah benda tumpul dari logam, seperti golok.

Dokter Hastry sendiri mengatakan bahwa hasil otopsi yang telah dilakukan, dia sudah bisa menyebutkan benda yang digunakan untuk menghabisi kedua korban. Namun dia menolak untuk menyebutkannya. Dia menyatakan bahwa hanya menjalankan tugas dan sudah melaporkannya ke atasannya. ***

Ingin mengetahui berita tentang berita kasus Subang 2021 lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler