DAMPAK Kemarau Panjang, Situ Gede Tasikmalaya Susut Drastis, Pelaku Usaha Lesu

- 2 Oktober 2023, 17:44 WIB
Situgede yang merupakan salah satu objek wisata alam di Kota Tasikmalaya kondisinya mengering pasca kemarau panjang tahun ini.
Situgede yang merupakan salah satu objek wisata alam di Kota Tasikmalaya kondisinya mengering pasca kemarau panjang tahun ini. /dindin hidayat/deskjabar



DESKJABAR - Dampak Kemarau panjang yang melanda Tanah Air khususnya di Jawa Barat telah menimbulkan beberapa waduk atau situ mengalami penyusutan debit air yang sangat drastis hingga ada diantaranya yang benar-benar kering.

Beberapa waduk atau situ tersebut diantaranya Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Waduk Jatigede di Sumedang, Situ Rancabungur di Ciamis dan lainnya. Tak heran kekeringan sejumlah waduk atau situ tersebut belakangan viral dimedia sosial maupun media mainstream.

Kekeringan yang dialami sejumlah waduk atau situ yang juga berfungsi sebagai objek wisata alam tersebut menimbulkan banyak kesulitan baik bagi pelaku usaha di tempat itu maupun masyarakat disekitarnya.

Baca Juga: Indonesia Ajak Negara Asia Afrika Aktif Jadi Mitra Dialog Global

Demikian halnya dengan Situ Gede di Kota Tasikmalaya Jawab Barat. Situ yang berfungsi sebagai penyuplai air bagi ratusan hektar sawah dan juga objek wisata alam favorit warga itu kini kondisinya susut drastis bahkan lebih dari separohnya sudah mengering.

Sisakan 20 Persen

Pantauan DeskJabar.com dilapangan Senin, 2 Oktober 2023 siang, genangan air Situgede hanya berpusat di area sebelah timur sementara sebelah barat dan utara tampak sudah kering dan berganti menjadi padang rumput hijau.

Semantara pulau yang berada ditengahnya pun saat ini sudah tak lagi tergenangi air sehingga masyarakat bisa menyebranginya hanya dengan berjalan menapaki rerumputan terebut.

Selain itu puluhan perahu wisata dan rakit tertambat kaku dipinggiran area situ dihiasi puluhan burung kuntul yang mencari makanan di tepian air situ yang masih tersisa.

"Kondisi genangan air Situgede saat ini diperkirakan tinggal menyisakan 20 persen," ujar Opi penjaga pintu air Situgede, UPTD PSDA Ciwulan-Cilaki pada DeskJabar.com.

1 Pintu Air yang Aktif

Menurut Opi, kekeringan kali ini lebih parah dibanding 2 tahun sebelumnya. Opi menjelaskan Situgede yang memeliki 47 hektar genangan tertinggi mulai susut sekitar dua bulan lalu bersamaan dengan mulai keringnya Sungai Cikunten yang merupakan sumber penyuplai air utama.

Dalam kondisi normal kata Opi Situgede dapat mengairi sekitar 240 hektar sawah di wilayah Mangkubumi, Paseh, Cikurubuk dan wilayah lainnya melalui 5 pintu air dan 4 diantaranya sudah tak aktif.

"Saat ini hanya 1 pintu air yang masih bisa mengalir air empat lainnya sudah kering," lanjut Opi.

Opi pun berharap para petani yang masih bisa mendapat suplai air dari Situgede dapat menghemat air dan juga bijak mengatur air di hilir sehingga semua petani dapat kebagian air dari hulu meski volume terbatas.

Sebagian dasar Situgede yang mengering berubah menjadi padang rumput hijau, Senin 2 Oktober 2023./Dindin Hidayat/DeskJabar
Sebagian dasar Situgede yang mengering berubah menjadi padang rumput hijau, Senin 2 Oktober 2023./Dindin Hidayat/DeskJabar


Usaha Lesu

Tak dipungkiri, kekeringan yang menimpa Situgede tak saja berdampak kepada para petani namun juga pelaku usaha yang ada di area wisata tersebut seperti pedagang dan pemilik perahu.

Menurut salah satu pedagang yang juga pemilik perahu Cepi, tingkat kunjungan wisata pasca kekeringan sangat turun drastis. Hal itu berdampak kepada pendapatan usahanya yang juga ikut turun apalagi di hari biasa.

"Pengunjung sekarang turun drastis pak, usaha saya turun hingga  80-85 persen. Meski pada hari libur ada yang datang tapi tetap tak seramai sebelumnya. Situgede kan daya tariknya air," ucap Opi.

Meski begitu Opi mengaku tetap bersyukur karena memiliki warung, sementara pemilik perahu lainnya ada yang mencari aktivitas lain seperti mencari ikan dan tutut (keong) dan pekerja serabutan.

Kini mereka sama sama berharap hujan segera turun sehingga kehidupan kembali berjalan normal.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x