Orasi Dies Natalis IPB ke -60, Presiden Jokowi : Jangan Alergi Teknologi, Ciptaan Allah akan Lebih Unggul

15 September 2023, 13:33 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan orasi pada sidang terbuka Dies Natalis ke-60 IPB University, di Gedung Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga, Jumat, 15 September 2023 /Tangkapan layar ipb TV/

DESKJABAR  – Presiden Joko Widodo (Joko) berkenan hadir ditengah keluarga besar IPB University, dalam agenda menyampaikan Orasi pada Sidang Terbuka Dies Natalis ke-60 IPB, di Gedung Graha Widya Wisuda Kampus IPB Dramaga, Jumat, 15 September 2023.

Dalam kunjungannya Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri Indonesia Maju diantaranya Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Teknologi, Menteri Pertanian, Menteri Sekretaris Negara, Menteri UKM dan Koperasi, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Menteri Tenaga Kerja, Menteri Investasi.

Baca Juga: Kepala Sekolah SDN Cibeureum 1 Bogor Pecat Guru Honorer , Buntut Pengaduan Maladministrasi

Selain itu, turut mendampingi kunjungan Presiden Jokowi antara lain Pj Gubernur Jawa Barat, Bupati Bogor, Wali Kota Bogor, dan sejumlah pejabat terkait lainnya

Mengawali sambutannya Presiden Jokowi mengaku banyak sekali menteri yang bisa hadir bersama dirinya, dan ia bertanya kepada para menteri yang hadir mendampinginya sambil berseloroh

“nggak tahu ini kelihatan semua menteri lulusan IPB, tanya Presiden ?,” spontan disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

“Kalau anak saya dua lulusan IPB,” kata Presiden Jokowi

Selanjutnya Jokowi dalam oransinya mengatakan Selamat Dies Natalis ke – 60 bagi Keluarga besar IPB University, semoga IPB semakin jaya, semakin kontributif memecahkan masalah bangsa dan berkontribusi untuk kemajuan bangsa.

Dirinya mengaku kagum pada saat akan memasuki gedung GWW diperlihatkan oleh Rektor IPB Prof Arif Satria hasil inovasi-inovasi IPB yakni ada cabe merah yang gede-gede, ada beras khusus lahan tandus, ada beras yang satu hektarnya menghasilkan 12 ton, ada garam rumput laut, dan banyak lagi lainnya.

Kemudian Jokowi juga menyoroti kemasan –kemasan produk inovasi IPB, dengan brand yang sangat kelihatan sekali digarap dengan sentuhan marketing yang sangat bagus.

Baca Juga: DI Luar 3 Saksi Utama Kasus Subang 2021, Ada Saksi yang Penuh Kejanggalan, Bahkan Tidak Hadir di Pemakaman

“Menteri pertanian diminta yang beras hasil inovasi IPB untuk diambil, dan cabe yang gede – gede itu juga diambil diberikan ke petani sebanyak banyaknya,” ucap Jokowi.

Disrupsi Teknologi

Banyak orang bilang lanjut Jokowi, kalau dirinya bercerita soal potensi tantangan – tantangan kedepan, soal krisis, baik krisis pangan, krisis energi, krisis ekonomi, disrupsi teknologi, banyak yang bilang Presiden itu menakut – nakuti, dan kelihatan terlalu khawatir.

“Saya tidak pernah takut mengenai yang saya sebutkan tadi,” tegasnya.

Menurut jokowi khawatir dan tidak khawatir disrupsi teknologi itu pasti akan datang, kenapa harus takut, setiap hari perubahan itu begitu cepat, jadi apa gunanya kita khawatir dan takut, banyak yang mengatakan urusan ketenagakerjaan ini akan diambil alih oleh mesin-mesin cerdas.

“Kita tidak perlu khawatir dan kita tidak perlu takut, kita songsong teknologi dengan bijak,” ujar Jokowi sebagaimana dikutip deskjabar.com dari ipb TV.

Dalam orasinya Jokowi memberikan contoh krisis pangan, jumlah penduduk dunia semakin meningkat, kebutuhan pangan naik, di Indonesia kenaikan penduduk pertahun 1,25 persen, lalu ancaman perubahan iklim, kemarau pengaruh El Nino, kenaikan suhu, kenaikan air laut.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Jumat 15 September 2023, Berikut Rinciannya

Selain itu, jokowi juga menggambarkan geopolitik yang semakin memanas, rivalitas negara – negara besar, perang Ukraina yang berkepanjangan, di Ukraina ada 77 juta ton gandum yang di keep, dan di Rusia 130 juta ton gandum yang di keep.

“Akibatnya di Eropa, Afrika dan Asia harga gandum naik,” ucapnya.

Ditambah lagi menurut Jokowi, sembilan belas negara menyatakan berhenti ekspor pangan, menyelamatkan rakyatnya sendiri – sendiri, sebagai contoh India baru saja stop ekspor beras, akibatnya harga beras naik di semua negara.

Menghadapi kondisi krisis pangan seperti ini, ini semua kenyataan yang harus dihadapi, yang penting kemudian apa solusi yang harus dilakukan dirinya meminta IPB mengambil peran.

“Nah ini tugasnya IPB pak Rektor, urusan pangan serahkan ke IPB, insya Allah rampung, saya tunggu, apa antisipasi kita, rencana dan pelaksanaannya harus seperti apa,” harap Jokowi.

Menurut Jokowi krisis pangan selain menjadi tantangan sekaligus juga menjadi sebuah peluang, terus berinovasi, untuk meningkatkan pangan Indonesia, krisis pangan dunia Indonesia harus memanfaatkan itu menjadi sebuah peluang.

Inovasi bukan biasa – biasa saja, kalau nanam padi biasanya menghasilkan 5,9 juta ton lalu ada inovasi baru menghasilkan 6 juta ton, itu bukan inovasi, namun apa yang disampaikan Rektor, ada inovasi dengan hasil mencapai 10 hingga 12 juta ton itu baru inovasi.

“Saya minta Jangan alergi dengan teknologi, jangan hindari dengan perubahan teknologi, jangan takut dengan mesin – mesin cerdas, AI,” tutur Jokowi.

Teknologi tak akan mengalahkan manusia percaya itu, mesin hanya punya chip sementara manusia punya hati, akal dan rasa. “Dan saya percaya Ciptaan Allah SWT akan selalu lebih unggul dan lebih mulia,” pungkasnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: ipb tv

Tags

Terkini

Terpopuler