Pemkot Berkolaborasi dengan TNI AD, Siapkan TPA Darurat

25 Agustus 2023, 17:42 WIB
Pemkot Bandung akan bekerjassama dengan TNI AD untuk upaya menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung /Dok. Pemkot Bandung/

DESKJABAR - Kebakaran TPA Sarimukti berdampak pada pengumpulan sampah di empat wilayah. Tak terkecuali Kota Bandung.

Untuk mencegah terjadinya keadaan darurat terkait sampah, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya mempertimbangkan kerja sama dengan TNI. Hal itu diakui Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna pada Jumat, 25 Agustus 2023.

"Kami juga menjajaki aset TNI di daerah Citatah. Ini sebagai opsi lain jika TPA Sarimukti belum bisa berangsur normal. Kalau feasible, akan dijadikan alternatif lain. Sampah di Bandung akan ditarik ke sana," ujar Ema.

 

Meski menurutnya permasalahan sampah akan teratasi jika TPA Legok Nangka berfungsi. Namun pengaktifan TPA Legok Nangka menjadi kewenangan Pemprov Jabar.

Baca Juga: Pemkot Bandung Resmikan Relokasi 23 PKL Jalan Eyckman, Kini Tempati Lokasi Baru yang Lebih Nyaman dan Higienis

Selain mengupayakan kerja sama, Ema mengatakan Pemkot Bandung juga melakukan substitusi TPS. Dari lokasi-lokasi TPS yang sudah kelebihan beban akan dialihkan ke TPS yang masih memiliki cukup bisa mengakomodasi penampungan.

"Minimal sampah tidak ada yang menggunung di jalan, kita maksimalkan di beberapa TPS seperti Baksil, Tegallega, dan wilayah Bandung Kulon," ucapnya. 

Ema mengaku sudah mengeluarkan surat edaran kepada lurah dan camat untuk menghimbau masyarakat agar menahan sampah hingga hari Minggu. Jika target tersebut tercapai, TPA Sarimukti berupaya kembali normal secara bertahap mulai Senin pekan depan.

Sebab, di TPA Sarimukti akan ada sektor baru yang dibuka aksesnya dalam dua hari ke depan. Ema berharap dengan dibukanya kawasan baru ini bisa mengatasi lautan sampah yang selama ini tertahan. 

"Saya berharap, masyarakat juga sampai hari Minggu ini bisa bijak tidak membawa sampah ke TPS. Kami hanya sebatas baru bisa menghimbau dulu warga masyarakat agar bijak tidak terlalu produktif dalam menghasilkan sampah," imbaunya.

Baca Juga: Yuk Mari Olah Sampah di Tingkat RW untuk Hindari Punumpukan Sampah

Terkait pengaktifan kembali TPA Cicabe yang lama, Ema mengisyaratkan lokasi tersebut tidak akan dijadikan TPA sementara.

Sebab, tanah sebelah barat eks-TPA Cicabe sangat labil, sehingga tidak memungkinkan untuk penggalian ulang. Sedangkan sisi timur rencana digunakan untuk TPST.

Upaya Pemkot Bandung selanjutnya adalah menghimbau masyarakat untuk mengelola sampahnya melalui kegiatan Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan Sampah) yaitu pemilahan sampah organik dan anorganik-residu.

"Sampah organik terpisah selanjutnya diolah menjadi kompos, magotisasi, biodigester atau lainnya. Untuk sampah anorganik terpisah dapat disetorkan ke Bank Sampah atau sedekah sampah," jelas Ema.

Untuk skala kawasan Rukun Warga (RW), diharapkan mulai mengimplementasikan Kawasan Bebas Sampah (KBS). Sedangkan untuk Kawasan Berpengelola seperti kawasan komersial dan perkantoran, baik kantor pemerintah maupun non-pemerintah wajib melakukan pengelolaan sampah secara mandiri. Sehingga, hanya sampah residu saja yang boleh diolah di TPS.

"Akan dilakukan pengaturan pelayanan pengangkutan sampah pada Kawasan Berpengelola/Kegiatan Komersial dan perkantoran. Satpol PP juga akan melakukan pengawasan dan penegakan hukum bagi para pelanggar aturan membuang sampah sembarangan," imbuhnya.***

Pantau berita berita Desk Jabar lainnya di GOOGLE NEWS.

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler