PELAKU Kasus Subang 2021 dan Timnya Mulai Sebarkan Teror dan Intimidasi, Apakah Mereka Penyewa Rumah Hijau?

24 Juli 2023, 08:33 WIB
Peleku kasus Subang 2021 dan timnya mulai menyebarkan teror dan intimidasi dengan kembali ramainya pembahasan kasus yang menewaskan Tuti dan Amel. /pixabay/

DESKJABAR – Seiring dengan ramainya kembali pembahasan kasus Subang 2021 yang tidak lama lagi akan berusia 2 tahun, pelaku dan timnya begentayangan kembali. Mereka mulai menyebarkan intimidasi atau teror.

Apakah pelaku dan timnya yang dimaksud tersebut adalah sekelompok orang yang menyewa sebuah rumah berwarna hijau, yang jaraknya 1,7 kilometer kea rah utara TKP kasus Subang 2021?

Baca Juga: DIGUGAT Panji Gumilang, Ridwan Kamil Bawa Nama Panglima Hizbullah untuk Menghadapinya, INILAH Sosoknya

Namun kehadiran pelaku dan timnya yang bergentayangan kembali terebut dirasakan oleh seorang YouTuber yang rajin mengawal  kasus Subang 2021. Dia menerima teror atau intimidasi yang bertujuan untuk menggoyangnya.

Seperti diketahui dalam pengungkapan kasus Subang 2021 yang terjadi pada 18 Agustus 2021 memang muncul opini bahwa pelaku yang telah tega membunuh ibu Tuti (55) dan anaknya, Amel (23) dilakukan tidak sendiri alias lebih dari satu orang.

Pelaku pembunuh dilakukan lebih dari satu orang atau dilakukan oleh sebuah tim karena ada berbagai petunjuk yang mengarah ke sana.

Di antaranya, ada keterangan saksi yang pada malam sebelum kejadian atau pada tanggal 17 Agustus 2021 malam, saat melintas di depan rumah TKP di Jalancagak Subang, ada 5 orang di teras rumah TKP. Kelima orang tersebut adalah 3 orang wanita dan 2 orang laki-laki.

YouTuber Anjas Asmara yang menganalisa kasus Subang 2021 ini menyatakan bahwa dari 5 orang yang hdir pada malam itu di teras rumah TKP, 2 di antaranya adalah Ibu Tuti dan Amel, yang kemudian jadi korban.

Petunjuk lain yang mengarah bahwa pembunuhan dilakukan oleh lebih dari satu orang karena saat ditemukan posisi jasad Ibu Tuti dan Amel ditemukan tanpa busana disimpan bertumpuk di bagasi mobil Alphard milik korban.

Sebab, untuk membawa dua jasad dari kamar mandi hingga ke bagasi mobil dibutuhkan kekuatan lebih dari satu orang untuk mengangkatnya.

Maka kemudian dalam perkembangan pengungakapan kasus pelaku di kasus Subang 2021 itu terdiri dari dalang, eksekutor, ada peran pembantu.

Mulai Sebarkan Teror dan Intimidasi

 

Ramainya kembali pembahasan kasus Subang 2021 jelang 2 tahun, ternyata membuat khawatir pelaku dan timnya. Mereka pun mulai kembali melakukan aksi dengan menyebarkan teror dan intimidasi.

Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Menjajal Wisata Ekstrem yang Instagramable dan Hits di Cianjur

Hal itu juga yang dirasakan YouTube rang rajin mengawal kasus Subang 2021, Fredy Sudaryanto. Dalam tayangan terbaru di kanal YouTube Fredy Sudaryanto yang tayang pada Senin 24 Juli 2023 pagi, dia mengakui hal itu.

Menurut Fredy, pelaku dan gerombolannya atau disebutnya sebagai tim, mulai bergerak lagi melihat kasus Subang 2021 kembali mendapatkan perhatian dari masyarakat. Menurutnya, gerombolan ini mulai melakukan teror dan intimidasi.

Fredy mengalami langsung hal tersebut, karena ada pesan yang masuk yang bertujuan untuk menggoyangnya tidak lagi mengupload kasus Subang 2021.

“Mulai muncul pean-pesan sampai kepada saya utuk mencoba menyampaikan sedikit goyangan, supaya saya berhenti membahas kasus ini,” papar Fredy.

Menurutnya, mereka juga berupaya untuk mengetahui nomor HP-nya. Mereka berharap dirinya takut untuk mengupload kembali kasus Subang 2021. “Mungkin dalam waktu dekat akan ada lagi,” ujarnya.

Fredy mengatakan bahwa sebelum-sebelumnya tidak ada terror atau intimidasi yang pernah dia terima, namun saat mencoba membuka kasus Subang 2021 dengan menghadirkan sejumlah saksi, pelaku dan timnya mulai menyebarkan teror  dan intimidasi.

Seperti diketahui, Fredy dalam beberapa hari terakhir kembali mengungkap kasus Subang 2021 dengan menghadirkan saksi Dedi, yang dinilainya memiliki informasi-informasi penting terkait kasus Subang. Bahkan Dedi menyatakan siap dipanggil polisi kembali, dan menyatakan siap mendatangi Polda Jabar untuk membantu mengungkap kasus tersebut.

Dedi adalah salah satu dari 124 saksi yang pernah diperiksa polisi untuk mengungkap kasus Subang 2021. Dedi adalah mantan pengurus di sekolah di bawah naungan Yayasan yang dikelola keluarga korban.

Dedi pula yang menjadi salah seorang yang berada di halaman sekolah SMAN 1 Jalancagak, sehari pasca terjadinya pembunuhan di kasus Subang 2021 yang menewaskan mantan atasannya tersebut.

Dedi ketika itu beada di halaman sekolah bersama Danu, Wahyu, Kosasih dan Opik. Namun saat kedatangan Banpol ke TKP, yang kemudian menjadi ramai dibahas di pemberitaan, Dedi tidak berada di situ karena sudah pulang terlebih dahulu.

Sekelompok Orang Menyewa Rumah tak Jauh dari TKP

 

Apa yang dikemukakan Fredy Sudaryanto terkait pelaku dan timnya yang sudah menyebarkan teror dan intimidasi, mengungatkan kembali penuturan Bang Cecep di kanal YouTube Sebelum Pukul Tiga yang tayang pada 16 Juli 2023.

Dalam penuturannya yang disampaikan dalam Live Streaming tersebut, Bang Cecep kaget karena dari informasi metafisika yang diperolehnya, ada sekelompok orang yang menewa sebuah rmah tidak jauh dari TKP kasus Subang 2021.

Baca Juga: Indahnya Panorama di Jembatan Sepanjang 252 Meter Ini, Terhubung dengan Exit Tol Getaci 

 “Ini Hasil penelusuran secara metafisika. Jadi mau percaya silahkan mau tidak juga gak apa-apa,” katanya.

Bang Cecep merasa kaget karena di Jalancagak Subang, ada sekelompok orang yang menyewa sebuah rumah yang tidak jauh dari TKP. Mereka ini berkumpul di rumah tersebut untuk membuat akun-akun bodong dan akun baru yang sebisa mungkin untuk membuat opini-opini lagi di masyarakat.

“Ada 7 otang berkumpul di satu rumah. Mereka bukan untuk nginep tetapi untuk berkumpul. Mereka bukan YouTuber tetapi bisa para komentator,” tutur Bang Cecep.

Bang Cecep memaparkan bahwa kelompok orang tersebut berjumlah 7 orang, yang meneywa sebuah rumah yang jaraknya sekitar 1,7 kilometer kea rah utara rumah TKP Kasus Subang 2021 yang berada di Jalancagak.

“Rumahnya berwana hijau, teras ada semacam tempat duduk dari semen. Di depan rumah ada tulisan bismillah berwarna kuning hitam,” ujar Bang Cecep.

Bang Cecep memaparkan, sekelompok orang ini akan berupaya melakukan pengaburan kembali kasus Subang menjelang 2 tahun ini hingga tahun ke-4. Alasannya, manusia hanya akan memiliki ketertarikan kepada sesuatau itu hanya sampai 4 tahun, setelah itu akan jenuh.***

Ingin mengetahui berita tentang Kasus Subang 2021 lainnya, pantau di Google News Desk Jabar. KLIK DI SINI

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Fredy Sudaryanto YouTube Sebelum Pukul Tiga

Tags

Terkini

Terpopuler