DESKJABAR - Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Ke-VIII tingkat Kabupaten Ciamis Tahun 2023 resmi dibuka Bupati Ciamis Herdiat Sunarya di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Selasa, 23 Mei 2023.
Mengusung tema “Rekontekstualisasi Turats Untuk Peradaban dan Kerukunan Indonesia”, MQK Ke-VIII kali ini diikuti 208 peserta dari tiap kecamatan di Tatar Galuh Ciamis.
Baca Juga: Ciamis, Kegiatan BSMSS ditutup, Bupati Apresiasi Kodim 0613
Seperti diketahui, Musabaqah Qira’atil Kutub adalah ajang perlombaan membaca, menerjemahkan sekaligus menjelaskan kandungan kitab kuning atau arab gundul.
Dalam sambutannya Bupati Herdiat mengharapkan, melalui acara MQK Ke-VIII tahun 2023 akan terlahir para talenta talenta juara yang kelak menjadi yang terbaik di Jawa Barat maupun Nasional.
"Semoga bisa profesional dan lebih bermartabat lagi, saya harap mudah-mudahan mengikuti event yang lebih tinggi lagi dan melahirkan khalifah baik di tingkat Jawa Barat maupun Nasional," harap bupati seperti dikutip DeskJabar.com dari laman resmi pemkab.
Hadir dalam acara tersebut unsur Forkopimda Ciamis, kepala Kemenag Ciamis, ketua DMI Ciamis, ketua MUI, para pimpinan Ponpes serta tamu undangan lainnya.
Terlaksana Meski dalam Keterbatasan
Pada kesempatan itu, Bupati Herdiat menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) yang telah menggelar acara MQK dengan sangat baik meski dengan segala keterbatasannya.
"Saya memberikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang setingi-tingginya kepada Ketua FSPP beserta jajaran yang dengan segala keterbatasan dapat melaksanakan kegiatan MQK dengan baik dan penuh persiapan," ujar Herdiat.
Baca Juga: Pilgub Jabar 2024, Adakah Calon yang Serius Melindungi Pertanian Jawa Barat ?
Iapun beraharap kepada dewan hakim yang telah dilantik agar memberikan nilai secara objektif dan tidak berpihak kepada peserta tertentu.
"Saya juga menyampaikan selamat kepada bapak ibu dewan hakim yang baru dilantik, mudah-mudahan dewan hakim bisa memberikan nilai yang objektif. Tidak kena masuk angin kiri kanan," harapnya.
Semua itu menurut bupati demi terlahirnya para juara yang benar benar sesuai dengan kemampuan, karena MQK sebagai ajang menguji para santri sejauh mana tingkat keberhasilan belajar para santri di setiap pesantrennya.***