TOL Getaci Tidak Ada Dalam Target BPJT 2024, DPR Soroti Investor Abal-Abal. Akankah Tol Getaci Kembali Molor?

31 Maret 2023, 06:51 WIB
Kawasan Gedebage yang akan jadil titim awal proyek Tol Getaci. Proyek ini tidak ada dalam daftar target tol operasional tahun 2024. /YouTube/

DESKJABAR- Dalam Rapat Dengar Pendapat BPJT atau Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR dengan Komisi V DPR RI, proyek Tol Getaci tidak tercantum dalam target jalan tol yang beroperasi pada tahun 2024. Apakah ini berarti target operasional tol yang membentang sepanjang 206,65 kilometer tersebut akan kembali molor?

Dalam acara RDP yang berlangsung di DPR pada 28 Maret 2023 itu, anggota Komisi V juga menyoroti pengawasan investor abal-abal yang terlibat dalam proyek jalan tol, termasuk di proyek Tol Getaci yang membuat proyek ini dilelang ulang.

Baca Juga: UPDATE Lelang Ulang Proyek Tol Getaci akan Dipecah per Bagian. Apakah Dilelang per Tahap atau per Seksi?

Seperti diketahui, dalam rencana awal, proyek Tol Getaci dalam pelaksanaan pembangunan konstruksinya dibagi dalam 2 tahap. Tahap 1 segmen Gedebage –Tasikmalaya akan beroperasi tahun 2024.

Sedangkan Tahap 2 segmen Tasikmalaya-Cilacap ditargetkan akan dimulai tahun 2027 dan selesai pada tahun 2029.

Namun, dengan dinyatakannya konsorsium pemenang tender sebelumnya default terkait financial close, sehingga proyek terpaksa dilakukan lelang ulang. Akibatnya jadwal pembangunan konstruksi Tol Getaci molor.

Target Tol Operasional Tahun 2024

Dalam pemaparannya, Kepala BPJT, Danang Parikesit mengemukakan, sejak tahun 1978 hingga tahun 2023, panjang jalan tol di Indonesia yang beroperasi mencapai 2.623,51 kilometer.

Dengan rincian :

  • 1978-2014 : 789,92 km
  • 2014-2019 : 1.298,3 km
  • 2019-2023 : 535,46 km

Menurutnya, hinga Maret 2023, tercatat ada 70 ruas jalan tol di Indonesia yang telah beroperasi yang diklola 49 BUJT atau Badan Usaha Jalan Tol.

Baca Juga: Kalahkan Persija Jakarta, Luis Milla Ingin Ulangi Sukses Persib Saat Putaran Pertama BRI Liga 1

Sedangkan pada rentang 2014 hingga 2024 atau selama periode pemerintahan Jokowi, target jalan tol yang berperasi mencapai 3.196 kilometer.

Untuk proyek Tol Getaci, menurut Danang Parikesit, saat ini dalam kajian pemecahan ruas untuk pelelangan ulang yang akan dilaksanakan April atau Mei 2023.

Namun melihat dari daftar jalan tol yang ditargetkan beroperasi tahun 2024, tidak tercantum proyek Tol Getaci. Apakah ini berarti target operasional tol ini akan kembali molor?

Adapun target jalan tol yang beroperasi pada tahun 2024 adalah :

  • Tol Kayu Agung-Palembang : 74,9 km
  • Tol Padang-Pakanbaru (Bangkinang-Pangkalan) : 24,7 km
  • Tol Cinere-Jagorawi Seksi 2 2,9 km
  • Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 1 : 24,57 km
  • Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat Seksi 3-4 : 58 km
  • Tol Serang – Panimbang Seksi 2 : 24,17 km
  • Tol Solo – Yogjakarta-Kulonprogo Paket 2 : 42,37 km
  • Tol Yogjakarta-Bawen Seksi 1 : 8,8 km
  • Jalan Tol Akses IKN : 57,8 km

Pengawasan Investor Abal-Abal

Sementara itu dalam RDP tersebut, salah seorang anggota Komisi V DPR RI, Sudewo menyoroti pengawasan BPJT terhadap investor abal-abal sehingga ada sejumlah proyek jalan tol yang terganggu seperti Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali), Tol Getaci, dan Tol Solo Yogjakarta.

Sudewo menyayangkan ada beberapa ruas jalan tol sampai penyelenggaraannya terganggu karena penunjukan investornya yang salah.

Sudewo memaparkan, ruas Tol Solo-Yogjakarta sempat terhenti selama 2,5 tahun karena investor yang ditunjuk untuk membangun proyek tol ini ternyata tidak punya duit. Padahal dalam susunan kepemilikan sahamnya mencapai 51 persen.

“Baru setelah sekitar 2,5 tahun diperoleh solusinya sehingga proyek bisa dilanjutkan, setelah investor melakukan divestasi sehingga kepemilikan sahamnya hanya tinggal 7 persen,” ujar Sudewo.

Untuk itu, Sudewo mempertanyakan pengawasan terhadap investor yang terlibat dalam proyek jalan tol.

Baca Juga: 2.622 Calon Mahasiswa Baru Diterima di IPB University Melalui Jalur SNBP, 677 Lolos Melalui KIP-K

“Mengapa sampai terjadi seperti itu. Kalau Tol Solo-Yogja ada solusinya, meskipun harus memundurkan target operasinya. Lalu bagaimana ruas tol yang lain seperti Tol Getaci. Masih ada investor abal-abal yang ditunjuk oleh pemerintah. Apakah tidak dilakukan peninjauan langsung,” tutur Sudewo.

“Demikian juga ruas Tol Mengwi-Tabanan semua investor meninggalkan proyek karena tidak ada duit, tidak dibayar. Mereka angkat kaki, alat berat dibawa pergi, dan saya cek langsung, itu betul.,” ujarnya.

Sudewo mempertanyakan mengapa hal semacam ini bisa terulang setelah kasus di ruas Tol Solo-Yogjakarta, kembali terulang di Tol Getaci.

“Jangan-jangan kasus serupa ada juga di ruas-ruas tol lainnya,” ungkapnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler