Jawa Barat Waspada Flu Burung di Peternakan Unggas, Sudah Ditemukan di Cirebon dan Cimahi

1 Maret 2023, 17:17 WIB
Provinsi Jawa Barat melakukan kesiagaan waspada wabah flu burung pada usaha peternakan unggas yang kini mewabah kembali di dunia. /klimkin/pixabay.com

DESKJABAR – Provinsi Jawa Barat melakukan kesiagaan waspada wabah flu burung pada usaha peternakan unggas yang kini mewabah kembali di dunia. Apalagi, sudah ditemukan kasus di Cirebon dan Cimahi.

 

Pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat sudah mengeluarkan edaran ke seluruh kabupaten/kota, agar waspada dan melakukan biosekuriti terhadap peterakan unggas.

Wabah flu burung dikabarkan sudah melanda negara Cina, dimana usaha peternakan negara itu kini babak belur. Indonesia, termasuk Jawa Barat melakukan kewaspadaan untuk mencoba meniminalisir terjadinya wabah flu burung.

Baca Juga: Jelang Kemarau 2023, Waspada Flu Burung, Kemenkes Ingatkan Kesehatan Peternakan Unggas

Langkah dilakukan di Jawa Barat

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Mohamad Arifin Soedjayana, melalui edaran diterima DeskJabar, Rabu, 1 Maret 2023 menyebutkan, terjadi peningkatan laporan kejadian dan kasus Avian Influenza (AI) di beberapa Kabupaten di Jawa Barat, yakni Kota Cirebon dan Kota Cimahi.

Dikatakan, kedua kasus tersebut sudah dikonfirmasi positif AI dengan uji laboratorium di Balai Veteriner Subang.

Pihaknya mengantisipasi kemungkinan risiko tersebut dan meminimalisir kerugian ekonomi peternak unggas dan ancaman zoonosis bagi kesehatan masyarakat. Seluruh jajaran kesehatan hewan di seluruh Provinsi Jawa Barat, dihimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap berkembangnya penyakit Avian Influenza (AI/Flu Burung).

 Baca Juga: Tips Budidaya Burung Puyuh Bagi Pemula, Agar Sukses Usaha Peternakan Menghasilkan Keuntungan

Cara dilakukan, adalah menerapkan upaya-upaya sebagai berikut.

  1. Meningkatkan penyuluhan dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) kepada masyarakat dan para peternak unggas agar segera melapor kepada petugas kesehatan hewan terdekat bila menemukan adanya unggas sakit atau mati mendadak.
  2. Segera merespon laporan masyarakat dengan melakukan tindakan 3 cepat (Deteksi Cepat, Lapor cepat dan Respon Cepat) sesuai dnegan SOP pengendalian AI.
  3. Meningkatkan pembinaan dan pendampingan peternak untuk menerapkan tindakan biosekuriti guna mencegah masuknya kuman penyakit ke dalam suatu peternakan unggas. Pada peternakan unggas komersial skala kecil dan menengah dengan menerapkan Biosekuriti 3 Zona sebagai model percontohan bisekuriti sederhana, hemat, praktis dan efektif.
  4. Meningkatkan pembinaan dan pendampingan peternak untuk menerapkan vaksinasi AI pada unggas komersial terutama pada wilayah risiko tinggi AI dengan menerapkan prinsip Vaksinasi AI 3 Tepat (Tepat vaksin, Tepat Program ulangan, dan Tepat Teknik vaksinasi). Vaksinasi AI pada itik alias bebek, dianjurkan menggunakan vaksin AI Subtipe H5N1 clade 2.3.2. Vaksinasi pada unggas ayam petelur agar menggunakan vaksin AI yang mengandung clade 2.1.3 atau clade 2.3.2 atau vaksin AI kombinasi clade 2.1.3 dan clade 2.3.2 produksi nasional.

 Baca Juga: Cara Memperoleh Bantuan Bibit Domba dan Kambing untuk Usaha Peternakan, Ini Syarat Pengajuan

  1. Meningkatkan pembinaan penerapan sanitasi pada sepanjang rantai pemasaran unggas guna memutus rantai penyebaran virus dan meminimalisir risiko penularan ke masyarakat umum.
  2. Menghimbau kepada warga masyarakat agar menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), antara lain selalu menggunakan masker saat menangani unggas hidup/mati dan sesudahnya mencuci tangan dan kaki dengan air dan sabun agar tercegah dari penularan flu burung.
  3. Guna lebih terjaminnya bibit unggas yang sehat dan bebas AI, maka dalam pengadaan anak ayam atau DOC (Day Old Chick) dihimbau berasal dari Kompartemen Breeding farm yang telah memiliki sertifikat bebas AI.
  4. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat jika ditemukan masyarakat yang mengalami gejala mirip flu di sekitar tempat kejadian kasus yang diduga Avian Influenza.

Kepala Bidang Kesehatan dan Kesmavet Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, drh Supriyanto juga dikonfirmasi soal flu burung di Jawa Barat.

“Untuk H5N1 clade 2.3.4.4b sampai dengan saat ini belum ada informasi,” ujarnya. ***

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler