DESKJABAR – Situasi harga dan ketersediaan kebutuhan pokok di Kota Bandung terpantau masih normal. Gambaran itu diperoleh ketika pihak Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan pemantauan ke pasar, tiga pekan menjelang Ramadhan 2023.
Pada pemantauan dilakukan Kepala BPPSDMP (Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian) Kementerian Pertanian, Prof Dr Ir Dedi Nursyamsi, M.Agr, ke Pasar Sederhana, Bandung, Sabtu, 25 Februari 2023, diperoleh gambaran situasi harga 12 komoditas pokok berikut ketersediaan masih normal.
Dedi Nursyamsi yang didampingi Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Kementan, Dr Ir Ajat Jatnika MSc serta sejumlah personel dinas terkait Pemkot Bandung, berbincang-bincang dengan sejumlah pedagang di Pasar Sederhana Bandung.
Baca Juga: Masjid Al Jabbar Bandung Ditutup Sementara Selama Dua Pekan
Gambaran harga kebutuhan pokok di Bandung
Sejumlah rata-rata menyebutkan situasinya masih normal dan ketersediaan tetap lancar. Misalnya, seperti bawang merah, bawang putih, cabe merah, daging ayam, dan telur, beras, berada pada kisaran normal. Misalnya, bawang merah sudah turun menjadi Rp 35.000/kg dari semula Rp 40.000/kg, cabe merah tanjung sekitaran Rp 35.000/kg dari semula pernah Rp 70.000/kg, telur Rp 27.000/kg, dsb.
Ada juga pedagang yang mengatakan situasinya kali ini cukup mengherankan, bahwa sekitar tiga pekan menjelang Ramadhan 2023, ternyata belum ada tanda-tanda kenaikan pembelian, terutama telur, daging ayam, dan minyak goreng.
Baca Juga: Budidaya Ikan Mas Majalaya Kembali Dikembangkan untuk Usaha Perikanan di Kabupaten Bandung
Dedi Nusyamsi optimis, bahwa gambaran diperoleh dari Pasar Sederhana Bandung itu cukup dapat menggambarkan situasi ketersediaan dan harga menjelang Ramadhan 2023.
“Kalau ada fluktuasi harga, tampaknya masih normal dan bersifat kecil-kecilan. Mudah-mudahan ini pertanda yang baik menjelang Ramadhan 2023,” ujar Dedi Nursyamsi.
Namun diakui hanya harga kedelai yang sedang mahal dimana sekarang sedang Rp 16.000-20.000/kg. Ini lebih disebabkan masih dominan kedelai impor, walau pun kedelai lokal juga tersedia dan juga diminati.
Baca Juga: Hadapi El Nino 2023, Percepatan Tanam Pertanian dan Perkebunan Dilakukan
Patokan harga komoditas
Patokan harga komoditasKepala Unit Pasar Sederhana Bandung, Ikhsan Sudrajat menyebutkan, sejak beberapa tahun terakhir, Pasar Sederhana sering dijadikan patokan ketersediaan dan harga komoditas daging ayam, telur, dan minyak goreng untuk wilayah sekitaran Sukajadi sampai Cipaganti.
Diperkirakan, patokan ini disebabkan padatnya jumlah penduduk sekitar, sehingga tingkat konsumsi juga banyak. Apalagi, banyak pedagang makanan yang menggunakan bahan daging ayam, telur, dan minyak goreng.
Baca Juga: Di Bandung, Banyak Rumah Antik Laris Jadi Tempat Makan dan Instagramable
“Tetapi secara umum, fenomena yang terjadi di Pasar Sederhana sama saja dengan situasi pasar-pasar lainnya di Kota Bandung, termasuk menjelang bulan Ramadhan,” ujar Ikhsan Sudrajat.
Namun, ketika melihat-lihat perdagangan minyak goreng di Pasar Sederhana, ada juga pedagang yang menjual Minyakita Rp 15.000/liter. Padahal, sudah ditentukan harga eceran tertinggi adalah Rp 14.000/liter.
Personel dinas terkait dari Pemkot Bandung langsung menasehati pedagang itu agar jangan menjual di atas HET. Sebab, akan menjadi merepotkan pedagangnya jika kemudian ada razia dari pihak berwajib kepada komoditas bersubsidi pemerintah. ***