DESKJABAR – Di Kota Bandung, Jawa Barat dikenal memiliki ikon banyak rumah antik indah peninggalan zaman kolonial Belanda, yang dikenal kuat tidak lekang zaman.
Pada zaman dahulu, Kota Bandung pernah menjadi percontohan kualitas bahan bangunan rumah tahan kebakaran.
Mungkin masyarakat Kota Bandung pada masa kini kurang mengetahui, di kota ini hampir ada 300 rumah peninggalan kolonial Belanda yang tahan api alias tahan kebakaran.
Tetapi, suasana dalam ruangan bangunan-bangunan rumah dimaksud terasa nyaman dan segar sampai kini.
Baca Juga: Di Bandung, Banyak Rumah Antik Laris Jadi Tempat Makan dan Instagramable
Sejarah bahan bangunan rumah di Kota Bandung
Di Kota Bandung berbagai rumah peninggalan zaman kolonial yang kini masih ada, umumnya dibuat tahun 1920-an sampai 1930-an. Ini menggantikan bangunan lama peninggalan zaman akhir abad ke-19.
Dikutip DeskJabar.com dari suratkabar Algemeen handelsblad voor Nederlandsch-Indië terbitan 26 Oktober 1932, ketika itu, di Kota dibangun ujicoba 82 rumah konstruksi tahan kebakaran dengan bahan khusus. Tetapi, bahan bangunan dimaksud dapat memberikan suasana segar di dalam rumah.
Bangunan-bangunan tersebut menggunakan dari bahan ampasit. Bahan ampasit berbentuk lempengan berlubang, yang ujungnya mirip balok-balok.
Baca Juga: Di Kota Bandung, Kawasan Rumah Antik Menak Zaman Baheula Menjadi Pesona Romantis
Hasil ujicoba sukses rumah tahan kebakaran di Bandung
Diberitakan, dari hasil ujicoba, rumah di Kota Bandung menggunakan bahan ampasit tahan terbakar. Dilakukan tes dengan menyiramkan minyak tanah lalu dinyalakan api pada rumah itu sampai kebakaran suhu 1.300 derajat.
Ada keistimewaan lain, ternyata suasana rumah di Bandung berbahan ampasit itu ternyata sangat sejuk. Sehingga, bahan ampasit dinilai ideal untuk bahan bangunan rumah di daerah tropis.
Sukses dengan 82 rumah berbahan ampasit di Kota Bandung, perusahaan konstruksi Volker kemudian melanjutkan dengan dengan pembangunan 200 rumah lainnya menggunakan bahan yang sama di kota yang sama.
Baca Juga: Mie Bakso ‘Dingdiling’ Kawasan GOR Saparua Bandung, Peninggalan 1980-an yang Diburu
Sukses di Bandung diikuti penggunaan di Batavia (Jakarta)
Percontohan rumah kualitas bahan bangunan yang tahan kebakaran di Bandung, kemudian diikuti di Batavia yang kini bernama Jakarta.
Apalagi, Batavia memiliki udara yang gerah, sehingga diperlukan bahan untuk bangunan rumah yang bisa membuat sejuk tapi tahan terbakar.
Tampaknya, berita ini dapat menerangkan, mengapa di Jakarta ada jalan bernama Jalan Ampasit kawasan Cideng.
Pada Jalan Ampasit Jakarta, masih ada 2-3 rumah peninggalan zaman kolonial Belanda. Tetapi tidak diketahui bangunan rumah itu menggunakan bahan ampasit atau tidak.
Sedangkan suratkabar Limburgsch dagblad Belanda terbitan 11 Maret 1965, yang arsipnya tersimpan di Koninklijke Bibliotheek Belanda, diberitakan, bahwa Kota Bandung ada proyek pembangunan laboratorium untuk peningkatan kualitas bahan bangunan di Bandung. ***