DESKJABAR – Perusahaan perkebunan negara PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) melakukan tanggap bencana terjadinya gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Manajemen PTPN VIII siapkan langkah untuk Kebun Gedeh, Cugenang, Cianjur, karena kawasan emplasemen terkena dampak gempa pada perkebunan itu.
Sekretaris Perusahaan PTPN VIII, Budhi H Tresnadi, yang dikonfirmasi DeskJabar, Rabu, 23 November 2022, menyebutkan, manajemen PTPN VIII sedang meninjau kondisi di areal emplasemen Kebun Gedeh.
Baca Juga: Gempa di Cianjur, Gambaran Daerah Cugenang, Lintasan Utama ke Puncak, Bogor
Ditunjukan, bahwa semua bangunan, baik rumah dinas dan pabrik teh Tanawattee Kebun Gedeh terkena gempa, yang terjadi pada Senin, 21 November 2022.
Namun untuk kelanjutan produksi pengolahan teh di pabrik, dikatakan bahwa saat ini di Kebun Gedeh belum masa panen.
“Kami melakukan tanggap darurat, dan tidak ada korban jiwa di Kebun Gedeh,” ujar Budhi H Tresnadi.
Disebutkan, pihak PTPN VIII sedang melakukan sejumlah langkah terkait kondisi tanggap darurat di Perkebunan Gedeh ini.
Diketahui, Kecamatan Cugenang merupakan lokasi terparah akibat gempa bumi. Jumlah korban meninggal dunia di seluruh Cianjur, kini tercatat sudah menelan korban 268 orang.
Khusus di Perkebunan Gedeh, tampak berbagai rumah dinas mengalami hancur parah.
Baca Juga: Sungai dan Curug Cikaso, Sukabumi, Wisata Alam Indah dekat Perkebunan Karet PTPN VIII
Belum diketahui, sejauh mana kerusakan dialami pabrik teh Tanawattee yang merupakan bangunan bersejarah peninggalan zaman Belanda.
Terdengar banyak karyawan PTPN VIII masih terkaget-kaget dengan kondisi dialami pada emplasemen Perkebunan Gedeh.
Sebagai gambaran, Kebun Gedeh kini menjadi induk pengelolaan tiga unit perkebunan, yaitu Gedeh Cianjur, Gunung Mas (Bogor), Cianten (Bogor), dan Goalpara (Sukabumi)
Produksi pengolahan teh dari kedua perkebunan lainnya tersebut, kini dipusatkan di pabrik teh Tanawattee Kebun Gedeh.
Belum diketahui, apakah kerusakan pada pabrik Tanawattee Kebun Gedeh mengganggu produksi atau tidak. ***