WASPADA! Desember 2022 - Januari 2023 Omicron Subvarian XBB Mencapai Puncak, Grafik Kota Bandung Naik

18 November 2022, 14:33 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Harian Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengisyaratkan kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung. /bandung.go.id/

DESKJABAR - Angka Covid-19 di Kota Bandung naik. Diperkirakan varian Omricon subvarian XBB akan mencapai puncaknya pada Desember 2022 - Januari 2023.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Harian Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron mengisyaratkan peningkatan Covid-19 dimulai pada bulan Oktober 2022.

Saat ini, katanya status positivity rate Covid-19 di Kota Bandung berada di angka 9,71 persen dengan level BOR (hunian/ pemakain bed rumah sakit) di angka sekitar 21,03 persen dengan konversi 13 persen.

Baca Juga: Angka Konfirmasi Aktif Covid-19 Kota Bandung Meningkat, Walikota Pertimbangkan Pembatasan Kembali

Peningkatan angka Covid-19, menurut Asep dimungkinkan karena masyarakat mulai abai menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, faktor peningkatan juga terjadi karena adanya penularan subvarian XBB.

Dari data yang dijelaskan Kemenkes belum lama ini, varia XBB memang lebih mudah menular meskipun tingkat keparahannya tidak seperti subvarian sebelumnya.

"Omicron subvarian XBB mencapai puncaknya pada Desember 2022 sampai Januari 2023," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 di Kota Bandung ini menjelang Natal dan tahun baru.

Baca Juga: Jawa Barat di Posisi Kedua Penambahan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 Sabtu Kemarin, Ayo Vaksin!

"Puncaknya bisa mencapai 20 ribu kasus per hari," kata Asep dalam Rapat Evaluasi Penanganan Kasus Covid-19 di Kota Bandung, Jumat 18 November 2022, seperti dilansir laman resmi Pemkot Bandung.

Asep mengungkapkan, sejak 11 hingga 17 November 2022, penambahan konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung mencapai angka 181 kasus, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 1.180.

Jika dibandingkan dengan kota dan kabupaten lain di Jawa Barat, Kota Bandung masuk dalam empat besar wilayah kasus aktif tertinggi.

Karena itu, seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan aparat kewilayahan diminta membantu mempercepat proses vaksinasi booster.

Baca Juga: CATAT, Pemkot Bandung Wacanakan Pembatasan Acara Tahun Baru Gara Gara Peningkatan Kasus Covid-19

Dinformasikannya, vaksinasi booster atau dosis ketiga di Kota Bandung telah mencapai 876.042 dosis atau 51,1 persen. Sementara booster kedua/dosis keempat untuk tenaga kesehatan mencapai 14.126 dosis dengan 57,17 persen.

Saat ini stok vaksin di Kota Bandung tersedia lebih dari 2.373 vial.

Ia menyarankan dilaksakan gebyar vaksinasi lagi untuk mempercepat capaian booster, juga untuk menuntaskan vaksinasi dosis keempat bagi tenaga kesehatan.

Asep pun meminta Satgas Covid-19 di kewilayahan untuk mengawasi aktivitas warga, meningkatkan sosialisasi, juga edukasi serta menyiapkan tempat isolasi mandiri di setiap kecamatan.

Baca Juga: Waspada! Angka Kasus Kematian Akibat Covid-19 Mencapai 232 Dalam Sepekan Terakhir, Provinsi Ini Paling Banyak

Sejalan dengan itu dilakukan vaksinasi massal, puskesmas dan dinas kesehatan pun menyiapkan tempat isoman di kewilayahan dan melakukan pengetatan kegiatan masyarakat.

Asep juga memerintahkan dinkes memastikan ketersediaan vaksin, dan bersama direksi rumah sakit menentukan kebutuhan tempat perawatan sebagai antisipasi lonjakan kasus Covid-19 varian XBB.

Ia juga mengingatkan dinas pendidikan untuk turut memantau protokol kesehatan (prokes) di sekolah-sekolah dan meminimalisasi kegiatan ekstrakurikuler yang menimbulkan kerumunan.

Pihaknya akan turut memonitor pelaksanaan pelaksanaan prokes tersebut. ***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: bandung.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler