KASUS SUBANG Saksi Ini Mampu Menghipnotis Keluarga dan Konten YouTube, Itu Jadi Tersangka

6 Juli 2022, 14:31 WIB
Yosef Hidayah saksi kasus Subang menyebut saksi D telah membuat dirinya terus dipojokan dengan beredarnya isu isu liar tanpa sumber yang jelas. /Tangkapan Layar Youtube Koin seribu 77/

 

DESKJABAR - Kian hari kasus pembunuh ibu dan anak di Subang terus berkembang dan tidak mengerucut pada pengungkapan tersangka.

Bahkan informasi, publikasi kasus pembunuh ibu dan anak di Subang kian berkecambuk dengan isu isu yang tak jelas.

Dari informasi, publikasi yang menyuguhkan isu isu tak jelas dari sumber yang tak jelas pula, membuat banyak pihak merasa dirugikan.

Adalah Yosef Hidayah salah seorang saksi di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang merasakan itu.

Bukan hanya berstatus sebagai saksi Yosef Hidayah pun sebagai suami dan ayah dari kedua korban Tuti Suhartini dan Amelia Mustika Ratu.

Baca Juga: Tunjangan Setifikasi Guru (TPG) Kemdendikbud dan Kemenag CAIR, Ini Daftar Daerah yang Telah Menerima

Yosef Hidayah menjelaskan sejak awal dirinya menjadi korban fitnah, tuduhan serta framing dari seorang saksi D di kasus Subang.

Diakui Yosef Hidayah, di tanggal 18 Agustus 2021 dirinya datang ke TKP dari Cijengkol pukul 07.00 WIB.

"Niat saya untuk mengambil stik golf dan ganti sepatu. Saya gunakan motor Scoopy warna merah, pakai kaos tiga warna yaitu putih, biru dan merah," kata Yosef kepada Deskjabar.com, Selasa 5 Juni 2022.

Ke bawahnya pakai celana putih dan pakai sandal kulit warna hitam. Bahkan topi pun warna merah serta pakai jaket ukuran gede warna merah dari bahan parasut.

Disebutkan, saat tiba di lokasi alangkah kagetnya sudah ada kejadian.

"Demi Allah saya tidak tahu perencanaan, tahunya ada kejadian saat mau ngambil stik golf dan ambil sepatu," kata Yosef.

Dari situlah, kata Yosef Hidayah, saksi D membuat framing, tuduhan bahkan memfitnah hingga menyebarkan cerita cerita bohong.

Sehingga seluruh keluarga di lingkungan saksi D terhipnotis dari omongan saksi D sehingga menyudutkannya.

Hal lain yang lebih memperkeruh adalah konten konten YouTube menjadikan saksi D sebagai sumber informasi yang memiliki data sekaligus mengetahui kejadian tragedi itu.

Baca Juga: Beasiswa LPDP Tahap 2 Tahun 2022 Telah Dibuka, Ini Cara Daftar, Registrasi  dan Persyaratan

"Sehingga publik hanya mengetahui cerita bohong yang banyak dibumbui," tambahnya.

Diakui, dirinya dalam memberikan informasi sebagai saksi di kasus yang menyebabkan istri dan anaknya tewas dalam tragedi itu, sesuai dengan yang dialami dan dirasakan selama ini.

"Saya tidak mau memframing orang atau menuduhnya. Dan apa yang disebutkan tadi itu adalah benar adanya," tambahnya lagi.

Bahwa sejak awal dirinya berangkat dari Cijengkol ke Ciseuti berniat mengambil steak golf dan ganti sepatu karena pagi itu akan bermain golf.

"Sekali lagi saya tidak tahu perencanaan, tidak tahu kejadian hanya saja pas datang ke lokasi sudah diframing, difitnah dan dituding oleh saksi itu (saksi D)," tuturnya. ***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler