"11" Bukti Terkuat Dikubur Paksa Jadi Tempat Persembunyian Pelaku Sebenarnya, Begini Faktanya, SUBANG TERKINI

22 Mei 2022, 17:47 WIB
Ada 11 kejanggalan yang seharusnya menjadi bukti kuat, tapi malah sengaja dikubur dijadikan tempat persembunyian para pelaku. / Dok. Deskjabar.com /

DESKJABAR - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, yang terjadi 1 tahun silam, kabarnya masih begitu begitu aja.

Bahkan, situasi dan jalannya kasus ini semakin rumit bak benang kusut.

Kejanggalan demi kejanggalan dari kasus pembunuhan yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel semakin hari semakin terlihat.

Di arena kasus Subang Detik ini, mereka - mereka para saksi utama saling serang, saling menyudutkan, saling tuduh telah melakukan pembunuhan.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU! Adu Kuat Kanal YouTube Saksi Pembunuhan Subang, DANU vs YORIS

Sebenarnya apa yang telah terjadi?

Meskipun begitu publik sudah cerdas menyikapi alur cerita fenomena Subang.

Mereka melihat, mendengar debat kusir yang sebetulnya tak perlu dilakukan, antara satu kubu dan kubu lainnnya, saling serang, saling menyudutkan.

Meskipun disandiwarakan dalam berbagai bentuk framming yang menampilkan berbagai nama - nama hingga hits bak artis dalam kasus Subang ini, mata publik tetap tidak bisa dibohongi.

Kemudian, publik juga menyinkrontasikan dengan fakta yang ada.

Dan, bukti yang ditemukan di lapangan, jelas kontras dan bertolak belakang dari akal sehat.

Keterkaitan dengan itu, ada banyak bukti yang setidaknya bisa mendukung pernyataan itu, yaitu kejanggalan.

Dan kejanggalan itu, seharusnya menjadi alat bukti kuat yang mendukung kepada pengungkapan tersangkanya.

Namun, malah sebaliknya. Mereka malah menguburnya, memanfaatkan bukti terkuat itu sebagai tempat persembunyian para pelaku, termasuk dalang utamanya.

Baca Juga: Inilah Kronologis dan Korban Kecelakaan Maut Bus di Ciamis Menurut Kesaksian Warga

Salahsatu upayanya adalah dengan bersandiwara.

Mereka membuat framming - framming tak jelas, sehingga menjadi opini liar dan meracuni masyarakat.

Dengan demikian, mereka makin nyaman bersembunyi, seolah-olah aman dari dosa.

"Bukti terkuat itu seharusnya mendukung proses penyelidikan dan penyidikan hingga pengungkapan tersangka," ucap Pemerhati Hukum sekaligus akademisi di Thailand saat memaparkan analisanya pada kanal YouTube, Anjas di Thailand, "11 Hambatan Kasus Subang yang Selamatkan Pelaku Sebenarnya, ?? Eps 242," 6 Maret 2022.


Anjas mengatakan, dalam catatannya ada 11 bukti terkuat yang dimaksud, antara lain ;


1. Jejak sidik jari dan jejak darah di loteng

Ada sidik jari dan jejak darah yang tertinggal yang seharunya bisa dikembangkan menjadi alat bukti.

DNA tidak diperdalam dan dilakukan pemeriksaan.

"Harusnya, diidentifikasi itu DNA punya siapa?," cecar Anjas.


2. Jejak noda darah di baju saksi

"Terkait yang dimaksud aku tidak mau menyebutkan siapa namanya, mungkin sudah pada tahu," kata Anjas.

Jejak noda darah di baju saksi itu petunjuk yang luar biasa, bisa tertuju ke alat bukti, tentunya dengan melihat data - data secara konprehensif.

"Itu darah beneran karena membersihkan bak mandi, ataupun dari senjata,? Itu ahli yang harus menyebutkan.

Bisa jadi itu darah Tuti, atau Amel, atau darah siapa?

Seharunya dari bukti ini sudah harus ada jawaban dan sudah jadi petunjuk yang sangat jelas," ucap Anjas.

Baca Juga: Skor Akhir Final Voli Putra dan Putri SEA Games 2022, Voli Putri Perunggu dan Putra Indonesia Emas


3. DNA puntung rokok

Sepertinya juga sudah pada mengetahui satu hal ini.

Saksi mengetahui bahwa tidak hanya 1 jenis merk puntung rokok, juga ada banyak.

" Ada 1 saksi yg disebutkan namanya (berkaitan dengan puntung rokok) di keluarkanlah nama saksi yg ada puntung rokoknya," kata Anjas.

"Ini juga bagian tim ahli, apakah ini framming atau tidak, karena salahsatu meredam ego, emosi dan itu dengan ilmu pengetahuan," tambah Anjas.


4. Jejak 2 kaki berbeda,

Ini jelas data valid dan sudah disampaikan juga oleh Kapolres Subang AKBP Sumarni. Harusnya diidentifikasi, punya siapa.

"Ada jejak kaki berbeda itu, sebelum orang - orang luar masuk ke dalam, jadi ada di titik - titik yg sangat signifikan. Dan itu kita temukan pada 24 jam pertama data keterangan itu dari saksi itu adalah hal yang engga bisa kita pungkiri di awal - awal hasil wawancara saksi sudah ada ketengan seperti itu," jelas Anjas.

5. Anjing pelacak

Anjing pelacak datang terlambat meskipun memang ada saksi yang di gong - gong anjing pelacak.

Tapi mengapa anjing pelacak baru diturunkan beberapa minggu setelah kejadian?

Relevankah, anjing pelacak datang terlambat?


6. Seorang saksi salahsatu anggota tubuhnya terluka pada saat 'kejadian' (pembunuhan). Tapi, saksi yang dimaksud malah beralasan luka di tubuhnya itu karena jatuh.


7. Rilis waktu kematian tidak disampaikan secara detail

Mengenai waktu kematian, dr. Hastri telah mengatakan pada otopsi kedua, seminggu setelah kejadian yang dilakukan adalah 2 hal.

Kenyataannya soal waktu kematian tidak disampaikan secara detail dan waktu kematian dirubah. Ini juga aneh.

Baca Juga: Profil Lengkap Egy Maulana Vikri, Pemain Timnas Sepakbola di SEA Games 2022, Disebut The Next Messi


8. Rekening koran Amel

Polda Jabar tidak memberikan rilis, 4 tahun terakhir rekening koran Amel.

"harusnya rekening koran itu di print out. Dan, pasti ada data - data angka yang mungkin saja berkaitan dengan kasus ini terjadi," imbuh Anjas.


9. Tidak ada data handphone korban

Tidak diumumkan temuan handphone, kuat dugaan handphone itu ada.

Apakah mungkin ini salahsatu strategi yg cukup pintar dari pelaku?


10. CCTV yang tidak terekam

CCTV juga bahaya, bisa jadi petunjuk dan bisa juga framming, seandainya ada temuan map, CCTV mana yg aktif CCTV yang tidak aktif.

Terkait dengan fakta juga keliru, kok bisa bisanya lokasi yang disoroti CCTV itu tidak terekam.


11. Sopir Alphard

Pada sketsa wajah hasil penyelidikan ada yang mirip dengan sopir Alphard.

Diduga sketsa itu adalah orang yang menjadi sopir Alphard.

Di sejumlah wawancara you tube, rambutnya pirang, didukung bukti kuat dari tampilan tampak samping.


Itulah 11 bukti terkuat yang seharunya menjadi bukti kuat dan dipastikan bisa membantu terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak ini.

Kejanggalan adalah bukti terkuat itu seperti tidak dimaksimalkan oleh penyidik. Ada apa?

Sederhana sebetulnya, tapi mengapa sampai sembilan bulan kasus ini masih seolah jalan di tempat, belum juga ada tanda - tanda pengungkapan hingga kini.

"11 hal itu yang disebutkan tidak bisa anggap sebelah mata," tegas Anjas.

Selain itu, sudah ada cukup alasan yang kuat untuk membantu penyidik merujuk pada alat bukti.

"Bukan hanya sekedar asumsi lagi tapi sudah mengurus ke bagian yang merujuk ke BAP, kemudian bukan juga untuk memojokkan seseorang, para penyidik dan yang lainnya, akan tetapi polisi harus melanjutkan penyidikan (yang betul - betul profesional sebagaimana tupoksi tugas sebagai penyidik kepolisian)," imbuhnya.

Baca Juga: PERSIB TERKINI, Nick Kuipers, Penggemar Bala Bala dan Karedok, Tak Sabar Ingin Bertemu Bobotoh

Mau sampai kapan kasus ini menjadi ejekan publik?

Pasalnya, dengan berbagai skenario yang dipertontonkan, kebenaran dan kebenaran kontras kelihatan, begitupun sebaliknya.

Apakah tidak malu?

"Malu lah ya, udah banyak yang terlihat dan terungkap, tapi tak muncul - muncul juga tersangkanya," seloroh Anjas.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler