AKIBAT YOSEF CURHAT ke Anjas di Thailand, Polisi Galau Tentukan Pembunuh Subang? dr HASTRY Tegaskan Hal ini

27 Desember 2021, 15:59 WIB
Yosef Subang buka-bukaan kepada Youtuber Anjas di Thailand soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang Subang /YouTube Anjas di Thailand/

DESKJABAR - Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, masih terus menjadi misteri. Kapan berakhir, belum ada tanda-tanda polisi akan mengumumkan siapa pelakunya dalam waktu dekat.

Harapan publik kasus pembunuh Subang segera terungkap sempat muncul saat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Barat Irjen Suntana dalam satu acara di Subang, Jawa Barat pada 15 Desember  lalu memberikan signal gembira soal kasus pembunuh ibu dan anak di Subang ini.

Pada kesempatan itu Kapolda mengatakan, dari hasil pemeriksaan para saksi kini telah didapatan sejumlah nama yang diduga merupakan dalang pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel.

"Dalam waktu dekat sudah mengarah pada nama-nama tersangka. Mohon doa restunya," kata Kapolda Suntana.

Baca Juga: KSAD JENDERAL DUDUNG Kunjungi Makam Dua Sejoli Tabrakan Nagreg: Ia Katakan Ini pada Keluarga Korban

Namun setelah 12 hari bergulir, hingga hari ini Senin 27 Desember 2021, pernyataan Kapolda itu belum ada tanda-tanda kasus pembunuh ibu dan anak di Subang akan segera berakhir.

Bahkan bisa jadi polisi semakin bingung mengingat salahsatu saksi pembunuh ibu dan anak di Subang yakni Yosef Subang blak-blakan memberikan pengakuan kepada YouTuber Anjas di Thailand.

Sebagaimana diketahui, Yosef Subang adalah yang paling sering berurusan atau dipanggil polisi. Tak heran, jika Yosef merupakan yang paling dicurigai sebagai pelaku atau dalang di balik terjadinya pembunuh ibu dan anak di Subang.

Dalam kanal YouTube Anjas di Thailand, Yosef Subang suami Tuti sekaligus ayah dari Amel buka-bukaan soal nasi goreng yang ditemukan penyidik di rumah TKP kasus pembunuh ibu dan anak di Subang pada 18 Agustus 2021 atau pada hari ditemukannya jenazah Tuti dan Amel dalam bagasi mobil Alphard.

Meski tidak secara eksplisit menyebut nasi goreng itu bekas makan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang, pada kanal Youtube Anjas di Thailand yang berjudul: REKAMAN SAYA BERDEBAT DENGAN YOSEP!!, yang dilihat DeskJabar.com Senin 27 Desember 2021, Yosef Subang menegaskan bahwa nasi goreng itu bukan milik atau bekas makan korban Tuti ataupun Amel.

Baca Juga: NATARU 2021, Kapolda Jabar Suntana Sebut sudah Petakan Tiga Aspek Salah Satunya, Terorisme Jelang Natal

Keyakinan Yosef Subang itu dikatakannya setelah melihat bukti berupa foto yang ditunjukkan penyidik  mengenai bungkusan nasi goreng dan makanan lain dalam alumunium foil, terkait kasus pembunuh ibu dan anak di Subang. 

“Menurut Pak Yosef, cara penyajian makanan nasi goreng itu bukan atau tidak sesuai dengan kebiasaan Almarhumah Ibu Tuti dan Amel”, kata Anjas di Thailand.

Selain itu, Yosef Subang menegaskan saat dirinya mau berangkat dari rumah TKP Tuti ke rumah Mimin istri mudanya, malam itu tidak ada atau tidak terlihat ada makanan di atas meja makan.

“Saya tidak makan di rumah (Tuti) waktu itu. Maka waktu saya pulang di rumah Bu Mimin (istri mudanya) saya buat nasi goreng sendiri jam 1 malam”, ujar Yosef Subang dalam pesan WA yang dikirim ke Anjas di Thailand.

Menurut Anjas di Thailand, kebiasaan seseorang itu memang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Ada kebiasaan jika beli nasi goreng dibungkus, maka saat menyantapnya masih beralaskan bungkusnya itu. Namun ada juga yang sebelum memakannya dituang dulu ke piring.

“Tergantung, itu adalah faktor kebiasaan. Dan Pak Yosef menyimpulkan bahwa itu (cara makan seperti yang dilihatnya di foto yang ditunjukkan penyidik) bukanlah kebiasaan dari Amel atau Ibu Tuti”, kata Anjas di Thailand.

Baca Juga: INILAH KODE REDEEM FF HARI INI, Kode Redeem FF 27 Desember 2021, ADA Shotgun M1887 Rapper Underworld

Atas dasar itu, jika pernyataan Pak Yosef benar, Anjas di Thailand mengatakan ada dugaan bahwa yang makan saat itu ada hubungan dengan si pelaku.

“Ini linier dengan tiga orang saksi  yang telah berbicara megkau  melihat sosok 5 orang di depan rumah TKP. Lima orang tersebut  3 adalah perempuan dan dua orang laki-laki. Dan ketiga perempuan itu dua di antaranya diduga adalah Amel dan Ibu Tuti”, kata Anjas di Thailand.

Lebih lanjut Anjas di Thailand mengungkapkan analisanya, kemungkinan jika dihubungkan dengan pertanyaan apakah sekitaran jam 24.00 WIB  itu ada 3 orang tamu?. Apakah mereka itu yang membawa nasi goreng, atau Amel yang membeli nasi goreng?.

“Atau siapapun yang membeli nasi goreng, kemunkinan besar yang makan itu  kalau mengacu pada per nuyataan Pak Yosef bukanlah Amel atau Ibu Tuti. Tapi adalah tamu yang datang malam itu”, kata Anjas di Thailand.

Pada video di kanal YouTube itu,  Anjas di Thailand menegaskan, dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang dirinya bersikap netral. Tidak ada kepentingan atau memihak kepada siapapun.

Anjas di Thailand menegaskan, dirinya hanya menganalisa apa yang terjadi, yang dilihat, didengar dan dibaca dari berbagai media massa.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Kadungora Garut, Sebabkan Pohon Tumbang Kena Kabel Listrik Jalan Terhambat

Tak butuh pengakuan

Sementara itu, ahli forensik dari Mabes Polri, Kombes dr Sumi Hastry Purwanti yang dikenal dengan panggilan Hastry, kepada media massa beberapa hari lalu pernah mengungkapkan  hasil autopsi ulang jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang dilakukannya.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata dr Hastry.

Menurut dr Hastry, hasil autopsi akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amel. Hasil autopsi ini dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.

 "Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.

Lalu dalam kanal YouTube Denny Darko, dr Hastry menegaskan, dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang,  polisi sudah tidak lagi membutuhkan pengakuan pelaku.

“Bukti-bukti ilmiah seperti DNA, tes kebohongan dan tulisan sudah bisa menjerat pelaku”, katanya .***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler