DUA CCTV HIDUP di Sekitar Lokasi TKP Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Siapa Saksi yang Terekam?

11 Desember 2021, 08:40 WIB
Dua CCTV diperkirakan dalam kondisi hidup yang berada dekat lokasi TKP kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Rekamannya bisa menunjukkan ada tidaknya saksi yang lalu lalang di sekitar lokasi sebelum, sesaat, dan setelah kejadian. /YouTube Fredy Sudaryanto/

DESKJABAR - Selain sebuah CCTV di SMA 1 Jalancagak yang ternyata dalam kondisi mati, ada dua CCTV yang hidup, tetapi berlokasi agak jauh dari rumah kejadian pembunuhan di Jalancagak Subang itu.

Dalam mengungkap kejahatan, penyidik lumrah mencari alat bukti berupa rekaman CCTV atau televisi sirkuit tertutup atau yang lebih populer disebut kamera pengawas di lokasi kejadian atau sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Gambaran soal CCTV yang hidup tersebut muncul pada kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport, "2 CCTV yang Sangat Strategis Untuk Melihat Perg3r4kan/K4sus Jalan Cagak Subang”, yang diunggah Rabu, 1 Desember 2021.

Pada tayangan itu, ada dua CCTV yang mungkin bisa memiliki rekaman aktivitas saksi sebelum, sesaat, dan setelah kejadian pembunuhan di jalan sekitar TKP di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Subang, tersebut.

Baca Juga: POLISI KANTONGI ALAT BUKTI KASUS SUBANG: Hasil Autopsi, Temuan DNA, Sidik Jari, Dll, Ini Berarti...

Baca Juga: PENYEBAB LUKA di Kaki Danu Terungkap, Ternyata Gara-gara Ini, Update Kasus Pembunuhan di Subang

Sebuah CCTV berlokasi di depan rumah tempat pencucian mobil arah Polsek Jalancagak ke arah Subang. Satu CCTV lagi di sebuah toko jok mobil ke arah rumah Mimin, yaitu kawasan Serangpanjang atau ke arah Purwakarta.

Menurut Fredy Sudaryanto keberadaan CCTV termasuk bisa memperkuat alibi sejumlah orang yang ditanyai, sedang di mana, dan apa yang dilakukan ketika terjadi peristiwa pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

“Nah, CCTV ini merupakan masalah yang paling krusial untuk menentukan apakah yang bersangkutan membohongi alibinya atau tidak,” ujar Fredy Sudaryanto.

Ia mengungkapkan bahwa sekitar 100 meter di arah kiri ke arah Jalancagak, ada CCTV yang hidup dekat pencucian mobil yang mengarah ke jalan.

Kemudian yang ke arah Sagalaherang dan Serangpanjang, sekitar 300 meter dari rumah TKP, juga diketahui ada CCTV toko jok mobil yang menyala dan mengarah ke jalan.

Fredy Sudaryanto meyakini, CCTV itu sudah diambil polisi. Ia yakin ada rekaman di lokasi tersebut sekitar pukul 00.00 WIB sampai 6.00 WIB.

Waktu dimaksud, adalah pada 17 Agustus 2021 malam sampai 18 Agustus 2021 pagi, yaitu waktu yang diduga sedang terjadi pembunuhan sampai korban ditemukan esok paginya.

Baca Juga: TEMUAN JEJAK MISTERIUS di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Menanti Pemiliknya 'Bernyanyi'

"Dua CCTV itu sangat krusial karena mengarah ke jalan. CCTV bisa jadi kunci terjadinya lalu lalang di jalan itu. Apakah benar dari 52 saksi tidak ada yang lewat terekam CCTV tersebut?" tutur Fredy Sudaryanto mempertanyakan.

Jika dari rekaman CCTV tersebut tidak ada kegiatan dari 52 saksi tersebut, ia berkesimpulan pertama, tidak ada dari mereka yang tersangkut. Berarti orang lain di luar 52 saksi.

Kedua, ada kemungkinan akses lain ke rumah TKP, yaitu melalui kawasan Bunihayu, ada belokan yang berjarak 50-100 meter ke arah belakang rumah korban. Kawasan itu lebih banyak persawahan dan jarang rumah.

CCTV untuk menutupi jejak atau memperkuat alibi

Kuat dugaan pembunuh ibu dan anak di Subang memanfaatkan CCTV yang mati untuk menutupi jejaknya dan CCTV yang hidup untuk memperkuat alibinya.

YouTuber Anjas di Thailand dalam segmen analisanya menyoroti khusus CCTV yang berada di SMA Jalancagak yang berlokasi di depan rumah kejadian yang ternyata dalam kondisi mati.

Ia menduga bahwa pelaku pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) alias Amel, sudah mengamati dan mengetahui kondisi CCTV di seputar lokasi di Jalancagak, Subang.

Anjas mengungkapkan hal itu pada segmen analisa di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul "SIAPA YG SIAPKAN PELAKU PETA INFO LOKASI CCTV ??," yang diunggah Jumat, 10 Desember 2021.

Ia juga menduga bahwa pelaku pembunuhan sudah membuat peta letak, bahkan mengetahui kondisi CCTV yang hidup dan yang mati di sekitar TKP.

Baca Juga: TAMU AGUNG di Malam Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Diduga Ini yang Mereka Perbuat Terhadap Jenazah Korban

Anjas menduga, para pelaku bagi-bagi tugas, termasuknya soal meloloskan diri dari CCTV. Dengan melihat gambaran ini, kejadian pembunuhan ibu dan anak itu kecil kemungkinan ketidaksengajaan.

"Sepertinya, para pelaku mengetahui sekali, sehingga mereka bisa menghindari sejumlah CCTV yang hidup, dan mengetahui mana yang mati," ujar Anjas.

Berdasarkan hal itu, ia pun menduga bahwa pelaku, dalang, dan orang yang membantu pembunuhan itu memang orang-orang yang sudah dikenal korban.

"Apakah CCTV (SMA 1 Jalancagak) pada lokasi di depan rumah kejadian sudah lama mati atau hanya hari itu?" kata Anjas mempertanyakan.

Jika ternyata para pelaku pembunuh mengetahui bahwa CCTV di depan rumah kejadian pembunuhan dalam kondisi mati, dari siapa mereka mengetahuinya?

Bisa jadi ada keterlibatan orang-orang dekat yang tahu mengenai gambaran atau kondisi di sekitaran TKP, yang membantu pelaku untuk melakukan aksi pembunuhan Subang.

Soal CCTV di SMA Jalancagak yang mati saat kejadian pembunuhan Subang, Anjas mempertanyakan, apakah tim penyidik sudah mendalami dan menanyakan kepada pihak SMA Jalancagak soal CCTV tersebut.

"Yang perlu ditanyakan kepada pihak sekolah adalah apakah CCTV itu rusak sejak sebelum kejadian pembunuhan Subang terjadi, atau rusak pada saat kejadian terjadi," ucapnya.

Baca Juga: BUKAN TES KEBOHONGAN, Ini Jenis Pemeriksaan yang Dijalani Danu, Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Namun yang pasti, menurut Anjas, para pelaku pembunuhan Subang itu sudah merencanakan dengan baik sebelum melakukan aksinya. Soalnya, mereka tahu betul peta di wilayah sekitaran TKP, mana CCTV yang mati, dan mana CCTV yang hidup.

Bukan hanya sekali Anjas menaruh perhatian pada CCTV. Sebelumnya, Anjas juga pernah menganalisa soal CCTV di beberapa video sebelumnya. Ia yakin tersangka juga tahu bagaimana menghindari titik-titik CCTV di sekitar TKP.

"Kita tahu di daerah Subang, ada beberapa lokasi CCTV yang mati, ada beberapa yang hidup. Mungkin saja mereka tahu untuk melewati jalur-jalur CCTV-nya tidak mati di waktu-waktu tertentu yang mendekati dengan waktu kematian berdasarkan hasil autopsi," tuturnya.

Ia menduga, kemungkinan pelaku tahu, CCTV yang akan diambil polisi sebagai barang bukti nantinya. Sehingga mereka melewati pada jam-jam tertentu agar frame-nya tepat.

Sekilas kasus pembunuhan di Subang

Seperti diberitakan, Tuti Suhartini dan anaknya, Amel, menjadi korban pembunuhan pada 18 Agustus 2021.  

Yosef yang baru pulang dari rumah istri mudanya, Mimin, pada 18 Agustus 2021 pagi, tidak menemukan Tuti Suhartini dan Amel di rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang. 

Karena panik dan melihat kondisi rumah berantakan, ia melapor ke polisi karena menduga anak dan istrinya diculik.

Baca Juga: SAKSI KASUS SUBANG Paling Sering Diperiksa Penyidik Jadi Tersangka? Terungkap Alasan Yosef 16 Kali Dipanggil

Baca Juga: TUKAR KODE REDEEM FF 11 Desember 2021 dari Garena, Klaim Hadiah Kejutan dari Kolaborasi FF x Money Heist

Yosef kemudian kembali ke rumah bersama polisi. Saat itulah, mereka menemukan jasad Tuti Suhartini dan Amel dalam kondisi bertumpuk di bagasi mobil Toyota Alphard di garasi rumahnya.

Penyelidikan dan penyidikan kasus ini pun ditangani Polres Subang. Akan tetapi, tiga bulan kemudian, setelah terjadi pergantian pucuk pimpinan di Polda Jabar, kasusnya diambil alih tim penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.

Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana memerintahkan jajaran kepolisian untuk segera mengungkap kasus pembunuhan di Subang ini dan menangkap pelakunya karena sudah menyangkut integritas Polri.

Namun, hingga memasuki bulan keempat, Polda Jabar belum menetapkan satu pun tersangka.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Fredy Sudaryanto Sport YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler