INI ALASAN Mengapa Danu Harus Jalani Tes Kejiawaan dan Kesehatan di Kasus Pembunuhan Subang

9 Desember 2021, 20:24 WIB
YouTuber Anjas di Thailand dan rumah kejadian pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang /kolase foto DeskJabar dan YouTube Anjas di Thailand

DESKJABAR – Tes kesehatan dan kejiwaan yang dilakukan saksi Danu pada Selasa 7 Desember 2021, masih menarik diperbincangan terkait dengan pengungkapan kasus pembunuhan Subang.

Mengapa Danu harus menjalani tes kesehatan dan kejiwaan atau tes psikologi saat diperiksa terkait kasus pembunuhan Subang. Padahal kan tes ini tidak dimaksudkan Danu untuk daftar jadi polisi atau tentara.

Tentu ada alasan mengapa tim penyidik kasug pembunuhan Subang di Polda, harus melakukan tes kesehatan dan tes kejiwaan kepada saksi Danu, apakah ini diperlukan sebagai petunjuk untuk mengarahkan kepada siapa tersangkanya.

Baca Juga: KABAR TERBARU Kasus Pembunuhan di Jalancagak Subang, Sekolah di Yayasan Sudah Beroperasi Kembali

Menurut anakisa terbaru di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Kamis 9 Desember 2021 sore, mengatakan bahwa mengapa Danu harus menjalani tes kesehatan.

Anjas mengatakan, tes kesehatan yang biasa diperlukan untuk pendaftaran peserta masuk jadi polisi atau tentara adalah dengan mengets secara fisik seperti lari atau di treadmill.

Namun, kan ini konteknya terkait dengan pengungkapan kasus pembunuhan Subang, jadi tidak relevan jika harus menjalani tes secara fisik.

Dengan pertimbangan ini, Anjas menilai tes kesehatan yang dimaksud yang harus dilakukan Danu adalah tes kejiwaan.  Tes kesehatan yang dimaksud adalah untuk mengetahui untuk mengetahui kesehatan jiwa atau pikiran.

Menurut Anjas seperti dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya soal apakah pelaku yang terlibat dalam kasus pembunuhan Subang itu psikopat atau sosiopat, atau berkepribadian ganda, tentu harus dilakukan tes oleh ahlinya.

Baca Juga: Viral Oknum Guru Agama Di Cilacap, Lakukan Pencabulan Kepada Belasan Murid SD, Iming-iming Nilai Bagus

Alasan Danu jalani tes kejiwaan

Menurut Anjas, saat menjalani tes kesehatan atau tes kejiawaan, Danu harus menjawab banyak soal. Bukan masalah jawabannya benar atau salah, karena tujuannya dalam kontek pengungkapan kasus pembunuhan Subang untuk mengetahui apa yang ada dalam pikiran Danu.

Untuk itu, tim penyidik harus melakukan tes secara ilmiah. Bagian dari hasil tes kejiawaan ini adalah untuk mengungkap orang itu psikopat atau sosiopat, atau mengapa orang itu suka berbohong, atau apakah orang itu berkepribadian ganda, dsb.

Mengapa Danu harus menjalani tes ini, menurut Anjas, tes dibutuhkan untuk mengetahui apakah pernyataan yang sebelumnya dibuat Danu sebelumnya benar atau tidak.

“Mungkin saja saksi ini di awal-awal kasus dengan lantang mengklaim A..B..C..D, tapi kemudian tiba-tiba diralat dan bikin klaim baru lagi. ini juga dugaan, apakah ada gangguan jiwa atau tidak melalui tes ini,” papar Anjas.

Baca Juga: TERUNGKAP Kenapa Danu Masih Diperiksa? Sedangkan Yosef Tidak Lagi Diperiksa di Kasus Pembunuhan Subang

Kemungkian kedua, menurut Anjas, jangan-jangan ini salah satu usaha dari pelaku sebenanya pada saat saksi ini diperiksa kalau hasilnya ada gangguan jiwa, hasil ini bisa mengaburkan dan menganulir keterangan-keterangan saksi sebelumnya, sehingga tim penyidik tidak percaya lagi keterangan-keterangannya.

Terlepas soal alasan dan tujuan dilakukan tes kesehatan dan tes kejiawaan yang dilakukan kepada Danu, Anjas masih tak habis pikir mengapa polisi belum punya keberanian untuk mengumumkan tersangkanya dengan data-data dan bukti yang telah mereka kantongi.

Menurut Anjas, polisi sudah mendapatkan banyak alat bukti yang bisa dikategorikan sebagai petunjuk untuk mengungkap tersangka kasus pembunuhan Subang tersebut. Namun, itu butuh keberanian polisi untuk melakukannya.

Kuasa hukum Danu sendiri, Achmad Taufan sebelumnya mengemukakan bahwa tes kesehatan dan kejiawaan yang dilakukan kliennya itu karena Danu memiliki penyakit kulit yang sensitif yang bahkan menimbulkan lukakalau digaruk.

Menurutnya, tes yang dijalani Danu di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung itu merupakan tes biasa yang sesuai dengan aturan rumah sakit. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler