TEMUAN JEJAK MISTERIUS di TKP Pembunuhan Ibu dan Anak Subang, Menanti Pemiliknya 'Bernyanyi'

9 Desember 2021, 07:36 WIB
Anjas menduga, tim penyidik kasus pembunuhan Subang kesulitan untuk mengungkap karena adanya jejak misterius yang ditemukan di rumah tempat kejadian perkara (TKP) yang merenggut nyawa Tuti Suhatini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel. /kolase foto DeskJabar.com dan YouTube Anjas di Thailand/

DESKJABAR – Sudah hampir empat bulan penyidikan kasus pembunuhan  ibu dan anak di Subang berjalan. Akan tetapi, tim penyidik masih belum menetapkan satu pun tersangka, baik pelaku, dalang, orang yang membantu, maupun yang mengetahui tindak pidana tersebut.

Padahal, penyidik dari Polres Subang dan Polda Jabar sudah memeriksa hingga 55 saksi -beberapa di antaranya bahkan sudah mengalami pemeriksaan ulang hingga belasan kali.

YouTuber Anjas di Thailand pun berharap tim penyidik Polda Jabar punya kemauan dan keberanian untuk segera mengumumkan siapakah tersangkanya nanti.

Baca Juga: DANU BUKAN TERSANGKA, Usai Pemeriksaan Boleh Pulang, Tersangka Pembunuh di Subang Segera Diumumkan

Baca Juga: PENYEBAB LUKA di Kaki Danu Terungkap, Ternyata Gara-gara Ini, Update Kasus Pembunuhan di Subang

Ia menduga, tim penyidik kasus pembunuhan Subang kesulitan untuk mengungkap karena adanya jejak misterius yang ditemukan di rumah tempat kejadian perkara (TKP) yang merenggut nyawa Tuti Suhatini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu alias Amel. 

Munculnya dugaan adanya jejak misterius yang ditemukan tim penyidik di TKP kasus pembunuhan Subang, dikemukakan Anjas di kanal Youtube Anjas di Thailand yang tayang pada Selasa 7 Desember 2021.

Menurut Anjas, bisa saja temuan jejak misterius di TKP menjadi kendala hingga penyidik Polda Jabar belum mengumumkan tersangkanya.

"Mungkin ada jejak berasal dari tubuh pelaku di lokasi kejadian tapi (penyidik) masih tidak tahu itu milik siapa, belum bisa diidentifikasi," ucap Anjas.

Pada saat nanti berhasil diidentifikasi penyidik Polda Jabar, Anjas memastikan, pemilik jejak tersebut akan "bernyanyi."

"Sesetianya dia pada seseorang, pasti dia nggak mau tersiksa sendirian. Pada saat ada yang ditetapkan sebagai tersangka, pasti dia akan berbicara, akan nyanyi," ucapnya. 

Anjas pun mempertanyakan strategi apa yang sedang dilakukan tim penyidik kasus pembunuhan Subang.

Baca Juga: Polda Jabar Segera Umumkan Tersangka Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Anjas: Tantangan untuk Tim Penyidik

Strategi tidak berhasil

Ia menduga, tim penyidik ingin mengumpulkan semua alat bukti untuk mendapatkan semua tersangkanya sekaligus, baik sebagai pelaku, dalang, orang-orang yang membantu, dan orang-orang yang mengetahui kasus pembunuhan Subang tersebut.

Menurut dia, jika itu strategi yang tengah dijalankan maka tim penyidik tidak berhasil. Sebab, penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang sudah berjalan lebih dari tiga bulan. 

"Tidak hanya Polda Jabar dan Polres Subang yang bekerja sama, tetapi juga sudah dibantu Mabes Polri. Disiapkan data A, B, C, termasuk autopsi. Meskipun fungsi Mabes Polri membantu, tetap tanggung jawabnya ada di Polda Jawa Barat," tuturnya.

Padahal, kata Anjas melanjutkan, logikanya, dengan semakin banyak saksi sampai 55 orang yang diperiksa akan semakin mudah pengungkapan. Kalau saksinya benar dan kredibel, maka akan mengerucut kepada calon-calon tersangkanya.

Selain temuan jejak misterius, Anjas menduga ada kendala lain yang membuat tim penyidik belum juga mengumumkan siapa tersangkanya, selain kemungkinan adanya jejak misterius yang ditemukan di TKP.

Pertama, para tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang cukup knowledgeable (berpengetahuan luas).

"Ada yang mengarahkan agar tidak membawa handphone (HP). Sebab, dari HP bisa diketahui titik koordinat pembawanya," ucapnya.

Baca Juga: Pemeriksaan Danu Terkait Kasus Subang Berlanjut Hari Ini, Simak Penjelasan Achmad Taufan, Kuasa Hukum Danu

Kendala kedua, tersangka tahu bagaimana menghindari titik-titik CCTV di sekitar TKP.

"Kita tahu di daerah Subang, ada beberapa lokasi CCTV yang mati, ada beberapa yang hidup. Mungkin saja mereka tahu untuk melewati jalur-jalur CCTV-nya tidak mati di waktu-waktu tertentu yang mendekati dengan waktu kematian berdasarkan hasil autopsi," tuturnya. 

Kemungkinan mereka tahu, CCTV yang akan diambil polisi sebagai barang bukti nantinya. Sehingga mereka melewati pada jam-jam tertentu agar frame-nya tepat.

Anjas pun berkesimpulan, jika penyidik harus menunggu semua pelaku (baik dalang, pembunuh, orang yang membantu, maupun mereka yang mengetahui tindak pidana tersebut) tertangkap, maka kemungkinan besar akan semakin lama kasus ini tidak terungkap.

Tidak memerlukan pengakuan 

Pakar forensik Polri Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti pernah menyatakan bahwa dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, penyidik tidak memerlukan pengakuan tetapi cukup dengan dua alat bukti untuk menetapkan tersangka.

Ia juga mengungkapkan bahwa tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Inafis Polri, menemukan banyak puntung rokok berbagai merek di TKP, puluhan DNA, dan juga sidik jari di rumah yang berlokasi di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Inafis Dapat Sidik Jari di Tembok, Pintu, dan Mobil

Menurut Sumy Hastry, dari temuan puntung rokok tersebut, penyidik bisa mendapatkan sidik jari, DNA, dan profil perokok.

Terkait kemungkinan framing yang dilakukan pelaku dengan meletakkan rokok saksi-saksi tertentu ke TKP, Sumy Hastry menerangkan bahwa setiap perokok itu berbeda-beda profilnya.

"Jadi ini saya kasih bocoran, profil orang merokok itu beda. Bisa satu puntung rokok habis, bisa hanya sampai tiga perempat, bisa cara memegangnya seperti apa. Kita ini memeriksa para saksi, bagaimana sih dia merokok, bagaimana sih dia menghabiskan rokok," kata Sumy Hastry.

Sumy Hastry mengungkapkan bahwa dari memeriksa cara merokok para saksi, sudah bisa dibedakan dan ditemukan melalui profil yang dilakukan polisi.

Sumy Hastry pun berkeyakinan tidak ada kejahatan yang sempurna -termasuk kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang- karena tes DNA tidak mungkin bisa dibohongi.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler