TERBARU GARUT BERDUKA, 100 Jiwa Jadi Korban Banjir Bandang Sukawening, 1 Rumah Hanyut, 21 Rumah Rusak

27 November 2021, 20:32 WIB
Banjir bandang Sukawening Garut menerjang puluhan rumah /Facebook Mheyilan Mheyilan Amelia

DESKJABAR- Garut berduka, banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut pada Sabtu 27 November 2021 siang.

Banjir bandang Garut yang terjadi pada pukul. 14.00 Wib itu menerjang Kampung Ciloa di Desa Sukamukti dan Kampung Cieunteung desa Sukawening.

Ratusan rumah di dua desa tersebut terendam banjir bandang di Sukawening Garut. Banjir bandang juga menerjang jembatan penghubung hingga putus. Ada dua jembatan yang putus akibat terjangan banjir tersebut.

Baca Juga: GARUT BERDUKA, Banjir Bandang Sukawening, Rumah Terendam Lumpur, Kini Tim SAR Berjibaku Bersihkan Lumpur

Dari informasi yang dihimpun ada 100 jiwa atau 29 kepala keluarga yang menjadi korban banjir harus mengungsi ke rumah kerabat.

Satu unit rumah dikabarkan hanyut 1 rumah rusak sedang, dan 21 rumah rusak ringan. Mushalla yang ada di kampung tersebut terendam termasuk satu TK dan Posyandu juga ikut terendam.

Banjir bandang juga merendam lahan sawah dan perkebunan milik warga. 60 kolam milik warga juga terendam.

Banjir bandang tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Garut.

Pada pukul 18.05 WIB dari keterangan yang ada di media sosial banjir bandang sudah mulai surut dan menyisakan lumpur. Intensitas hujan tidak lagi tinggi tetapi sudan ringan.

Sebelumnya Relawan Bantuan Bencana (Rebbana) Garut melaporkan akibay bencana banjir bandang tersebut masyarakat membutuhkan bantuan kebutuhan pokok.

Sementara di media sosial ramai yang mengunggah video banjir bandang Sukawening Garut.

Baca Juga: Musibah Banjir Bandang di Sukawening, Garut, Begini Gambaran Desa Sukamukti

Akun media sosial Ajat Sudrajat mengunggah video banjir bandang dan menulis "Inalillahi, banjir bandang sore hari ini di Karang tengah, Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut semoga tidak. Ada korban jiwa.

Akun media sosial lainya, Yusuf Alfia mengunggah lima video banjir bandang di Garut. Ia juga menulis kalimat Innalillahi Wainnailaihi rojiun saat di tempat kami longsor, teu kabayang permukiman anu di bawah na anu katerjang banjir bandang. Mugia sing dipasihan kasabaran sadaya anu kena musibah (semoga diberi kesabaran semua yang terkena musibah).

Akun Mheyilan Mheyilan Amelia menyebutkan jika banjir bandang yang menerjang kampung Ciloa Desa Sukawening Kabupaten Garut itu baru terjadi.

Sebelumnya tidak pernah terjadi banjir bandang yang besar dan parah seperti yang terjadi sekarang ini. Ya

Ia berdoa agar warga Garut yang terkena musibah diberi keselamatan.

"Ya Allah sing disalametkeun warga Sukawening & warga Garut nu kamusibahan banjir bandang. Asa nembean di sukawening banjir dugi ka patah kieu (Ya Allah Selamatkan warga Sukawening dan Garut yang terkena musibah banjir bandang. Baru kali ini Sukawening banjiri sampai parah seperti ini, "

Banjir bandang tersebut membuat panik warga setempat. Jembatan putus, tiang listrik tumbang dan rumah warga terendam.

"Allohuakbar, Allohuakbar cai beki badag wae, ya Alloh beki ageng wae ieu cai, (Allohuakbar, air makin besar saja, Ya Alloh)," ujar seseorang warga dalam rekaman video yang menyebar di media sosial.

Kemudian video kedua, seseorang menyebutkan terjadi bandang di kampung Ciloa. warga meminta pertolongan.

"Assalamulaiakum wr wb terjadi banjir bandang di kp Ciloa Kecamatan Sukawening," ujar warga sambil memperlihatkan banjir tersebut.

Pihak BPBD Kabupaten Garut terus melakukan upaya evakuasi korban bencana banjir.

Sebelum Bupati Garut, Rudi Gunawan, menetapkan wilayah Garut siaga bencana
Hidrometeorologi hingga April 2022 mendatang.

Itu dilakukan karena Garut memiliki ancaman bencana hidrometeorologi terbesar.

Bencana hidrometeorologi sendiri sebuah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.

"Kita harus utamakan keselamatan jiwa manusia. Memang hidrometeorologi menjadi ancaman terbesar di wilayah Kabupaten Garut," katanya.

Baca Juga: BERITA TERBARU KASUS SUBANG: Pelaku Makan Nasi Goreng dan Merokok Dulu sebelum Membunuh?

Rudi meminta agar masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk waspada dengan bencana yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan baik itu banjir dan tanah longsor.

Rudy meminta semua elemen untuk bergerak cepat melakukan langkah antisipasi agar ketika bencana alam terjadi tidak merugikan masyarakat apalagi sampai menghilangkan nyawa masyarakat. ***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler