SEJARAH JAWA BARAT, Bandung ke Ciletuh Sukabumi Nyaris Tersambung Jalur Kereta Api

28 Februari 2021, 19:30 WIB
Suasana Ciletuh tahun 1929 /Wicher Gosen Nicolaas van der Sleen /Tropenmuseum-Nationaal Museum van Werledclturen Belanda

KAWASAN Ciletuh di pantai Kabupaten Sukabumi mencuat  namanya seiring dikenalkan lagi sebagai geopark alias taman bumi.

Namun keberadaan kawasan Ciletuh, sebenarnya sudah menjadi perhatian pemerintah kolonial. Pada saat itu, sudah muncul kepentingan angkutan hasil bumi dan orang.

Pemerintah Hindia Belanda sempat merencanakan pembangunan jalur kereta api jurusan Bandung-Ciletuh (saat itu disebut Zandbaai) yang sampai kini tak kesampaian.

Uniknya, pemerintah Hindia Belanda merencanakan kereta api bertenaga listrik yang akan beroperasi di jalur Bandung-Ciletuh itu.

Baca Juga: Pengunjung Festival Kopi Kutaraja Aceh 2021 Dibatasi, Ini Alasannya

Infrastruktur perkeretaapian itu bakal dibangun dan dioperasikan oleh Wiinkopsbaai Exploratie Maatschappij (Perusahaan Eksplorasi Palabuhanratu, Sukabumi).

Rencana itu tercantum pada buku rencana induk Elektrische Spoorweg Bandoeng-Zandbaai, Residentie Preanger-Regentschappen Java, Algemenee Bescherijving van den Spoorweg tahun 1920-an, yang arsipnya disimpan Bibliotek Universitas Teknik, Delft, Belanda.

Disebutkan, rancangan pembangunan jalur kereta api akan menghubungkan tanah paling subur di kawasan pegunungan Patuha, Bandung Selatan, dengan dataran barat daya Priangan, yaitu di kawasan Ciletuh.

Baca Juga: Simak! Biodata Artidjo Alkostar yang Disebut Sebagai Algojo Koruptor

Jika jalur tersebut sudah dioperasikan, dinilai pula sangat cocok untuk koneksi Winkoopsbaai yang kini bernama Palabuhan Ratu yang merupakan pelabuhan Jawa Barat di Samudera Hindia.

Dalam buku induk tersebut, rencana pembangunan jalur kereta api Bandung-Ciletuh merupakan optimalisasi kemampuan perusahaan kereta api negara saat itu Staaspoorwegen di wilayah Priangan.

Apalagi, kawasan Jawa Barat dikenal umumnya terdiri kawasan pegunungan yang luas dan sangat subur, sehingga bernilai strategis dari sektor pasokan pangan maupun pertani­an industri.

Pembangunan jalur kereta api Bandung-Ciletuh akan memanfaatkan kawasan subur di sekitar Gunung Patuha, Bandung Selatan, walau penduduknya masih langka.

Baca Juga: Pelosok Barat Daya Bandung Memiliki Alam Indah, Namun Wisatawan Harus Pintar Bersabar

Prediksi jalur yang pernah direncanakan untuk rute kereta api Bandung-Ciletuh Google Maps

Jalur pegunungan

Ada total 46 stasiun, halte, dan pemberhentian yang direncanakan untuk jalur kereta api listrik Bandung-Ciletuh tersebut. Jika sudah selesai, rencananya dibuat lagi jalur ke Palabuhan Ratu, Sukabumi.

Kelebihan jalur tersebut, kaya akan sumber daya alam, terutama banyak perkebunan maupun pertanian sayuran, sehingga dibutuhkan gudang yang terhubung dengan angkutan kereta api untuk memasok kebutuhan pokok bagi masyarakat Bandung.

Rencana pembangunan jalur kereta api Bandung-Ciletuh juga untuk membantu aktivitas penduduk di wilayah barat daya Priangan di jalur selatan,  mulai Bandung Selatan, Cianjur, dan Sukabumi, yang juga banyak sawah dan pasokan kulit kerbau.

Baca Juga: Waspada Penipuan Modus Baru Dari Penelepon Diawali Nomor *21*, Pencurian Kode OTP

Wilayah-wilayah yang menjadi konsentrasi penduduk yang ditunjang pengembangan agroindustri pertanian dan peternakan, adalah di Kadupandak, Sagaranten, Cicurug II, dan Ciracap.

 Yang dipertimbangkan, lebar relnya  apakah menggunakan lebar  1,067 meter menyesuaikan rel yang digunakan Staatspoorwegen di Pulau Jawa, atau kemungkinan menggunakan rel lebih lebar yaitu 1,435 meter, dengan dasar mementingkan traksi listrik lebih ekonomis.

Namun kemudian diputuskan menggunakan lebar rel yang sama dengan Staats Spoorwegen, yaitu 1,067 meter, karena dinilai lebih cocok bagi kereta api untuk melintasi kawasan pegunungan.

Baca Juga: Wisata Gua Sinjang Lawang Di Pangandaran, Ukiran Stalagtit Membuat Eksotik Dinding Gua

Jalur kereta api yang dirancang dari Bandung ke Ciletuh pulang-pergi tersebut, direncanakan memiliki panjang 20 kilometer.

Namun jalur pemberangkatan dari Bandung, direncanakan menggunakan jalur ganda dengan berdampingan dengan jalur Bandung-Dayeuhkolot-Soreang-Ciwidey.

Salah satu jalurnya akan memiliki panjang 15 kilometer yang bisa digunakan jalur khusus angkutan ternak. (Kodar Solihat/DeskJabar) ***

  

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler