Wisata Gua Sinjang Lawang Di Pangandaran, Ukiran Stalagtit Membuat Eksotik Dinding Gua

- 28 Februari 2021, 16:17 WIB
/Muslih Suprianto/DeskJabar
 
DESKJABAR - Destinasi wisata gua yang alami karena berabad-abad tahun lamanya itu hingga menjadi eksotik yang dibuat oleh alam, salah satunya Gua Sinjang Lawang yang berlokasi di Dusun Parinengan, Desa Jadimulya, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran.
 
Disebut Sinjang Lawang karena di dinding di mulut gua terdapat ukiran batu mirip batik yang tercipta karena proses alam hingga membentuk motif batik khas sunda dalam kain sinjang atau dalam Bahasa Indonesia disebut sarung, Minggu, 28 Februari 2021
 
Untuk menuju ke tempat wisata satu ini, dapat mengambil rute ke objek wisata Citumang, barulah perjalanan diteruskan menuju Dusun Parinengan.
 
 
Warga setempat Aceng (47) mengatakan bila akan menuju gua Sinjang Lawang dari lokasi parkiran harus berjalan kaki sekitar satu kilometer dan dalam perjalanan akan disuguhi berbagai pemandangan indah juga suasana alami.
 
"Kita harus jalan kaki mengikuti jalan setapak dengan pemandangan yang kanan-kirinya memanjakan mata," ungkapnya.
 
Menurutnya wisatawan yang akan menikmati keindahan didalam gua Sinjang Lawang harus menyusuri sungai didalam gua dan sungai tersebut mengalir ke Cijulang atau Sungai Cijulang
 
"Untuk menyusurinya kita harus memakai pelampung, headlamp, dan ban karet tentunya didampingi oleh pemandu," katanya.
 
\
Sebelum masuk wisatawan oleh pemandu dengan ramahnya akan mengingatkan pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan dan dilarang mengambil apa pun yang terdapat di dalam gua. 
 
"Intinya wisatawan diajak untuk turut serta menjaga gua yang dibilang masih perawan," tuturnya.
 
Saat didalam gua berbagai perpaduan warna didinding Gua Sinjang Lawang membuat pengunjung terpesona bagai terhipnotis oleh suasananya, 
 
Terlihat kejernihan air menjadi hitam pekat karena cahaya tidak menembus kedalaman air yang berkisar dari tiga meter hingga tujuh meter.
 
 
Keajaiban
 
Kejaiban stalagktit dan stalagmit saat pengunjung mendongak, tampak stalagtit di langit-langit gua, seperti tetesan dan saat melihat ke dinding-dinding gua, motif batik dari mulut gua terus memanjang hingga ke dalam. 
 
"Semakin dalam memasuki gua, makin kita menyatu dengan alam dan larut pada kebijakan alam dan tercipta dalam rentang waktu yang sangat lama," katanya
 
Wisatawan asal Banten Romi (35), dirinya mengakui baru pertama kali menyaksikan dengan mata kepala sendiri ternyata keindahan alam yang betul-betul alami ada Pangandaran, saat masuk didalam terkesima tepat didalam menemukan celah dari langit gua yang ditembus cahaya matahari, jatuh hingga batuan besar di bawahnya, membuat air berkilauan. 
 
"Seperti berada di negeri dongeng dan dialam mimpi," ungkapnya.
 
 
 
Pemandu Destinasi Wisata Gua Sinjang Lawang Dede (27), Gua yang memiliki panjang 500 meter dengan dilewati oleh aliran Sungai didalamnya memiliki lebar sekitar 65 meter dengan tinggi 60 meter. 
 
"Panjang gua Sinjang Lawang ini sekitar 500 meter,"katanya.
 
Di tengah-tengah goa, saat siang hari, pengunjung bisa melihat sinar matahari menembus goa melalui langit-langit goa yang terbuka lebar. 
 
 
Pemandangan sinar matahari menembus goa itu menjadi pemandangan menarik karena berkelindan dengan stalaktit, serta ukiran batu hasil proses alam. 
 
Tidak hanya itu, sinar matahari yang menembus goa dari atap gua lalu mengenai air di aliran sungai ini juga memantulkan warna hijau toska, hijau dan merah ke dinding-dinding goa.
 
"Karena belum ada akses untuk kembali pulang, pengunjung harus kembali menyusuri gua," tambahnya.***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x