Kopi Cianjur, dari Sarongge hingga Gunung Sungging, Diminati Pasar Eropa

28 Januari 2021, 23:14 WIB
Ilustrasi tanaman kopi. /AGUS KUSNADI/KABAR PRIANGAN/


DESKJABAR
– Kopi Cianjur, sejak ratusan tahun lalu, kualitasnya terkenal hingga ke manca negara. Malahan, pernah tercatat sebagai daerah pemasok kopi ke pasar Eropa.

Nah, kejayaan kopi Cianjur ini harus dikembalikan lagi. Produksi dan kualitasnya harus terus ditingkatkan.

Makanya, Pemkab Cianjur, Jawa Barat, mendorong petani kopi di sejumlah kecamatan untuk terus meningkatkan produksi, guna mengembalikan kejayaan Cianjur sebagai pemasok kopi ke manca negara.

Baca Juga: Praveen-Melati, Petik Kemenangan Pertama di BWF World Tour Finals 2020

Saat ini, kopi Cianjur tetap mendapat pesanan dari berbagai daerah, seperti Bali, Lombok, hingga Nias.

Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Kamis, 28 Januari 2021 mengatakan, pengembangan berbagai jenis kopi di Cianjur terus ditingkatkan, baik yang mendapat pembinaan dari dinas terkait atau kelompok tani mandiri, agar dapat mendongkrak produksi kopi di berbagai kecamatan mulai dari utara hingga selatan.

"Sejak ratusan tahun lalu, kualitas kopi Cianjur sudah diakui hingga luar negeri, bahkan kita pernah menjadi wilayah yang mengirim kopi hingga ke pasar Eropa. Kejayaan itu, harus dikembalikan. Saat ini di beberapa kecamatan di utara dan selatan terus mengembangkan kawasan penanaman kopi," katanya, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: China Sudah Mewajibkan Tes Usap Melalui Anus, Ini Alasannya

Pemkab Cianjur akan mendorong petani atau kelompok tani kopi untuk mengembangkan tanaman kopi, mulai dari biji, pengemasan hingga pasarnya.

Selain itu, Pemkab juga sedang mengupayakan penambahan lahan yang dapat digarap bersama dengan instansi terkait, seperti Perhutani.

"Saat ini kecamatan yang sudah mengembangkan kopi dengan produksi mencapai ratusan ton setiap tahun, di Kecamatan Pacet yang terkenal dengan Kopi Sarongge, Kecamatan Sukanagara dengan Kopi Gunung Sungging, Kecamatan Sukaresmi, Campaka, Gekbrong dan Kadupandak dengan kopi jeruknya," kata Herman.

Baca Juga: FWI Klaim Kerusakan Hutan Ikut Jadi Faktor Penyebab Banjir Kalsel

Ketua Kelompok Tani Mandiri Gunung Sungging, Ayi Kahfi mengatakan, selama pandemi Covid-19, tingkat pemesanan kopi Cianjur menurun tajam.

Biasanya kopi Cianjur ini dipesan para pemilik kedai dari berbagai daerah, diantaranya Cianjur, Bandung, Jakarta, Bali, Lombok dan Nias, minimal per bulannya mencapai 1 ton. Sekarang, hanya hitungan kilogram per bulan.

Padahal, sekarang, sedang panen raya kopi Gunung Sungging yang mencapai 100 ton.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler