17 Ribu Orang Palestina Tewas, Indonesia Kecewa Gencatan Senjata di Gaza Gagal Karena Diveto AS

- 10 Desember 2023, 05:00 WIB
Arsip - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas situasi Gaza, di New York, AS, pada 28 November 2023.
Arsip - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang Majelis Umum PBB untuk membahas situasi Gaza, di New York, AS, pada 28 November 2023. /ANTARA/HO-Kemlu RI/

"Selama Hamas tetap pada ideologi penghancurannya, gencatan senjata apa pun hanya bersifat sementara dan tentu saja bukan perdamaian. Dan gencatan senjata yang membiarkan Hamas tetap menguasai Gaza akan menutup kesempatan warga sipil Palestina untuk membangun sesuatu yang lebih baik bagi diri mereka sendiri," kata Wood.

"Oleh karena itu, meskipun AS sangat mendukung perdamaian abadi di mana Israel dan Palestina bisa hidup damai dan aman, kami tidak mendukung seruan resolusi untuk gencatan senjata yang hanya akan menjadi benih bagi perang berikutnya,” katanya, menambahkan.

17 Ribu orang Palestina tewas

Hingga saat ini, lebih dari 17.000 orang Palestina telah tewas dan lebih dari 46 ribu lainnya terluka di Gaza akibat serangan udara dan darat Israel secara terus menerus, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Sekitar 70 persen dari jumlah korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, dan sekitar 1,8 juta warga telah mengungsi ke wilayah yang lebih aman.

Baca Juga: ISRAEL Menggunakan Cara Licik dan Biadab di Gaza, Menggunakan Air Bersih Sebagai Senjata Perang

Israel melancarkan perang di Gaza sebagai balasan atas serangan lintas batas yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada 7 Oktober. Serangan itu menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel dan 240 lainnya dibawa ke Gaza sebagai sandera.

Gencatan senjata selama sepekan memungkinkan pembebasan sekitar 100 sandera dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, meski jumlahnya sangat sedikit dibandingkan waktu sebelum perang.

Setelah gencatan senjata berakhir pada 1 Desember, jumlah bantuan berkurang lagi dan Israel melanjutkan serangannya ke wilayah kantong Palestina itu.***

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x