KEMENTERIAN Luar Negeri Palestina Tuduh Israel Gunakan Fosfor Putih dalam Penyerangan ke Kompleks Al Karama

- 12 Oktober 2023, 11:00 WIB
Warga mengasi reruntuhan di Komplek  Al Karama Gaza yang hancur lebih diserang tentara zionis Israel. Dalam serangan itu, Israel dituduh menggunakan amunisi fosfor putih yang dilarang secara internasional.
Warga mengasi reruntuhan di Komplek Al Karama Gaza yang hancur lebih diserang tentara zionis Israel. Dalam serangan itu, Israel dituduh menggunakan amunisi fosfor putih yang dilarang secara internasional. /Middle East Eye/Mohammed al-Hajjar/

Saksi mata berusaha memadamkan api fosfor yang menyala di tanah dengan mencoba meletakkan pasir di atasnya.

Penggunaan fosfor putih dilarang di daerah padat penduduk berdasarkan hukum internasional. Protokol 3 Konvensi PBB tentang Senjata Konvensional Tertentu "melarang penggunaan senjata yang terutama dirancang untuk membakar suatu benda atau menyebabkan luka bakar terhadap warga sipil."

Baca Juga: ANTISIPASI Kenaikan Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Bandung Siapkan 30 Pasar Murah

Sebagai senjata, fosfor putih mudah terbakar, sulit dipadamkan, terbakar pada suhu tinggi dan cepat menyebarkan api.

Sementara itu  Lembaga Hak Asasi Manusia dalam laporannya mendokumentasikan penggunaan amunisi fosfor putih secara ekstensif oleh Israel selama 22 hari operasi militernya di Gaza, dari 27 Desember 2008 hingga 18 Januari 2009, yang diberi nama Operasi Cast Lead.

Berdasarkan investigasi mendalam di Gaza, laporan tersebut menyimpulkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berulang kali meledakkan amunisi fosfor putih di udara di wilayah berpenduduk, membunuh dan melukai warga sipil, dan merusak bangunan sipil, termasuk sekolah, pasar, dan bangunan-bangunan sipil. gudang bantuan kemanusiaan dan rumah sakit.

Ternyata penggunaan secara illegal fosfor putih tersebut oleh tentara Israel masih terus digunakan secara massif, hingga konflik Palestina Israel yang terjadi saat ini.

Menurut saksi mata, pesawat tempur dan unit artileri Israel menjatuhkan sekitar 100 bom di kawasan tersebut saat warga masih berada di dalam.

Serangan-serangan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa, dan reporter Middle East Eye di tempat kejadian menyaksikan mayat-mayat yang tidak dikumpulkan tergeletak di jalan pada Rabu pagi, sekitar 12 jam setelah serangan pertama dimulai.

Baca Juga: INILAH Alasan Pembebasan Lahan Tol Getaci di Garut Berjalan Lambat, Salah Satunya Banyak Kesalahan Ukur

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x