“Itu adalah pemboman yang keji dan tanpa pandang bulu tanpa peringatan,” kata Abdelaziz Helo, seorang warga yang selamat dari pemboman tersebut, kepada Middle East Eye pada hari Selasa.
"Orang-orang sedang berada di dalam rumah mereka ketika bom mulai menghujani daerah tersebut dengan histeris. Hal itu menjadikannya kobaran api. Tidak ada perempuan, tidak ada anak-anak, tidak ada laki-laki yang dapat bergerak atau meninggalkan daerah tersebut," katanya.
Pengeboman ini terjadi ketika Israel bersiap melakukan invasi darat ke wilayah yang terkepung, setelah memutus pasokan bahan bakar, air, dan makanan ke wilayah tersebut.***