Di sejumlah daerah di wilayah kantong yang diblokade, penduduk telah melaporkan hilangnya sebagian koneksi internet sejak hari Sabtu, sebagai akibat dari kerusakan infrastruktur akibat pemboman Israel yang sedang berlangsung.
Gangguan ini semakin diintensifkan oleh pasukan zionis Israel yang menargetkan markas dua perusahaan telekomunikasi utama di Gaza yakni Paltel dan Jawwal. Hal ini mengakibatkan banyak media yang melaporkan penderitaan warga Palestina, khususnya di Jalur Gaza, mengalami kesulitan untuk mengirimkan beritanya.
Zionis Israel Ancam Bom Truk Pembawa Bantuan
Seperti mengutip dari laan Middle East Eye, Israel pada hari Senin mengumumkan blokade penuh terhadap Gaza, memotong pasokan bahan bakar dan makanan. Daerah kantong tersebut sejak itu tidak mampu mengimpor pasokan bahan bakar atau menerima bantuan kemanusiaan.
Truk-truk Mesir yang mengantarkan bantuan ke Jalur Gaza pada hari Selasa terpaksa kembali karena ancaman serangan udara.
Channel 12 Israel mengatakan bahwa seorang pejabat Israel telah memperingatkan Mesir bahwa setiap truk yang membawa bantuan dan mencoba memasuki Jalur Gaza akan menjadi sasaran pemboman.
Jet tempur Israel melakukan beberapa serangan udara di perbatasan Rafah pada hari Senin dan Selasa yang memutuskan hubungan antara Mesir dan Gaza. Perbatasan ini berfungsi sebagai satu-satunya titik penyeberangan Gaza ke Mesir dan negara-negara ketiga.
Meskipun skala pemboman belum pernah terjadi sebelumnya, warga mengatakan ketakutan mereka terhadap pemadaman listrik bahkan mungkin melebihi ketakutan mereka terhadap pemboman.
“Perasaan bahwa kami tidak sendirian dan bahwa kami dapat mengakses internet dan berbagi informasi terkini di media sosial tentang pembantaian yang dilakukan adalah bentuk pelipur lara bagi kami,” ujar Salma Mohamed, seorang warga Kota Gaza.
Baca Juga: SAKSI Ibu Mimin Pernah Didamprat Penyidik Kasus Subang 2021, Gara-Gara Tidak Menceritakan Orang INI