Network
DESKJABAR –Hallowen identik dengan mistik, dirayakan di sejumlah negara barat dengan menggunakan kostum hantu yang terlihat menyeramkan.
Perayaan Halloween jatuh pada tanggal 31 Oktober setiap tahunnya biasa disebut all hallow’s day, biasanya dirayakan dengan memakai kostum yang seram seperti Valak, Badut Pennywise, Zombie Train dan tentunya si labu merah.
Di Indonesia mengenakan kostum yang menggambarkan hantu- hantu Indonesia, biasa kostum terinspirasi dari film seperti pengabdi setan, pocong, kuntilanak, susana, suster ngesot dll.
Baca Juga: Seorang Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres di Depan Istana Merdeka ditangani Densus 88
Di negara asalnya halloween kependekan dari kata alll hallow’s evning, hurup N di akhir kata halloween berasal dari kata evening atau event yang bermakna malam kudus.
Lalu kenapa Halloween dirayakan pada tanggal 31 Oktober?
Yang pertama mencetuskan perayaan ini adalah bangsa Celtic, didasari kepercayaan mereka akan ada kejadian pada setiap tanggal 31 Oktober.
Pada tanggal ini terbukanya pembatas, antara dunia orang yang sudah mati dan yang masih hidup.
Pada tanggal itu roh jahat akan berkeliaran mengganggu mereka, untuk menghindarinya bangsa celtic mengenakan kostum-kostum yang menyeramkan.
Kita mengetahuinya acara halloween hanya untuk bersenang-senang, sebenarnya mereka mengenakan kostum menyeramkan untuk mengelabui roh jahat.
Roh jahat yang keluar berniat mengganggu manusia, menyangka yang mengenakan kostum itu termasuk golongannya dengan begitu manusia dan roh jahat bisa berdamai.
Baca Juga: Pedasnya Bikin Nagih, 3 Seblak Hits dan Enak di Tasikmalaya, Amazing Sampai Ada 50 Topping!
Halloween biasanya identik dengan labu merah, dibentuk menyerupai wajah yang menyeramkan yang disebut Jack-0-Lantern.
Digunakan sebagai simbol secara universal perayaan halloween, supaya terkesan seram biasanya dalam labu diletakkan lilin yang menyala atau lampu dalam ruangan gelap.
Perayaan budaya ini banyak ditemukan di Amerika Utara, karena daerah ini merupakan penghasil labu yang terkenal.
Di Irlandia Jack-o-Lantern merupakan sosok petani cerdas tetapi pemalas, dengan menggunakan kecerdasannya dia berhasil menipu iblis agar tidak masuk neraka dan surga karena dosa-dosanya.
Dalam begitu rohnya merasa kebingungan tidak bisa masuk kemana-mana, akhirnya dia berkeliaran sambil membawa lampu lentera.
Kata-kata yang sudah tidak asing lagi ditelinga di perayaan halloween, trick or treat yang awalnya digunakan sebagai mantra yang dipercaya dapat dengan cepat menenangkan roh jahat.
Digunakan oleh anak-anak saat mencari permen, pada masa itu hanya orang yang tidak mampu menggunakan kalimat trick or treat untuk mendapatkan makanan. Tetapi sekarang menjadi budaya semua orang disana.
Terlepas dari semua latar belakangnya penuh aura mistik, perayaan Halloween ditujukan sebagai peralihan musim gugur ke musim dingin di Eropa.
Indonesia tidak merayakan Halloween.
Di Indonesia perayaan Halloween tidak populer, karena perayaan ini bukan budaya Indonesia.
Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2022 yang Keren, Unik, juga Gratis dan Berikut Cara Penggunaannya
Dilihat dari asal-usul Halloween jelas bukan budaya Indonesia, dan memang kita nggak perlu merayakannya.
Meskipun ada segelintir orang di Indonesia ikut merayakannya, tidak sebanyak dan semeriah mereka yang ada di negara-negara barat.
Orang yang merayakan Halloween sangat berbeda dengan negara asal yang pertama merayakannya, di Indonesia masih sebatas pesta, permainan, perlombaan dan sebagainya.
Mereka mengenakan kostum hantu identik dengan Indonesia, merayakannya dengan kreatif membutuhkan pemikiran yang inovatif.
Tidak keluar dari aturan dan norma-nor
