Network
DESKJABAR – Kasus yang dikenal sebagai misteri pembunuhan ibu di Bristol, Claire Holland, yang terjadi Juni 2012, kembali membuat heboh publik di Inggris di awal Agustus 2022.
Dikutip dari berbagai sumber, publik sebenarnya sudah lelah mencermati misteri pembunuhan yang menimpa Claire Holland (waktu itu berusia 32 tahun).
Alasannya, polisi setempat yang diharapkan bekerja cepat mengungkap misteri pembunuhan itu, menurut publik lambat.
Saking lambatnya, misteri pembunuhan ibu itu tidak terungkap hingga bertahun-tahun. Ini membuat sebagian besar publik akhirnya lupa pada rajapati tersebut.
Publik juga menganggap polisi tidak bekerja.
Akan tetapi, polisi setempat ternyata tidak seperti itu. Mereka tetap bekerja menyelidiki misteri tersebut.
Itu diketahui dari sebuah pemberitaan yang tiba-tiba dilansir mirror.co.uk, Rabu 3 Agustus 2022.
“Polisi telah menangkap seorang pria untuk ketiga kalinya karena dicurigai membunuh seorang ibu berusia 32 tahun yang menghilang setelah meninggalkan sebuah pub 10 tahun lalu,” demikian media itu menulis.
Pria itu, berusia 40 tahun, langsung ditahan oleh petugas yang menyelidiki hilangnya Claire Holland di Bristol pada Juni 2012.
Baca Juga: Bharada E Jadi Tersangka, Diduga Bukan Pelaku Tunggal Pembunuhan Brigadir J, Ini Alasannya
Bersamaan dengan itu, tim forensik segera melakukan pencarian rinci dan ditargetkan dari sebuah pub di Clifton, Bristol setelah informasi baru "spesifik" diterima dari pria tersebut.
CCTV, hilang
Misteri tersebut diperkirakan terjadi Rabu (kasus Subang juga Rabu) 6 Juni 2012.
Informasi diperoleh polisi menyebutkan, Claire terakhir terlihat meninggalkan pub Seamus O'Donnell di Bristol, sekitar pukul 23:15 pada Rabu, 6 Juni 2012.
CCTV menunjukkan Claire berjalan di sepanjang Baldwin Street menuju pub Seamus O'Donnell sekitar pukul 21:30 pada hari Rabu 6 Juni.
Tapi polisi tidak memiliki rekaman yang menunjukkan ke mana dia pergi sesudahnya.
Claire, yang saat itu berusia 32 tahun, kemudian dilaporkan hilang beberapa hari kemudian. Kasus itu, kemudian jadi pemberitaan menarik di Bristol.
Polisi bekerja cepat. Beberapa jam setelah menerima laporan, polisi menetapkan seorang tersangka berusia 37 tahun yang sebelumnya juga jadi tersangka dugaan pembunuhan ibu satu anak pada tahun 2019.
Tetapi pria itu dibebaskan, karena tidak cukup bukti.
Baca Juga: Polri Tetapkan Bharada E Tersangka, Terkait Tewasnya Brigadir J, Berikut Profil Singkatnya
Tersangka yang sama, sekarang berusia 40 tahun, ditangkap kembali awal tahun ini, tetapi kembali dibebaskan tanpa dakwaan.
Tetapi pria itu, dengan berdasarkan "perkembangan signifikan" kembali ditangkap atas dugaan pembunuhan Claire.
Penangkapan dilakukan pagi kemarin waktu setempat dan pria itu saat ini berada dalam tahanan polisi untuk diinterogasi lebih lanjut.
Polisi yang berwenang memberikan penjelasan, Darren Hannant mengatakan, aktivitas operasional yang mereka lakukan menandai perkembangan signifikan dalam penyelidikan kami atas hilangnya Claire, yang terus kami anggap mencurigakan.
Baca Juga: Wow KASUS SUBANG Tersangkanya Seorang Psikopat, Siapa Dia? Ini Sebenarnya
"Kami telah memasuki fase baru dalam penyelidikan. Mulai hari ini kami akan melakukan pencarian yang dipimpin forensik dari sebuah rumah umum di Gordon Road, Clifton, karena informasi baru yang kami terima,” jelasnya.
"Melalui petugas penghubung keluarga spesialis kami, kami memberi informasi lengkap kepada keluarga Claire, serta terus memberi mereka bantuan atau dukungan yang mereka butuhkan,” tambahnya.
Subang, Satu Tahun
Pengungkapan kasus Claire yang terjadi sepuluh tahun lalu itu sepertinya tidak seberapa bila dibandingkan dengan kasus Subang yang baru 1 tahun.
Artinya, jika kasus Subang yang menewaskan almarhuman Tuti (55) dan Amalia (23) hingga Agustus ini belum terbongkar, penyidik dipastikan tidak akan menghentikan penyedikan. Penyidik akan terus bekerja sampai terbongkar.
Benar kata Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana seperti dikutip dari pikiran-rakyat.com, bahwa setiap kasus pembunuhan berbeda penanganan dan pengungkapannya serta terbilang gampang-gampang susah.
"Dalam proses pidana khususnya pembunuhan kadang-kadang dalam hitungan setengah jam dapat, hitungan hari dapat, tapi dalam kasus tertentu polisi harus mengumpulkan barang bukti dengan berbagai cara supaya bisa mengarah ke tersangka," katanya.
"Insyaallah minta doanya, mudah-mudahan dapat (terungkap)," kata Suntana, Selasa 2 Agustus 2022. ***
