DESKJABAR – Diperkirakan mencapai 10ribu lebih jumlah warga sipil yang tewas ketika pengepungan Rusia di kota pelabuhan Ukraina, kata Walikota Mariupol.
Nampak pasukan Rusia membawa alat-alat kremasi ke Mariupol diduga hendak membuangnya, kata Walikota Vadym Boychenko ketika diwawancarai Associated Press
Dia menuduh pasukan Rusia menolak mengizinkan konvoi kemanusiaan ke kota dalam upaya untuk menyembunyikan pembantaian.
Dicurigai seorang pria membawa sebuah tas yang diduga berisi mayat, yang digali dari kuburan massal untuk penyelidikannya di Bucha, Kyiv Ukraina, 11 April 2022.
Seperti dilansir deskjabar.com dari laman nydailynews.com, pasukan Rusia telah membawa banyak mayat ke sebuah pusat perbelanjaan besar di mana terdapat fasilitas penyimpanan dan lemari es, kata Boychenko.
Baca Juga: GAMBAR SATELIT, Konvoi Tentara Rusia Sepanjang 13 Kilometer, Persiapan Serangan ke Timur Ukraina
“Krematorium keliling telah tiba dalam bentuk truk: Anda membukanya, dan ada pipa di dalamnya dan mayat-mayat ini dibakar,” katanya.
Komentar walikota muncul ketika Rusia mengklaim bahwa mereka menghancurkan beberapa sistem pertahanan udara Ukraina.
Tampaknya merupakan dorongan baru untuk mendapatkan superioritas udara dan mengambil senjata yang digambarkan Kyiv sebagai hal penting menjelang serangan baru yang luas di timur.