Pada bulan Desember 2017, Richard Vandiver dari produsen senjata Amerika AirTronic mengatakan bahwa penjualan senjata mematikannya ke Ukraina dilakukan dalam koordinasi yang sangat erat dengan Kedutaan Besar AS, Departemen Luar Negeri AS, Pentagon, dan pemerintah Ukraina.
Beberapa minggu kemudian, Laboratorium Penelitian Forensik Digital Dewan Atlantik mengkonfirmasi dalam laporan Januari 2018 bahwa Batalyon Azov adalah penerima transfer senjata mematikan tersebut.***