Mengutip dari laman sputnik.com, Batalyon Azov merupakan unit NGU, yang didukung oleh Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Terlepas dari kemungkinan latar belakang resminya di Ukraina, Batalyon Azov dikenal di Barat karena sikap neo Nazi yang ekstrem.
Mereka juga diduga memiliki keterlibatannya dalam sejumlah serangan teroris dan insiden hasutan separatis di berbagai negara dan wilayah, termasuk kerusuhan di Hongkong pada tahun 2019.
Ironisnya, meskipun secara luas dianggap sebagai ancaman bagi keamanan dunia, Batalyon Azov ternyata memiliki hubungan tidak hanya dengan pihak berwenang Ukraina tetapi juga dengan AS.
Investasi wartawan Global Times, setelah melihat informasi publik dari pemerintah AS dan beberapa laporan investigasi menemukan keterlinatan AS.
Mereka menemukan bahwa politisi Amerika, perwira militer dan intelijen kemungkinan besar telah bekerja sama dengan Batalyon Azov, untuk mendorong kekuatan ekstremis di Timur Eropa melawan Rusia.
Menurut artikel Yahoo News dari Januari 2022, Central Intelligence Agency (CIA) telah diam-diam melatih pasukan untuk Ukraina sejak 2015.
Baca Juga: PERANG RUSIA vs UKRAINA: Ancam Anak Anak Tindak Kriminalitas, PBB Serukan Dunia
CIA telah mengawasi program pelatihan intensif rahasia di AS untuk pasukan operasi khusus elit Ukraina dan intelijen lainnya.