Baca Juga: Gamal Abdel Nasser (Bagian 1), Penentang Zionis Israel, Favorit Warga Bandung
Diberitakan pula, salah seorang pemimpin muda kelompok Kristen itu berpidato di Betlehem, dengan menyebutkan, bahwa “kami adalah Palestina, harus dibebaskan dari populasi Yahudi,” pekiknya dalam pidato tersebut.
Pemimpin muda kelompok Kristen tersebut, mengatakan mengagumi anti-Yahudi yang dilakukan Nazi Jerman, "Karena itu membasmi kejahatan yang nyata."
Tindakan seperti itu, kata pemuda itu, harus dimulai di Palestina juga. “Sebab, ancaman dari dominasi Yahudi lebih kuat di sini daripada di Jerman,” kata pemimpin kelompok Kristen Palestina tersebut.
Namun, tampaknya, pihak pendukung Zionis Yahudi pun menggunakan taktik “perang urat syaraf”, untuk mempengaruhi masyarakat Palestina.
Baca Juga: Wakil Gubernur Jabar Bersama Buruh Serukan Dukungan untuk Rakyat Palestina
Pihak pendukung Zionis membuat sebuah jurnal dengan menggunakan berbahasa Arab (tentunya mempengaruhi orang-orang di Palestina) memuat artikel yang sangat mengkritik sikap pemerintah Nazi terhadap orang-orang Yahudi.
Pendukung Zionis memunculkan opini, bahwa efek utamanya adalah revitalisasi kepentingan Yahudi di permukiman Zionis Palestina, yang mengambil modal di antara orang-orang Yahudi dan dengan demikian mempromosikan realisasi rencana rumah nasional Yahudi.
"Tindakan Hitler sama sekali tidak bermanfaat bagi kami, orang Arab," tulis majalah itu, seakan-akan mewakili masyarakat Arab. ***