MENGERIKAN, Mantan Polisi Baru Dipecat Bantai Penitipan Anak di Thailand, 36 Tewas Diantaranya 23 Anak Balita

7 Oktober 2022, 13:47 WIB
Warga Thailand menyalakan lilin tanda dukacita mendalam pasca pembantaian oleh mantau polisi yang menewaskan 36 orang, termasuk 23 anak-anak balita di Thailand /Sky News/

DESKJABAR – Mengerikan. Mantan petugas polisi yang baru saja dipecat melakukan pembantaian di tempat penitipan anak di Distrik Na Klang, Nong Bua Lamphu, Thailand, Kamis 6 Oktober 2022 sore.

Sebelum melakukan bunuh diri, mantan petugas polisi itu membantai puluhan orang yang mengakibatkan 36 orang tewas, dimana 23 korban di antaranya adalah anak-anak.

Pelaku yang kemudian diketahui identitasnya dengan nama Pranya Khamrab, melakukan pembantaian dengan menggunakan pistol 9 mm dan sebuah pisau.

Baca Juga: Mahasiswa STHG Tantang KPK Usut Dugaan Korupsi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat: BERANI BONGKAR HEBAT!

Setelah melakukan pembantaian secara keji dengan cara menembakkan pistol secara membabi buta, pelaku berusia 34 tahun itu juga melakukan penyerangan terhadap anak-anak dengan menggunakan pisau.

Setelah melakukan pembataian mengerikan, mantan polisi yang baru dpecat awal tahun ini tersebut, kemudian melarikan diri ke rumahnya dengan menggunakan mobil pick up.

Sebelum melakukan bunuh diri, Pranya menembak istri dan anaknya hingga tewas.

Peristiwa pembantaian mengerikan itu, merupakan sejarah paling mengerikan yang pernah terjadi di Thailand.

Foto-foto yang bertebaran di media sosial memperlihatkan pusat penitipan anak yang menjadi tempat pembantaian memperlihatkan pemandangan menerikan.

Lantai pusat penitipan yang juga sekolak TK terebut dikotori dengan genangan darah dan tubuh-tubuh mungil bergelimpangan.

Pelaku dengan sadis menembak anak-anak di bagian wajah dan kepala mereka.

Baca Juga: Pesan Moral Iwan Fals Dibalik Tragedi Kanjuruhan Malang Lewat Lirik Lagu Kanjuruhan 11022, Simak Liriknya

Seorang guru yang menjadi saksi kejadian itu menatakan bahwa penyerang keluar dari monil dan segera menembak seorang pria yang sedang makan siang di luar gedung sekolah.

Tidak sampai di situ, mantan petugas polisi itu kemudian melakukan penembakan membabi buta.

Sejumlah guru mencoba melarikan diri saat pelaku mengisi kembali magazine pistolnya.

Pelaku kemudian masuk ke gedung dimana saat itu anak-anak yang rata-rata berusia 2 sampai 3 tahun tengah tidur.

Pranya kemudian melakukan pembantaian kepada anak-anak yang tengah tidur tersebut. Distrik Nongbua Lamphu merupakan daerah miskin di Thaland.

Meski seorang staf sudah berusaha mengunci ruangan tempat anak-anak sedang tidur, namun pelaku memaksa masuk kemudian melakukan pembantaian.

Baca Juga: ALASAN Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita Jadi Tersangka Berikut Daftar Tersangka Tragedi Kanjuruhan Malang

Bahkan salah seorang guru yang menjadi korban penembakan, jenasahnya diketemukan dalam pisis tengah mengendong seorang anak yang juga turut menjadi korban penembakan.

Juru bicara polisi, Archayong Kraithong mengemukakan, selain 36 orang tewas termasuk 23 anak-anak balita, 10 orang mengalami luka-luka, termasuk 6 orang diantaranya mengalami luka kritis.

Mayor jenderal Polisi Paisal Luesomboon mengemukakan bahwa pelaku yang bernama Pranya Khamrab (34) dipecat dari kepolisian awal tahun ini karena pelaku menghadapi tuduhan keterlibatan narkoba.

Sedangkan Kepala Polisi Thailand, Jenderal Dumrongsak Kittiprapas mengatakan bahwa pelaku sebenarnya akan menghadapi sidang pengadilan pada Jumat ini.

Diduga dia menyasar tempat penitipan anak balita karena tempatnya berdekatan dengan rumahnya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Bangkok Post theweek.in

Tags

Terkini

Terpopuler