DESKJABAR – Perang Rusia Ukraina yang sudah hampir 150 hari hingga sekarang tampaknya masih belum usai.
Kedua negara yang sedang perang Rusia Ukraina masing-masing bertahan di posisinya masing-masing dan tidak ada yang mau mengalah.
Bahkan hasil kunjungan Presiden Jokowi ke Rusia Ukraina sepertinya tidak digubris untuk mendamaikan kedua negara tersebut.
Baru-baru ini Ukraina telah meluncurkan serangan rudal jarak jauh terhadap pasukan Rusia di Ukraina selatan dan menghancurkan gudang amunisi, kata militer, saat Rusia melanjutkan serangannya di timur negara itu.
Militer Ukraina mengumumkan pada 12 Juli bahwa serangan terhadap Nova Kakhovka di wilayah Kherson menewaskan 52 orang.
Pemerintah kota yang berbasis di Rusia mengatakan setidaknya tujuh orang tewas dan sekitar 70 terluka, kantor berita Rusia Tass melaporkan.
Serangan itu terjadi setelah Washington memasok Ukraina dengan sistem artileri bergerak HIMARS yang canggih, yang menurut Kiev digunakan pasukannya dengan efektivitas yang meningkat.
Seperti dikutip dari straitstimes.com, Reuters tidak dapat memverifikasi akun medan perang secara independen.
Berdasarkan hasil unit rudal dan artileri kami, musuh kehilangan 52 (oraang), satu howitzer Msta-B, satu mortir, tujuh kendaraan lapis baja dan kendaraan lainnya. Lalu ada depot amunisi Nova Kakhovka.
Para pejabat pro-Rusia mengatakan serangan itu menewaskan warga sipil.
Wilayah ini memiliki kepentingan strategis karena aksesnya ke Laut Hitam, yang pernah memiliki industri pertanian yang berkembang pesat, dan lokasinya di utara Krimea, yang dianeksasi oleh Rusia.
Video yang belum diverifikasi yang diposting di media sosial menunjukkan bola api raksasa meletus di langit malam. Rekaman yang dirilis oleh media pemerintah Rusia menunjukkan gurun yang tertutup puing-puing dan sisa-sisa bangunan.
Seorang pejabat pemerintah lokal yang didukung Rusia mengatakan Ukraina menggunakan rudal HIMARS dan menghancurkan gudang yang mengandung zat pembentuk garam, senyawa kimia yang dapat digunakan untuk membuat pupuk atau bubuk mesiu.
"Masih banyak orang di bawah reruntuhan. Yang terluka telah dibawa ke rumah sakit, tetapi banyak yang terjebak di apartemen dan rumah mereka," kata Vladimir Leontiev, kepala administrasi sipil-militer negara itu.
Distrik Kakhovka, Rusia, dikatakan Tass seperti gudang, toko, apotek, pompa bensin dan gereja diserang.
Rusia terus menyerang Ukraina timur dalam upaya untuk menguasai provinsi Donetsk dan seluruh kawasan industri Donbass.
Awal bulan ini, Moskow merebut provinsi Luhansk, sisa dari Donbass.
Rusia mengatakan ingin mengambil Donbass dari Ukraina atas nama separatis yang didukung Moskow di dua republik rakyat yang memproklamirkan diri yang kemerdekaannya diakui sebelum perang.***