Rusia Kirim Teror Udara Ke Inggris, Sinyal Perang Eropa Bisa Terjadi, Amerika Naikkan Anggaran Perang

19 Mei 2022, 10:56 WIB
Serangan Rusia di pabrik Amunisi Ukraina di Keiv, Rusia juga mengirim teror udara ke Inggris, sebuah sinyal Perang Eropa bisa terjadi /instagram @netizennkepo/

 

DESKJABAR - Rusia belakangan ini kirim teror udara ke Inggris. Itu sebagai sinyal Perang Eropa bisa saja terjadi.

Amerika, berencana untuk menaikkan anggaran Perang Ukraina dan terus meminta persetujuan di parlemen.

Perang Rusia Ukraina belum ada tanda tanda untuk berakhir, Rusia terus melakukan serangan ke wilayah Ukraina.

Bahkan Amerika sudah mengirim Heavy Artillery ke Ukraina minggu ini untuk membantu Ukraina.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Pasukan Ukraina Mengungsi dari Mariupol, Menyerahkan Kendali Kekuasaan kepada Rusia

Alat perang yang mempunyai mass destructive tersebut dikirim dalam jumlah sangat banyak oleh Amerika ke Ukraina.

Kiriman senjata tersebut menggenapi lebih dari 5 billion dollar nilai senjata yang telah dikirim Amerika ke Ukraina. Sekaligus menandakan akan semakin besar kerusakan yang terjadi di Ukraina.

Rusia sudah mengirim teror ke Inggris sebagai sinyal perang Eropa bisa terjadi. Mungkinkah perang Dunia 3 benar benar akan terjadi.

Rusia mengirim teror ke Inggris dengan mengirimkan sejumlah pesawat pembom ke Inggris. Ini sinyal Perang Eropa bisa saja terjadi.

Mardigu Wowiek melakukan analisa terhadap Perang Rusia Ukraina yang terus berlanjut. Melalui video YouTube Bossman Mardigu yang tayang pada 28 April 2022.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Gencatan Senjata Mulai Diberlakukan, Rusia Evakuasi Pasukan Ukraina yang Terluka

Dalam YouTube yang berjudul "HITUNG MUNDUR WW3!! AMERIKA SERIUS AKAN GEMPUR RUSIA, SETELAH PUTIN PANCING BIDEN!! - Mardigu Wowiek" Menjelaskan hal tersebut.

Kata Mardigu Wowiek, sebelumnya 2 pesawat pembom Rusia telah memasuki wilayah pertahanan udara Inggris. Hal itu jelas membuat RAF atau Royal Air Force panik dan full alert.

Sehingga dalam hitungan menit, Inggris langsung menerbangkan pesawat tempur Typhoon untuk mencounter kehadiran 2 pesawat pembom Rusia tersebut.

"Sebelumnya pun ada 4 pesawat pengebom jarak jauh Rusia mengitari garis pertahanan udara Skotlandia," kata Mardigu Wowiek.

Pesawat tersebut berjenis Tupolev atau TU-95 sebuah pesawat besar yang diterbangkan menggunakan 4 mesin Turboprop.

Pesawat Bomber dan platform misil Rusia buatan tahun 1952 dan pertama kali diluncurkan.

Meski pesawat tua, namun hal tersebut dikatakan merupakan strategi Putin untuk membuat wake up call ke Inggris dan jangan macam macam ke Rusia.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Keluarga yang Masih Ada di Penampungan Menolak Evakuasi dari Front Ukraina

Meski Rusia punya pesawat pembom jarak jauh lainnya yang lebih canggih yaitu TU 160 lebih modern, lebih canggih.

Nyatanya 2 kali penerbangan dalam 2 hari, mengirimkan pesawat pembom tua saja sudah membuat Inggris panik.

Pertama 4 pesawat pembom, yang terakhir 2 pesawat pembom Rusia yang terbang langsung ke Inggris hingga hanya berjarak 50 km dari wilayah udara Inggris.

Hal itu membuat Inggris langsung menerbangkan jenis Jet Fighter Typhoon sebanyak 12 pesawat langsung menjaga perbatasan udara tersebut.

Jika benar pesawat pengebom Rusia tadi terus masuk ke Skotlandia menjurus ke London rasanya akan terlambat diantisipasi.

Namun bagi Inggris, pengiriman pesawat pengebom jarak jauh oleh Rusia tersebut merupakan pesan yang mengerikan.

Kata Mardigu Wowiek ada pesan lain yang ingin Putin sampaikan, seperti kita tahu Swedia dan Finlandia ingin bergabung dengan NATO.

Dan 2 simulasi udara pesawat pembom Rusia ke Inggris sebelumnya tak hanya membuat panik Inggris namun juga Swedia dan Finlandia termasuk NATO.

Pesan singkat Rusia ini kalau tidak difahami, artinya perang di Eropa bisa meletus. Meski begitu belum cukup membuat Amerika bergeming.

Dengan menyetir perkataan Biden, "Kita akan selesaikan Rusia". Amerika mengirimkan amunisi roket dan artileri darat besar besaran.

Semua informasi ini dikuatkan dengan kehadiran Antony Blinken menteri luar negeri Amerika yang bertemu 3 jam dengan Zelensky.

Masuknya senjata berat dan berbagai amunisi senilai 800 juta dolar memastikan rencana NATO mendukung strategi baru yang Ukraina akan jalankan.

Sebelumnya, strategi Putin adalah mengepung 30 juta warga Ukraina dan membuat Eropa Barat bangkrut.

Ukraina berhasil bertahan dengan senjata pribadinya. Warga sekitar sudah mengungsi dan Ukraina akan menyerang balik.

Ada beberapa hal yang dilakukan Rusia saat ini, dalam menghadapi Ukraina.

Pertama Rusia mengirimkan pasukan baru ke Belarusia dalam jumlah masif 50.000 an tentara. Hal ini bisa menandakan akan juga menyerang Ukraina dari sisi utara kembali.

Kedua, kepungan dari timur menjurus ke Moldova dan wilayah Transnistria untuk mendorong penduduk Ukraina mengungsi keluar Ukraina ke arah barat dan utara.

Ketiga, melakukan simulasi serangan udara langsung ke wilayah utara Eropa. Kemudian Amerika mulai memobilisasi tentaranya di luar Amerika.

Kita semua tahu ada 800 base pangkalan tentara Amerika di 80 negara di dunia ini. Yang terbanyak di Jerman sebanyak 119 pangkalan.

Di Jepang 109, juga 60 di Korea Selatan, 44 di Italia. Biaya untuk maintain per tahun nya 800 pangkalan tersebut sekitar 450 bilion dolar.

Sebelumnya dalam rapat di gedung putih, Biden berencana meningkatkan anggaran perang Ukraina dan memobilisasi pasukannya bersama NATO.

"Biden akan meminta Parlemen menyetujui anggaran tambahan sejumlah 500 bilion dolar. Sebuah angka yang serius untuk kita waspadai," kata Mardigu Wowiek.

Perang Rusia Ukraina bisa saja meluas menjadi peran Eropa atau bahkan Perang Dunia ketiga.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Bossman Mardigu

Tags

Terkini

Terpopuler